09

9.4K 895 30
                                    

Kim Soojung Manoban, putri dari Jennie dan Limario Manoban, serta cucu dari Kim Jiyoung dan juga Sandara Park, melangkahkan kakinya menuju sang appa yang tengah duduk bersantai diruang tamu.
"Appa, eomma dimana?" Soojung terus berjalan menghampiri appanya dan segera memposisikan dirinya untuk duduk disamping Lim.

"Eomma ada di kamar sayang. Kenapa hm?" Soojung menggelengkan kepalanya, sembari baring dengan paha Lim yang dijadikan bantalannya.
"Appa, harabeoji bilang ingin menemui appa." Tukas Soojung.
"Iyakah? Kalau begitu appa harus segera menemui harabeoji dulu."

"Aniyo~ temanin Soojung bobo dulu. Soojung mau appa nemenin Soojung, baru pergi menemui harabeoji di ruang kerja harabeoji."

"Ok, arraseo. Kita ke kamar Soojung sekarang ok?"

"Ok appa, kajja."

Keduanya berjalan menuju kamar Soojung. Dengan segera Soojung memposisikan dirinya untuk berbaring diatas kasur, tidak lupa Lim menyelimuti putrinya. Dengan penuh kelembutan, Lim mengelus lembut rambut Soojung dan juga menyanyikannya sebuah lagu pengantar tidur.

Hanya dalam kurun waktu 15 menit, Soojung tertidur nyenyak. Setelah memastikan Soojung tertidur, Lim beranjak dari posisi duduknya, membenarkan letak selimut, tak lupa mengecup kening Soojung dengan lembut, dan mematikan lampu kamar sebelum dirinya benar-benar keluar. Ingat akan permintaan sang ayah mertua yang ingin menemuinya itu, Lim berjalan menuju ruang kerja pribadi Mr. Kim Jiyoung.

Tok tok tok...

"Masuk." Lim membuka pintu, dan berjalan menghampiri Mr. Kim Jiyoung.

"Mianhae appa aku membuat appa menunggu lama."

"Gwaenchanha Lim, tadi juga Soojung sudah bilang padaku bahwa dia ingin kau menemaninya tidur."

Lim menganggukkan kepalanya dan menghembuskan nafasnya lega.
"Ada apa appa memanggilku?"

"Lim, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu. Ini mengenai asal usulmu." Lim mengerutkan keningnya bingung. Jujur saja, Lim sama sekali tidak mengetahui asal usulnya. Dimana dia dilahirkan, siapa kedua orang tuanya, apa dia memiliki kerabat, dan yang paling penting adalah....apa kedua orang tuanya masih hidup?

"Appa tahu tentang diriku? Siapa orang tuaku, kerabatku, dan tempat aku dilahirkan?" Lim bertanya dengan wajah penasarannya, dan hal itu dijawab anggukkan kepala dari tuan Kim.

"Aku mengetahui semuanya tentangmu Lim. Apa kau tidak merasa aneh, kenapa aku tiba-tiba saja menghampirimu di panti asuhan saat itu dan memintamu menikahi putriku? Sebagai seorang ayah, aku tidak mungkin menikahkan putriku satu-satunya dengan pria sembarangan. Aku memilihmu, karena aku telah lama mengenalmu bahkan sejak kau lahir." Jelas tuan Kim.

"Itu artinya appa tahu siapa orang tuaku. Kenapa mereka membuangku appa? Apa aku tidak diterima oleh orang tuaku?" Lim bertanya dengan tatapan sendunya.

"Aniya Lim. Kau dilahirkan ke dunia ini tanpa kekurangan apapun. Aku masih ingat bagaimana wajah kedua orang tuamu saat suara tangisanmu memenuhi ruang bersalin. Daddy dan mommymu meneteskan air mata mereka, karena buah hati yang telah lama mereka nantikan telah hadir. Mereka sempat merawatmu selama 7 bulan kelahiranmu. Mereka sangat bahagia." Jelas tuan Kim.

"Lalu kenapa aku ada dipanti asuhan?" Tanya Lim masih dengan wajah penasarannya. Tuan Kim menundukkan kepalanya. Setiap kali dirinya mengingat kisah menyakitkan yang mengorbankan nyawa orang tua Lim, dirinya selalu dihantui rasa bersalah.

"Daddymu dan aku adalah sahabat baik. Perusahaan daddymu dan perusahaanku berkerja sama dalam sebuah proyek pembangunan gedung hotel saat itu. Itu proyek yang besar, dan jika berhasil, perusahaan kami akan menjadi perusahaan terbesar di dunia. Namun pada saat pembangunan hotel tersebut baru setengah jadi, musuh bisnisku menghampiri mansion ini dan berniat untuk membunuhku. Sialnya disaat yang bertepatan, daddymu datang ke mansion ini untuk membahas proyek tersebut. Melihat diriku yang akan ditembak, daddymu buru-buru melindungiku dan akhirnya daddymu lah yang tertembak. Hari itu, sangat kelam. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, sahabatku tertembak di depan mataku." Jelas tuan Kim.

Fighting in Love [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang