Satu jam telah berlalu, aku mengemasi buku dan duduk diatas meja sambil menunggu Will mengemasi barangnya.
“udah nih let’s go Mir”. aku berdiri berjalan keluar kelas bersama Will. “Ngapain liat-liat, nantangin?“ ku pelototi Leo dengan penuh amarah. “Ayo Mir keburu nanti siomay nya habis“ kata Will sambil memohon.“Mentang-mentang matanya besar dia seenaknya aja melototin orang, bukan Cuma dia yang bisa melotot gue juga bisa meskipun mata kecil gini“.
“Si tomboy sekarang punya temen nih, temennya anak baru yang gemulai hahaha“.Berlari sepanjang jalan demi sebungkus siomay bukanlah hal yang mudah bagi Will dan Mireu. Mereka harus melewati banyak rintangan seperti kemacetan sepanjang jalan, kehausan, bahkan mereka hampir saja jatuh tersandung batu. Menurut Mireu, hanya ada satu penjual siomay terenak di daerah tempat les nya yaitu bang Tahir. Sudah lama sekali Mireu langganan siomay padanya “Bang, siomay dua bungkus pedesnya sedang aja“.
“Akhirnya kita masih kebagian Mir, ga sia-sia tadi lari sampe ngos ngosan“.
“Iya Will“Saat itu aku berjalan di depan Will sambil membuka ujung plastik bungkus siomay dan mulai memakannya. Orang-orang di sekeliling melihatku dengan senyum adapula yang cekikikan, awalnya aku merasa bahagia karena mengira mereka melihat penampilan Will yang berkebalikan denganku atau kami yang berjalan berdua seolah-olah sepasang kekasih.
Tetapi aku merasakan hal yang aneh ketika orang-orang tertawa melihatku. Spontan saja aku langsung berbalik arah dan bertanya pada Will “mengapa mereka menertawakanku?”
Will hanya menunjuk celanaku, aku mengernyitkan dahi dan saat akan melihat belakang celanaku, seseorang yang lewat menertawakanku sambil berkata “Hey kalau ingin buang air besar cepatlah pulang jangan ditahan, sudah mulai keluar itu”.
Aku bertambah bingung dan segera melihat ke belakang celanaku yang ternyata terdapat cairan kental bewarna coklat tepat berada di bagian pantatku. Akupun langsung menatap Will dan ia menjawab bahwa saat dia berusaha membuka siomay ternyata bumbunya muncrat keluar dan mengenai celanaku bagian atas. Tanpa banyak bicara langsung kubersihkan noda itu dengan tisu, tapi bekasnya masih terlihat jelas apalagi celanaku berwarna putih. Will berulang kali meminta maaf sambil menahan tawa. Aku hanya diam lalu mulai berjalan lagi, Will memakaikan jaketnya padaku sambil tersenyum
“untuk menutupi noda yang tersisa“ ujarnya.Aku kembali kerumah untuk ganti pakaian lalu menuju rumah Will untuk belajar bahasa.
Tok..Tok..tok.. Kriet…. “Masuk Mir“ sambutnya dengan penuh kehangatan. Aku melihat banyak alat make-up berserakan di sofa yang cepat ia bersihkan. “banyak banget,emang habis ngerias orang?“ “nggak, kemarin aku habis beli make-up keluaran terbaru, Kamu mau coba?“
“ kamu pernah liat aku dandan?“, Will hanya menggeleng “asal kamu tahu ya, aku tuh gabisa dandan kayak kamu soalnya aku gasuka“.
“mau ku make-up in?" Tanya Will. Aku menolak permintaannya karena ya aku tidak suka, lalu Will memegang tanganku sambil memohon agar aku mau. “please….sekali saja ya“ Melihat sikap Will yang seperti ini terlihat lebih manis, dengan mata penuh harapan aku mewujudkannya.
“ya sekali ini saja“ dia senyum kegirangan dan mulai memakaikan make-up padaku.
“wah aslinya kau itu cantik Mireu, hanya saja kau jarang berdandan“ kalimat itu membuatku merinding saat Will mengucapkannya dengan memegang wajahku.Jantungku berdebar sangat cepat, aku merasa ada magnet yang menarikku dari tatapan mata Will. Segera kulepaskan tangan Will dari wajahku.
Wajahku memang beda sekali saat aku melihatnya di cermin. “ the power of make-up “ kataku tak percaya.CTASS! Suara petir mengagetkan kami berdua dan membuatku cepat-cepat ingin pulang, Will berniatan agar mengantarku tapi aku menolaknya. ZRASH! Di tengah jalan hujan mulai turun membasahi baju dan tasku, tak ada tempat untuk mengiup. Sepi, gelap, dan suara hujan yang menemaniku berlari sepanjang jalan.
“ Mir ayo naik “
Suara kevin membuatku terkejut “ bagaimana kau tahu aku disini? “
“ Bagaimana bisa kau berlari ditengah hujan seperti ini? “ bukannya menjawab ia malah bertanya balik kepadaku sambil memberikan jas hujan yang dibawanya.To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Without You
RomanceMireu adalah seorang Gadis tomboy yang mempunyai ketertarikan belajar bahasa asing. Meskipun berpenampilan maskulin, tapi hatinya tetap wanita yang lemah lembut. Hari-harinya berubah ketika Will datang dalam kehidupannya. Setelah sekian lama kenal...