chapter 2 •Flashback

2.4K 158 2
                                    


Happy reading!




Baru kemarin vila dihukum karena terlambat dan hari ini dia memutuskan berangkat lebih pagi supaya tidak diberi hukuman aneh dari si bos nya itu.

"Engga akan ada lagi vila ob dadakan kedua kalinya!" ucap vila dengan wajah serius sambil menggingat kejadian kemarin.

Flashback on.

"Hukuman kok jadi ob, sekali kali coba ya jadi bos, seneng banget gue dihukum. Dihukum terus pun ikhlas lahir batin gue! Lah ini dihukum kok jadi ob, oh astaga mimpi apa gue semalam!" gerutu vila jengkel.

Ia pun ikhlas tak ikhlas berjalan kedapur kantor, mengganti pakainya menjadi baju khusus ob.

"Mbk vila mau ngapain didapur" tanya fifah salah satu ob dikantor melihat dia ada di dapur.

"Gue dihukum pak bos fah, disuruh jadi ob seharian" Jawab vila lesu.

"Owalah dihukum toh mbk" fifah menganggukan kepala.

"Iya fah, btw gue bantu apa ini?" Tanya vila.
"Itu mbk, mas verro, mbk luna sama mbk vaza minta dibikinan kopi."

'Hah mereka? Kebetulan macam apa ini! Sialan kalo mereka tau gue jadi ob hari ini bakal dibully habis habisan ini' kata vila dalam hati.

"Oh oke biar gue aja ya, yang bikin kopi sama nganterin ke mereka" ucap vila tersenyum paksa pada fifah.
"Oke mbk, makasih ya" kata fifah membalas senyum vila.
"Sip sama sama fah" jawab vila.

Vila pun membuatkan kopi untuk teman temannya itu. Setelah selesai membuatnya iya langsung menuju ruangan teman temannya. Sepanjang jalan menuju ruangan, vila banyak mendapatkan tatapan penuh dengan kepenasaran dan omongan mencibir.

Vila bawa kopi?

Pake baju ob? Bukannya dia sekertaris pak surya?

Haha turun pangkat ini si vila?

Alih profesi ya vil?

Astaga ngakak gue liat vila pake baju ob.

Cocok juga ya btw vila pake baju ob!

Tapi vila tidak memperdulikannya, toh jika vila meladeni omongan omongan tak bermutu itu sama saja dirinya membuang waktu berharga nya!

Sampai diruangan, semuanya menatap heboh dan heran si vila.

"VILA? Kenapa lo yang nganterin kopi buat kita?" Tanya luna penasaran.

"VIL LO KENAPA JADI OB SI?, GAJI JADI SEKERTARIS KEBANYAKAN APA GIMANA KOK LO SAMPE JADI OB GINI!" ucap verro ngegas.

"VIL NGOMONG SAMA KITA LO KENAPA JADI OB!" ucap vaza tak kalah ngegasnya seperti verro.

"Ck, satu satu elah nanya nya gue binggung ini mau jawab yang mana dulu" vila memutarkan mata malas mendengar pertanyaan dari teman temannya itu.

"Iya iya, kenapa lo yang nganter kopi kita?" ulang luna.

"Gue jadi ob hari ini!" Balas vila mengerucutkan bibirnya sebal.

"Lah kok bisa vil gimana ceritanya?" tanya luna kembali.

"Gue dihukum sama pak surya, dan ya hukumannya jadi ob seharian!" Jelas vila mengepalkan tangan emosi.

"Emang gara gara apasih vil lo dihukum" Tanya verro heran.

"Tadi gue telat presentasi lima belas menit gara gara ketemu lo sama luna, ck!" Balas vila sengit.

"Oh gara gara yang tadi? BUAHAHAHA anjir ngakak gue" kata verro tertawa mendengar alasan vila dihukum.

"Astaga vila gak banget ih dari sekertaris kok jadi ob, hahahaa emang nasib lo vil"  kata vaza tertawa sambil menepuk bahu vila.

"Sumpah ini perut gue sampe sakit vil denger lo jadi ob" sahut luna sambil memegangi perutnya sakit karena terlalu banyak tertawa.

"Laknat ya lo pada, teman lagi dihukum bukannya disemangatin gitu malah dibully! Huhh" Decak vila kesal.

"Yaudah yaudah, semangat ya mbk vila 'OB' dadakan kita BUAHAHAHAHA" Ucap mereka kompak sambil menekan kata 'OB'

Mendengar ucapan dari teman temannya, vila menghela nafas karena tau itu bukan ucapan semangat melainkan ejekan. Kesal mendengar itu, vila memilih keluar dari ruangan dan kembali kedapur untuk melanjutkan hukumannya.

Dan ya vila meneruskan menjadi ob seharian full sampai dia nyaman dengan baju ob yang dipakainya. Poor vila!

Flashback off.

'Oh god, bos sialan super duper ngeselin' Gerutu vila dalam hati, jengkel.

********
Pun10 mau lewat.


Parents For Baby Lexi (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang