Disana, ada Abi sama Diandra. They're having a moment together.
Gue langsung turun pelan-pelan biar ga ganggu mereka. Gue masuk kelas dan Aldo liat mata gue berkaca-kaca.
"Fel? Lu kenapa Fel?"
"Gapapa kok, Do."
"Fel. Lu inget apa janji lu ke gue? Kalo ada sesuatu, apa pun itu yang membuat lu merasa terganggu, lu bakal cerita sama gue."
"Oke. Jadi gini. . ."
Gue ceritain semuanya ke Aldo. Setelah itu gue berusaha ngehindarin Abi sebisa gue.
Gue ke kafe buat kerja, dan Abi langsung ngikutin gue ke kafe buat ngajak gue ngomong. Tapi gue ga respond karena gue pake headset.
Gue sampe di kafe dan langsung mulai kerja.
"Fel"
"Eh, Abi. Mau pesen apa, Bi?"
"Lu kenapa ngehindarin gue, Fel?"
"Hmm? Maksud lu?"
"Iya. Gue ajak lu ngomong daritadi lu gaada respond sama sekali."
"Oh? Masa? Gue ga denger Bi. Gue pake headset." kata gue sambil nunjukin headset.
"Oh"
"Jadi, mau pesen apa?"
"Kayak biasanya aja"
Habis itu semuanya normal. Gue pulang dianter Abi. Gue masuk rumah dan langsung nelfon nyokap gue.
"Halo? Fel?"
"Ma. . ."
"Fel? Kamu kenapa?"
"Aku mau pindah sekolah"
"Loh? Kenapa sayang?"
"Aku gamau sekolah di situ lagi."
"Trus, Abi gimana?"
"Gausah kasi tau dia ma. Dan boleh nggak aku tinggal sama mama sama papa?"
"Boleh sayang. Mama bakal urus kepindahanmu ya. Tapi kamu masih harus sekolah 1 minggu."
"Iya ma. Makasi ya."
"Iya sayang. See you soon."
"See you soon, Mom."
1 minggu di sekolah berjalan seperti biasa. Abi tetep berusaha ngobrol sama gue, tapi gue respond seadanya aja. Gue udah kasi tau semuanya ke Aldo. Gue udah minta tolong ke dia buat ngerahasiain ini semua. Gue janji sama dia, kalo ada waktu, kita bakal ketemuan. Gue sebisa mungkin ngehindarin Abi lagi, mungkin untuk yang terakhir kalinya.
Sekarang udah jam pulang. Gue jalan keluar sekolah bareng Aldo.
"Thank you ya Do."
"Anytime Fel."
"See you soon!"
"See you soon. Hati-hati ya!"
Gue lambain tangan gue ke Aldo, habis itu gue ke kafe tempat gue kerja sambil bawa surat resign.
"Permisi bu. Saya mau resign dari sini."
"Loh? Kamu kenapa resign?"
"Saya mau pindah bu. Jadi, saya ga bisa kerja disini lagi. Makasi ya bu, atas kesempatannya."
"Iya Felli. Kamu hati-hati ya."
"Iya bu, makasi."
Gue pulang ke rumah dan siap-siap buat dijemput sama nyokap gue. Gue cek lagi barang-barang gue. Foto-foto gue sama Abi udah gue taruh di kardus dan semuanya udah siap.
15 menit kemudian, nyokap masuk ke rumah dan supirnya bantuin bawa barang-barang gue.
Kita berangkat ke rumah bokap baru gue dan sesampainya disana gue liat rumah yang besar banget.
"Itu rumahnya, Ma?"
"Iya nak."
Kita masuk dan gue langsung disambut sama bokap baru gue.
"Kamu ya, yang namanya Felli?"
"Iya"
"Saya papah baru kamu."
"Halo"
"Oh iya Fel. Besok kamu sekolah dianter supir ya."
"Iya ma" kata gue sambil senyum.
"Ayo! Papa ajak kamu house tour dulu." katanya sambil megang pundak gue.
Gue ngangguk, dan papa langsung ngajak gue house tour. Rumahnya luas banget. Semoga gue ga tersesat ya disini.
[[Besok pagi]]
Gue udah bangun, udah mandi. Sekarang gue lagi mau ke dapur buat sarapan. Pas sampe dapur, gue liat mama lagi masak dan papa lagi baca koran."Pagi sayang!" kata mereka berdua.
"Pagi pa! Pagi ma!" kata gue sambil nyium pipi mereka berdua.
"Gimana? Kamu excited nggak?" tanya papa
"Pasti dong pa. Aku ga sabar ketemu temen-temen baru"
"Sarapannya siap! Yuk dimakan." kata mama
Kita semua sarapan dan gue langsung berangkat ke sekolah.
Gue sampe di sekolah dan orang-orang pada ngeliatin gue.
Gue langsung ke ruang kepala sekolah buat ngambil jadwal. Tapi pas lagi jalan kesana, gue ditabrak cowok sampe dianya jatuh.
"Aduh"
KAMU SEDANG MEMBACA
If Only I Told You✔
FanficFelli dan Abi. Dua insan yang saling jatuh cinta. Tetapi tidak mau mengungkapkannya pada satu sama lain. Start : 5 April 2020 Finish : 29 Mei 2020