Seorang gadis dengan tubuh tinggi berjalan pelan sambil mengiring sepeda yang terlihat sangat usang. Ia berjalan lesu dengan wajah yang tampak sangat melelahkan.
Bagaimana tidak
Ia baru saja selesai mengerjakan pekerjaan nya demi membiayai hidup mya, di perjalanan ban sepeda nya malah kempis. Itu membuat ia kesal, tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak ada bengkel ataupun penambal ban sepeda yang buka di jam yang sudah hampir tengah malam begini. Kalaupun ada percuma, ia tidak mempunyai uang untuk membayar nya. Ia hanya mempunyai sedikit uang untuk biaya makannya besokMemang menyedihkan, tapi ia tidak bisa mengeluh akan hidupnya. Ia harus tetap menjalankan hidupnya dan mensyukuri apa yang ia miliki saat ini.
Setelah cukup lama berjalan ia pun akhirnya sampai di rumahnya.
Rumah yang tampak kecil tapi cukup terurus dengan beberapa tanaman bunga yang menghiasi depan rumah nya. Mungkin bagi orang di luar sana rumah itu tak lebih dari sebuah gubuk. Tapi baginya itu adalah tempat berlindung nya hanya rumah ini tempat satu-satunya tujuan nya untuk pulang.
Ia manaruh sepedanya dulu samping rumah nya, ia mengambil kunci rumah nya dan membukanya
Krekkk
Suara deritanya pintu saat ia membuka pintu tersebut. Ia meletakkan barang-barang nya dan pergi mandi
Ia masuk ke kamar mandi
Setelah menyelesaikan aktifitas mandinya ia segera bersiap untuk tidur.
Sungguh hari yang melelahkan untuknya, walaupun ia telah mengalami hari melelahkan ini setiap hari tapi tetap saja ia masih sangat kelelahan.
Ia memejamkan matanya dan pergi ke alam mimpi. Melupakan masalah kehidupan ekonomi nya sejenak dan mengisi energi untuk menjalankan hidupnya.
•••
Masih dengan gadis yang sama, ia tampak tergesa-gesa membawa bukunya dan berlari
Ah.. Dia lupa bahwa ban sepedanya kempis, dan ia bangun kesiangan. Sungguh pagi yang buruk untuknya, sepanjang perjalanan ke kampus ia hanya merapalkan doa agar ia dapat sampai tepat waktu
Sungguh kakinya rasanya ingin copot, tapi ia masih berlari dan berlari hingga ia dapat melihat gedung kampusnya.
Ia sangat senang tapi tentu saja ia belum boleh berhenti berlari hingga...
Brukkkk
"Ah.. Maafkan aku" Ucapnya sambil merapikan buku yang berserakan dan memberi buku tersebut terhadap sangat empunya
Cantikk
Hanya satu kata itu yang ada di pikiran saat pertama kali melihat gadis tersebut
"Kalau jalan lihat-lihat dong" Ucap gadis itu marah dan pergi begitu saja
"Cantik sih tapi tidak dengan sikapnya" Gumamnya sambil memungut bukunya
"Tzuyu!!! " Teriak seseorang dan berlari ke arahnya
"Dahyun?! Apa yang kau lakukan disini? Bukannya kita ada kelas" Tanya gadis yang bernama tzuyu tersebut pada temannya yang bernama dahyun
"Sudah tahu ada kelas kenapa kau masih disini hah"jawabnya sambil mengangkat tangannya ke pinggangnya
" Dosennya hari ini gak ada, katanya dia bakalan di pindahin ke kampus lain" Jelasnya pada tzuyu
"Hah kalau tahu dosennya gak ada aku gk perlu repot-repot tadi malah kaki ku mau copot lagi" Ucap tzuyu pada dahyun sambil memasang wajah cemberut
"Terus kalau dosen kita pindah siapa yang menggantikan nya? " Tanya tzuyu
"Hmm entahlah yang aku dengar sih seorang perempuan galak" Jawabnya sambil bergidik ngeri membayangkan dosen tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Light ✔
RandomAku bukanlah siapa-siapa hanya seorang mahasiswi mu yang miskin dan jauh dari kata sempurna yang mencintaimu dengan setulus hati_tzuyu Hidupku yang hitam putih kini menjadi warna-warni sejak hadirnya dirimu_sana SATZU End