Serkhan Damian Qurtaz

22 5 9
                                    

   "Rox.. Ayo makan malem.." kata Serkhan memasuki kamar Rox. Sementara Rox sedang duduk di karpet dikelilingi oleh buku bukunya. 
  
   "Hey,  ayo makan dulu.  Jangan terlalu diforsir nanti sakit." kata Serkhan mendekati Rox dan ikut duduk di depan adiknya itu.

  "Rox?" Serkhan memperhatikan wajah adiknya dengan Baik. Namun Roxelena menghindar.

  "Hey itu Muka Kamu Kenapa? Coba abang liat" Kata Serkhan menyentuh dagu adiknya.
   
  "Ya Allah.. Ini Kenapa???" tanya Serkhan menyibakkan rambut Roxelena, Dan terlihatlah Bekas cakaran dengan jelas.

  "Rox bilang siapa" Kata Serkhan.

  "Abang tapi aku Minta bantuan." Kata Rox.

  "Apa apa? Bilang aja"

  "Aku gakkan turun ke bawah Pokoknya gimana caranya Ayah Gak Tau tentang ini." Kata Roxelena dengan tatapan Memohon.

"Tapi Janji bakalan cerita?" tanya Serkhan. Roxelena mengangguk, kemudian Serkhan menarik adiknya itu ke dalam dekapannya.

  Serkhan menutup matanya. Dia mempererat pelukannya Dan menghirup aroma Roxelena dalam dalam.

  Terlintas di benaknya mengenai perempuan mana yang Akan mendampinginya di Masa depan,  menghabiskan waktu bersamanya Hingga akhir hayat, siapa yang Akan Dia dekap.

   Lamunan Serkhan terhenti ketika Roxelena melepaskan pelukannya.  Serkhan tersenyum Dan Menciumi pipi adiknya.

  "I love you" Kata Serkhan.
  "Me too" Kata Roxelena tersenyum.

   Serkhan kemudian turun ke ruang makan untuk mengambilkan Makanan Roxelena.

  "Bang,  Rox mana? Kok gak turun?" tanya Ayah.

  "Dia Minta ajarin, Kata abang 'Yaudah sambil makan'.  Jadi Rox Sama abang gakkan ikutan makan malem beberapa hari ke depan.  Tutor gitu yah" Kata Serkhan.  Ayahnya hanya tersenyum melihat kedekatan Serkhan dengan adik bungsunya itu.

   "Yaudah Sana. Bawa cemilan tuh di kulkas sekalian ke atas." Kata ayah. Serkhan tersenyum.

  "Yahh kalian..  Masa Gue makan berdua doang Sama ayah? Terus kalian berduaan gitu diatas? Sepi Tau!  Btw jangan ambil yoghurt, punya gue" Kata Kak Manda menuangkan lauk di piring ayah.

   "Ya Kakak mana Inget materi Smp?" tanya Serkhan sambil membawa banyak Makanan ke atas. 

  "Huu.." Kata Manda mencibir.

  "Udah Manda,  Ayo makan" Kata ayah.

  "Gimana tadi? Dosen nya masuk Gak?" tanya ayah, kemudian berbincang bersama Manda di ruang makan.

*********

  "Serkhan" Kata Ayah.
 
  "Apa yah?" tanya Serkhan.
 
  "Kamu rencana kuliah mau Dimana?"  tanya ayah.
 
  "Ya Allah,  aku Baru masuk SMA gitu kemaren. Udah ditanya kuliah mau dimana" Kata Serkhan sambil memotong daging yang Ada di piringnya.

  "Khan tapi Justru lo Harus nentuin. Biar strateginya jelas." Kata Manda memasukkan nasi ke dalam mulutnya.

  "Dengerin Kata kakakmu. Serkhan Kamu itu laki laki,  Kalau adik atau kakakmu itu Mereka harus dapat pekerjaan tapi tidak mempedulikan tingginya kedudukan karir Mereka,  ya..  Gak apa apa.  Karena kelak nanti Mereka harus menbagi waktu antara mengurus anak,  suami, Dan urusan rumah tangga lainnya.
   Gaji tetap perbulan Saja Sudah cukup bagi Mereka. Setidaknya Mereka punya pegangan Walaupun Gak besar besar amat,  Karena nanti Mereka Akan mengatur uang dari suami.
   Nah,  Kamu kelak Akan jadi seorang kepala keluarga,  menjadi suami Dan ayah dari anak anakmu. Kamu Harus berkedudukan tinggi, gaji mencukupi. Nah itu artinya Pendidikan Kamu juga Harus tinggi,  Harus serius." Kata Ayah.

He Used To Be Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang