#11

30 3 0
                                    

Kepala gue mendadak pusing dan tiba-tiba semuanya gelap

[[Mom's POV]]

Felli tiba-tiba pingsan tapi aku langsung lari nangkep tubuhnya sebelum menyentuh lantai yang dingin.

Aku langsung membawa Felli ke rumah sakit agar diperiksa dokter secepatnya.

"Aduh gimana ini?!"

"Kenapa bisa gini?!"
/mengacak-acak rambut/

Setelah 30 menit dokter keluar dari ruang pemeriksaan dan menghampiriku.

"Saya menemukan tumor di otak putri anda." kata dokter yang menangani Felli.

Aku terkejut.

"Waktunya tidak lama. Tapi saya akan berusaha semampu saya untuk memulihkannya." lanjutnya.

"Baiklah dok. Terima kasih. Apa aku bisa menemuinya." tanyaku.

Dokter itu mengangguk dan aku pun masuk ke ruangan tempat Felli sedang berbaring di atas hospital bed.

Aku menghampiri Felli dan duduk di sampingnya. Aku meraih tangannya dan menggenggamnya dengan lembut.

[[15 menit kemudian]]

[[Felli's POV]]

Gue buka mata dan ngeliatin di sekeliling gue.

"Ma? Aku ngapain disini?"

"Felli. Mama harus ngasi tau kamu sesuatu. . ."

Mama ngasi tau gue semua yang di bilang dokter tadi.

Gue nangis sesenggukan dan mama berusaha nenangin gue.

"Kenapa harus gini sih ma?!" tanya gue sambil nangis.

Mama cuman bisa ngusap punggung gue pelan dan bilang semuanya bakal baik-baik aja. Padahal gue juga tau. Ujungnya pasti ngga akan baik-baik aja.

"Ma. . ."

Mama cuman berdeham sebagai respon.

"Aku udah inget semuanya. . ."

Mukanya mama seneng banget.

"Tapi aku mohon sama mama. Jangan kasi tau Abi."

Mama ngangguk dan kita pulang ke rumah.

[[Di rumah]]

KIta udah sampai di rumah dan mama nyuruh gue ngemasin barang-barang gue, karena kita mau balik ke rumah lama gue. Tapi gue ga pindah sekolah lagi, karena ternyata jaraknya ga terlalu jauh. Malah lebih jauh dari rumah gue yang lama ke sekolah gue yang lama.

Gue udah selesai ngemasin barang-barang gue dan gue lagi masuk-masukin barang gue ke bagasi mobil. Mama nyamperin gue dan bantuin gue masukin barang.

Kita selesai masukin barang dan langsung balik ke rumah lama.

Karena selama di mobil agak sunyi, gue membuka pembicaraan.

"Jadi. . . Mama kenapa minta cerai sama papa?"

"Mama liat dia selingkuh sama rekan kerjanya pas kamu masih di rumah sakit."

Gue cuman ngangguk karena gue sadar topik ini sensitif bagi mama.

Kita kembali pada kesunyian seperti sebelumnya

Beberapa menit kemudian kita sampai di rumah lama kita yang sederhana.

Beberapa menit kemudian kita sampai di rumah lama kita yang sederhana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
If Only I Told You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang