If Only I Told You✔

#10

[[Setelah selesai kelas dance]]
Gue, Arsen, sama Rahel keluar sekolah dan pulang ke rumah gue buat ngerancang koreografinya. Kebetulan rumah gue ada dance studionya.

Kita mulai nyusun koreonya, dan tiba-tiba ada yang ngetok pintu studio yang membuat aba-aba gue terpotong.

"Tu, wa, ga, pat-"

Gue berhenti dan jalan ke arah pintu dan bukain pintunya buat siapapun yang ada di sebelah sana.

"Eh, Abi?" kata gue.

"Hai." katanya sambil senyum.

"Ngapain kesini?" tanya gue.

"Gue kesini bawain kalian makan. Gue tau kalian pasti laper." katanya sambil nyodorin makanannya.

Tiba-tiba ada dua orang yang lari ke arah kita kayak anak kecil dan langsung ngambil makanannya.

"Makasi Abi ! Tau aja kita lagi laper." kata Arsen sam Rahel.

Abi cuman bisa ngegelengin kepala dan ketawa kecil.

Gue berdecak.

"Ck. Kalian kayak blum makan seminggu aja."

"Ya kan kita laper Feeel." kata mereka berdua bersamaan.

"Ea barengan." kata Abi

"Jangan-jangan jodoh." kata gue naik-turunin alis.

"Apaan sih Fel." kata Rahel kesal sambil natap gue sinis.

"Idih. Galak amat mbak. PMS yak." kata gue mengejek.

Kita berempat duduk dalam sebuah lingkaran dan makan bareng sambil ngobrol-ngobrol dikit.

[[Setelah makan]]
"Huh udah kenyang. Pulang yuk hel." kata Arsen.

"Lu ya ar. Giliran udah kenyang aja langsung pulang." kata Abi.

"Hehe"

"Yaudah yuk pulang. Besok lanjut lagi ya latihannya." kata Rahel sambil beresin barang-barangnya.

"Siap komandan." kata gue sambil ngambil posisi hormat.

Rahel terkekeh dan mereka berdua pun pulang.

Akhirnya cuman tersisa gue sama Abi aja di studio.

"Di ruang tamu aja yuk. Disini bau keringat." kata gue.

"Yaudah."

[[Di ruang tamu]]
"Eh, Fel?"

"Hm?"

"Diajakin ketemuan sama Aldo sama Diandra. Ikut ya." kata Abi memohon.

"Yaudah iye gue ikut. Tapi gue mandi dulu. Tungguin ya." kata gue sambil berlari kecil ke kamar gue.