03. CAPER

28 17 0
                                    

Tak apa jika kamu mengabaikan keberadaanku. Asalkan kamu bahagia selalu

Happy Reading:)
Maap kalo banyak typo



Alfa melambatkan laju motornya saat hampir sampai di alamat rumah Luna.

"Itu Alfa rumah Luna yang cat warna Kuning." Tunjuk Luna pada rumah sederhana.

Alfa yang paham langsung menghentikan motornya di depan rumah yang di tunjuk Luna.

"Makasih ya Alfa udah nganterin Luna." Ujar Luna sambil tersenyum tulus setelah turun dari motor Alfa.

"Sama-sama Lun," jawab Alfa sedikit terkesiap akan senyum luna, yang sebelumnya sudah mematikan motornya.

"Gak mau mampir dulu?" tawar Luna masih mempertahankan senyumnya.

"Lain kali aja deh. Gua masih ada urusan." Tolak Alfa halus.

"Yaudah Alfa hati-hati ya bawa motornya." Perhatian kecil Luna membuat hati Alfa menghangat. Alfa pun tersenyum.

"Iya. Sana gih masuk." Suruh Alfa lalu menghidupkan mesin motornya dan siap melaju. "Gua pulang," pamit Alfa yang hanya di balas anggukan kepala oleh Luna. Kemudian Alfa melajukan motornya meninggalkan Luna di depan rumahnya.

"Yah Luna lupa gak minta Line nya David," decak Luna. "Minta besok aja deh." Lanjut Luna, lalu memasuki rumahnya yang sepi karena Mamanya sedang bekerja sampai sore.

~~~


Sorak bahagia terdengar di koridor lantai 2 khusus kelas XI. coba tebak mereka senang karena apa? Yaps, karena Semua guru yang mengajar kelas XI sedang mengadakan rapat dadakan. Kalo di denger-denger sih kelas Luna yang paling rame mengalahkan pasar sembako. Hufftt berisikk sumpah!

"Nina. Luna ke kelas David dulu ya bentar, cuman mau lihat aja masih ganteng apa nggak?" pamit Luna sambil cengar cengir.

"Yaudah sono," sahut Nina males.

Luna pun melangkahkan kakinya keluar kelas menuju kelas David yang berada di ujung koridor sambil terus mengembangkan senyumnya. Gak capek apa tuh bibir senyum mulu 😂. Luna pun menghentikan langkah kakinya saat hampir sampai di depan kelas David yang gaduh. Luna merogoh sakunya. Nahh taraa, Luna ternyata ngambil Kaca. lalu Luna berkaca sambil membenarkan rambut Doranya yang sedikit berantakan, setelah merasa rapi Luna memasukkan kembali kaca tersebut kedalam sakunya. Waktunya Caper. Luna melangkahkan kakinya sedikit di Anggunkan dengan melebarkan senyumannya. Sobek-sobek dah tuh mulut wkwkwk.

"Permisi, Luna numpang lewat." Sapa Luna saat sampai di depan pintu kelas David. Seketika kelas hening yang tadinya gaduhnya Nauzubillah. Mau lewat yang tinggal lewat aja, ngapain harus permisi dulu. Ah lupa Luna kan lagi Caper 😂.

David yang kenal dengan suara tersebut pun menoleh. Di lihatnya Luna yang sedang berdiri sambil cengar cengir tidak jelas.

"Mulai nih anak,"gumam David males. Lalu berusaha mengalihkan pandangannya ke arah Alfa yang duduk sebangku dengannya.

"Bebeb David tetep gantengkan? Gk berkurang gantengnya?" tanya Luna gak jelas, yang malah membuat seisi kelas melongo dengan pertanyaan Luna. Masak gantengnya seseorang bisa berkurang. Sengklek nih otaknya Luna.

"....." Hening masih melanda. Rasanya David ingin melempar Luna ke rawa-rawa. Dasar Luna Gila. Terlihat wajah David yang memerah, seperti menahan Sesuatu yang akan keluar 😂.

Luna yang tau hal apa yang sebentar lagi terjadi pun, hanya menyengir menunjukkan sederet gigi putihnya.

"Hehehe Luna pergi dulu ya? Kayaknya bebeb David perlu toilet deh. Daaaa," pamit Luna yang malah di jawab sorakan riuh dari dalam kelas.

"Pergiii huhhhhh!!" seperti itulah sorakkannya. Hahaha Luna berasa Artis yang berjalan di karpet merah yang di kelilingi banyak fans😂. Luna pun melangkahkan kakinya lalu mengedipkan salah satu matanya saat David menatapnya. Genit ih 😂. David mengedikkan bahunya geli akan kedipan Luna.

"Bhahahahaha, lu di kedipin noh sama Luna," olok Dito sambil tertawa di susul teman yang lainnya, yang malah membuat wajah David merah menahan malu.

"Berisik!" Bentak David kesal akan tawa teman-temannya. Seketika mereka menghentikan tawanya karena kaget akan bentakan David.

"Jangan terlalu mengabaikan Luna vid, takutnya karma otewe menghampiri lu," ujar salah satu temannya, yang bernama bento.

"Lu nyumpahin?" tanya David marah akan ucapan Bento. Kenapa orang-orang pada ngomong gitu. Kemarin Dito, lah sekarang Bento. Bikin emosi aja!

"Udah jangan di lanjutin," Alfa melerai agar tidak semakin panjang. "Terserah David mau mengabaikan atau nerima Luna. Kalo masalah karma ya kan di tanggung dia sendiri." lanjut Alfa yang malah mendukung Bento. Dasar Sahabat Laknat. David sudah terbang eh malah di jatuhin.


~~~


Luna masih menganyunkan kakinya dengan santai sambil bernyanyi lagu ciptaan Luna secara dadakan. Seketika langkah Luna terpaksa di hentikan karena di hadang oleh 3cewe dengan dandanan macam Ondel-ondel, dengan seragam yang tidak sesuai dengan aturan, seragam di kecilkan, rok di atas lutut. Mbaknya mau jadi biduan apa gimana?




DALUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang