🌸 出会い [Bertemu] 🌸

682 218 61
                                    

Day 1

👋🏻
.

Dan ternyata ada sesosok pria di dapur. Sesosok pria tampan yang ia perkirakan seusia dengannya. Ia kaget, sesaat ia berdiri terpaku bagai orang gagu. Tak lama, dengan wajah masih kaget dan panik, ia berjalan mendekati sesosok pria itu.

"Hai Reiko! Jangan takut, gue baik kok. Gue cuma mau numpang makan." ucapnya cengengesan.

"Kamu siapa? Kenapa bisa ada di sini? Mau ngapain?" tanya Reiko bingung.

Pria itu tertawa. "Banyak juga ya pertanyaannya."

"Emang ada yang lucu? Cepet jawab!" ucap Reiko kesal.

"Hmm, panjang ceritanya. Nanti aja ya jelasinnya. Gimana kalo sekarang kita makan aja dulu?."

Karena Reiko merasa pria misterius itu tidak membahayakan untuk dirinya, akhirnya ia memutuskan untuk menuruti keinginan pria itu.

Yang ada dipikirannya hanyalah, semakin cepat makan, semakin cepat pria itu menceritakan asal usulnya, dan semakin cepat pria itu pergi dari rumahnya.

"Okey fine, kita makan dulu. Tapi abis makan janji cerita ya." berjalan ke arah kompor untuk masak.

"Iya iya, janji kok."

Pria itu tidak berpangku tangan melihat Reiko memasak sendirian, ia juga ikut membantu.

"Ada yang bisa gue bantu?" tanya pria itu.

"Serius mau bantu?"

"Iya serius."

"Yaudah, tolong bantu goreng daging aja. Dagingnya ada di kulkas ya."

"Oke, siap."

°-°-°-°-°-°-°

Setelah mereka selesai masak dan makan, Reiko menagih janji pria itu.

"Udah kenyang kan?"

"Udah, makasih ya. Reiko baik banget deh."

"Sama-sama. Yaudah buruan cerita."

"Oke oke. Sebagai cowo, gue ga akan ingkar janji kok. Gue cerita nih ya."

"Good, cepet cerita."

"Oke, jadi sebenernya gue udah ada di rumah ini dari 1 bulan yang lalu. Tapi karena rumah lu gede, jadi gampang buat gue ngumpet dari lu. Gue biasanya diem di kamar tamu, karena gue tau lu jarang masuk ke sana. Nah trus pas lu berangkat sekolah, gue baru keluar dari situ..."

"Demi apa? Jadi kamu maling? Hmm tapi aneh sih. Kalo emang maling, kenapa sampe sebulan diam di sini? Bisa aja kan langsung ambil barang trus kabur? Atau
jangan-jangan cuma mau numpang tidur? Emang ga punya rumah?" memotong penjelasan pria itu.

"Sabar weh, belom kelar cerita gue. Dengerin dulu makanya sampe selesai."

"Oh iya bener, oke lanjut."

"Nah, gue lanjut ya. Selama ini gue ga perlu ngehindar dari orang tua lu karena cuma lu doang yang bisa ngeliat gue. Ken..."

"Bentar, maksudnya apa? Kok cuma aku yang bisa liat? Kamu bisa ngilang gitu di depan orang tua aku?" ucap Reiko membuat pria itu berdecak kesal.

"Kan tadi udah gue bilang ya, lu dengerin dulu Reiko. Demen banget yak motong cerita orang."

"Hehe maap, kaget lagian. Yaudah lanjut, janji ga motong lagi deh."

"Awas lu ya motong lagi."

"Iyaa hehe."

"Okey, gue lanjut lagi... Jadi tadi tuh gue mau jelasin kenapa cuma lu doang yang bisa ngeliat gue. Itu karena sebenernya gue ini roh, gue hantu. Tapi masalahnya gue juga lupa kenapa gue bisa ada di sini dan kenapa cuma lu doang yang bisa liat gue. Selesai. Silahkan kalo mau komentar."

*Reiko tidak berkomentar apapun, ia hanya terpaku diam*

"Dih, malah diem aja ni bocah. Tadi belom disuruh ngomong, dia komen mulu. Giliran udah disuruh, malah diem." ucapnya kesal.

*Reiko tetap diam*

"Hadeh, yakin nih ya gamau komentar?"

"Ini aku lagi mimpi kan ya?" tanya Reiko mulai buka suara.

"Ya elah, kagak Reiko. Lu lagi bangun iniii." ucapnya mengelus dada.

"Tapi, kok bisa?" tanyanya pelan.

"Maksudnya?" Pria itu bingung.

"KOK AKU BISA LIAT HANTU?! INI PASTI MIMPI!!" Tiba-tiba Reiko meninggikan suara. Ia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Hmm kalo masalah itu, gue juga gatau." Jawabnya singkat.

"Ga mungkin. Mana mungkin aku bisa liat hantu! Dari kecil aku ga pernah punya kemampuan semacem itu!" Bantah Reiko.

"Yaudah, nanti gue buktiin. Kita tunggu sampe orang tua lu pulang." Jawabnya santai.

"Kenapa ga sekarang? Kan kita bisa buktiin sama orang yang ada di luar?"

"Ga bisa. Tadi gue lupa jelasin kenapa gue sampe diem selama 1 bulan di rumah ini ya? Alasannya karena gue ga bisa keluar dari rumah ini. Gue udah coba berkali-kali, tapi selalu gagal. Kalo lu ga percaya, sini gue buktiin." Menarik tangan Reiko ke arah pintu keluar.

Pria itu memperlihatkan kepada Reiko bahwa dirinya memang tidak bisa keluar dari rumah itu. Seperti ada dinding penghalang yang membatasi antara dunia dalam dan luar rumah tersebut.

Setelah Reiko melihat dengan mata kepalanya sendiri, akhirnya ia percaya.

°-°-°-°-°-°-°

Kuy lanjut ke part selanjutnya ⬇️

Ai no KisekiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang