Acele = Hurried

25 7 0
                                        

 Kamis,  25 November 2020

     "El pulang bareng?" tanya Aslan.
     "Gue ekskul sampe jam 4.." Kata Elnara sambil menenteng sepatu rodanya.
     "Ya Gapapa gue tungguin" Kata Aslan. Rox tersenyum.
     "Oke.." Kata Rox.

********
     Sabtu, 6 December 2020
     "Anjir kesel tau ga Sama farmasi nya, nyusahin.  Padahal Kata resident nya Boleh pake resep yang lama. Dia bilang harus memperpanjang dulu. Jadinya kan gue gabisa dapet obat Hari ini,  Harus ngantre ulang." Kata Rox tampak kesal sambil menunjuk ke bagian farmasi.
      "Sabar OK?  Yang dipersukit bukan cuma kita. Yang lain tuh liat pada Balik lagi. Lo duduk dulu, tenang.. Mungkin lo capek dari tadi ngantre,  diambil darah, bola Balik dari Lantai satu ke Lantai empat. Sekarang mana siniin resep yang tadi, kertas yang kuning, Sama kartu BPJS lo." Kata Aslan. Rox memberikannya, Aslan kemudian mengantre di Salah satu loket.
      10 menit Setelah itu,  Aslan kembali dengan membawa kresek berisi obat.
      "Kok bisa? Lo gak disuruh ulang Sama si mbaknya?"
      "Disuruh,  tapi gue bilang 'mbak masalah perpanjangan resep bukan kewenangan mbak. Toh kami udah mendalatkan izin dari resident dibuktikan dengan Randa tangannya disini.  Kewajibanmu mbak kan cuma memastikan Ada tidaknya Randa tangan residen Dan memberikan obat yang tertera di resep yang ditandatangani Oleh residen ini.  Tidak perlu mengorek resep dari luar.'" Kata Aslan memasukkan berkas yang tadi Ia pinjam dari Rox ke dalam map.
      "Gilee EmanG dari dulu lidah anda itu memakai bung. Ingat waktu Anda ngeskak mat Disha?  Mantan lah si Singa.  Makasih Btw udah mau bantuin gue." kata Rox.
      "Sama Sama.  Kan gue udah Janji bakalan ngebantu lo." Kata Aslan tersenyum sambil mengacak Rambut Rox.

********
 Rabu,  11 Januari 2021
     
      "El.. pulang bareng?" tanya Aslan.
      "Oke.. Gue Tungguin lo Selesai ekskul" Kata Rox. Aslan tersenyum Dan semakin bersemangat mengikuti ekskulnya.

********
Jumat,  28 February 2021
     
     "Lan, nongkrong kuy.. " Kata Alby.
     "Gabisa euyy,  gue Ada Janji Sama si El"
     "Siapa?" tanya Alby Sementara Aslan sibuk dengan ponselnya.
     "Elnara" Alby tersenyum jahil
     "Siapaaa??" tanya Alby sekali lagi dengan Nada yang menggoda. Aslan tersadar dia telah menyebutkan nama Elnara.
      "Maksud Gua.. Ngg"
      "Maksudnya Iya Sama Elnara.. Awww" Kata Alby tertawa.
      "By by,  jangan ribut by ya? Duhh lo mau gue beliin apa deh biar Gak berbisik.." Kata Aslan.
      "Peje ajalah"
      "Siapa yang jadian kampret?"
      "Terus Kenapa Gak jadian?"
      "Ya.. Ya gue juga gatau" Kata Aslan.
       "Sumpah lo tu Pinter tapi bego. Good luck tapi.  Dah ah gue udah ditungguin Sama si Bani."
       "By jangan ribut ya." Kata Aslan.
       "Gak Akan.  Asal nanti gue adalah orang dengan Tarif pj tertinggi dari yang lainnya Kalo lo jadian" Kata Bani berteriak sambil menjauh. Aslan menendangi Batu kepada Alby dengan gerak tubuh mengisyaratkan 'pelan pelan bangsat ngomongnya'. 

**********
Jumat, 17 Maret 2021
   
     "Nungguin siapa Rox?" tanya Rieska.
      "Itu si Aslan."
      "Atuuuh kalian Kenapa Gak jadian aja sih? "
      "Shuuut. Ihh mana Ada? I'm miss independent."
      "Awas ya Kalo sampe jadian. Gue peje nya paling Gede loh.. Duluan ah.." Kata Rieska.
      "Bye.. Hati Hati Ries!" teriak Rox.
      "Yoo" teriak Rieska yang Sudah berjalan menjauh.

*********
H-1

      "Tebak gue bawa apa" kata Rox.
      "Apa?" tanya Aslan.
      "Ini.." kata Rox menunjukkan plastik berisi kuaci. Aslan terkekeh
      "Boleh tuh.." kata Aslan.
      "Boleh,  emang buat lo" kata Rox. Aslan kemudian menyimpan bukunya dan mulai memakan kuaci.
       "Jamkos?" tanya Rox ikut memakan kuaci.
       "Iya tapi dikasih Tugas." Kata Aslan anteng dengan kuacinya
       "Udah selesai lo tugasnya?" tanya Rox.
       "Satu soal lagi." kata Aslan. Rox mengangguk,  kemudian membawa bindernya.
       "Minjem buku paket.." kata Rox. Aslan meminjamkannya. Rox mulai mengerjakan Tugas.
        Sementara itu Alby menyetel musik di speaker Bluetooth nya. Aslan mulai bernyanyi dengan suaranya yang pas pasan sambil mengunyah kuaci.
       "Through my hand on a blade for ya.. I'll jump in front of a train for ya" nyanyi Aslan sambil mengunyah.
       "You know I'll do anything for ya..  Owhh I've been go through all this pain,  take a bullet straight through my brain,  yes I will die for you baybe.. But you won't do the same. If my body was on fire.." Rox bernyanyi sambil menulis.
         Aslan Dan Seisi kelas berhenti menyanyi Dan melihat ke arah Rox yang tak sadar membuat kelas memperhatikannya.
        "You said you love me but you're liar cause you never,  never,  ever did baybe.." Kata Rox kemudian Selesai mengerjakan tugasnya Dan menutup bukunya.  Dia kemudian melihat ke Seisi kelas yang sedang memperhatikannya.
       "Hehehehehe,  peace.. Ngeliatinnya biasa aja Bree takut gue." Kata Roxelena.
       "Gileeeee lo Pinter nyanyi?  Setelah satu setengah semester kita Baru tau Suara lo bagus? Lo gilee sihh" Kata Alby. Rox tersenyum.
      "Besok gue Bawa gitar lah" Kata Aslan.
      "Bisa main gitar kau?" kata Rox. Aslan mengangguk. Rox tersenyum
      "Napa senyam senyum?" tanya Aslan.
      "Gua Suka Cowok yang bisa main gitar. Hehehehe" kata Rox. Aslan terdiam.
      "Noh banyak di lampu merah" kata Aslan.
      "Sianjir dasar bukan itu gila." kata Rox. Aslan terkekeh.

He Used To Be Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang