Saint,Ae,dan juga Son berjalan menuju kantor direktorat dengan pikiran kalut...
Berbagai macam pertanyaan timbul dihati mereka, rasa khawatir dan juga cemas berjalan menjadi satu...
Hingga tak terasa langkah kaki mereka telah sampai didepan kantor direktorat itu...
Ada rasa ragu dan takut saat saint ingin mengetuk daun pintu itu, terlihat dari tangan saint yang masih menggantung di udara..."Ada apa saint.." tanya Ae dari belakang,sedangkan son ikut memiringkan tubuhnya melihat kearah saint dari belakang Ae..
"Apa ini ada hubungannya dengan kejadian tadi siang saat kita tidak masuk kelas...??" Tanya saint membalikkan tubuhnya melihat kedua sahabatnya..
Ae dan Son Sejenak berpikir lalu saling menatap satu sama lain..
"Mungkin saja.." jawab Son, sedangkan Ae terlihat merasa cemas menatap pintu didepannya..
Mereka terdiam sejenak sembari berpikir,lalu dengan satu tarikan nafas,Ae mengetuk daun pintu itu dan memutar kenopnya tanpa mendengar suara 'dipersilahkan masuk' dari dalam...
Saint dan Son tercengang karena Ae melakukannya secara tiba-tiba,lalu mengikutinya masuk kedalam ruangan rektorat itu..."Selamat siang pak..." Sapa Ae memautkan kedua tangannya memberi salam, dibarengi oleh saint dan juga Son...
Sang rektorat pun berdiri dari tempat duduk kerjanya menuju kearah sofa..
"Silahkan duduk..." Ketiga sahabat itu mengangguk sopan lalu berjalan beriringan,..
"KAU...!!!" seru saint tercekat membuat jalan Ae dan juga Son sontak berhenti dibelakangnya...
Mata Ae dan juga Son membola saat tau siapa yang disebut 'KAU' itu ternyata adalah Perth.."Auw...kenapa kau terkejut..." Ucap Perth santai dengan senyum sinis nya memandang saint...
Ae menggeser tubuh saint agar menjauh dari hadapan Perth,lalu memandang Perth dengan tidak suka...
"Apa yang sedang kau rencanakan.." Perth berdecih lalu merubah tatapannya menjadi tajam melihat Ae yang menurut dia yang sok 'pahlawan' itu.
"Menurut mu,apa yang seharusnya aku rencanakan..!" Pancing Perth balik bertanya membuat Ae geram dan kehabisan kata-kata...
Sang rektorat pun hanya bisa menggeleng kepala melihatnya,ia tidak bisa berbuat banyak, apalagi menyanggahi mereka...
Son mendekati Ae lalu berbisik...
"Ae, sebaiknya kita duduk,..apa kau tidak melihat tatapan sang rektorat itu..?"Ae pun menurut setelah melirik sang rektorat itu sebentar, melewati kaki Perth yang menghalangi jalannya dengan dorongan kasar dari kakinya, diiringi oleh tatapan tajam dari saint dan juga Son pada Perth...
Saint,Ae,Son duduk berdampingan,yang disampingi oleh Perth dan juga sang rektorat saling berhadapan...
"Baiklah, sekarang bapak akan mengajukan pertanyaan untuk mu saint...!!" Saint memajukan pantatnya ke sisi sofa menandakan bahwa ia siap menjawab.
"Saint,..apa kau tau kalau mahasiswa yang menerima beasiswa seperti mu tidak boleh melewatkan mata kuliah,..!" Saint memautkan kesepuluh jari tangan nya dan menunduk...
"Saint tau pak, dan saint akan lebih tepat waktu lagi.."
"Bapak harap juga seperti itu,..?" Kemudian sang rektorat pun melihat kearah Ae "bagaimana denganmu Ae,apa kamu bisa lebih disiplin waktu lagi..?"
Ae serasa tidak terima,ini sepenuhnya bukanlah kesalahan mereka,tetapi jadwal mata kuliah yang mendadak diubah lah mengakibatkan mereka tidak dapat mengikuti mata kuliah tersebut,dan ditambah dengan kejadian dimana Perth dan juga saint...