11. Terungkap.

44 7 5
                                    

Hai gais😄

Happy Reading💎

.
.
.
.
.

"Assalamualaikum" ucap Jeonghan dan Sekop saat memasuki rumah.

Mereka berdua abis pulang dari kampus, tadi Nana malah ikut pulang juga.

"Wonu mana?" tanya Jeonghan pas duduk di sofa sebelah Wuji.

"Belum pulang" jawab Wuji yang masih asik dengan ponselnya.

"Loh ya? Udah jam 6 loh ini.." Jeonghan melihat jam yang ada di dinding dekat tv.

"Ngapain bang nyari Wonu?" tanya Mingyu yang keluar kamarnya dengan muka bantal.

"Nih Nana nitip buku yang dia pinjem katanya disuruh balikin aja" Jeonghan mengeluarkan buku dari tas nya.

"Oh ya? Ini baru tadi pagi di pinjem" Wuji mengambil buku itu dan mulai melihat isi halaman tersebut.

"Tuh kan, Nana baru baca sedikit" ucap Wuji sambil menunjukan halaman dan pembatas buku yang berada di halaman 35.

"Mereka kenapa ya berdua?" tanya Mingyu heran.

"Assalamualaikum.." Wonu membuka pintu rumah dan langsung berjalan menuju arah kamarnya.

"Won--- yah malah masuk kamar hadeuh" ucap Wuji setelah itu pergi dari ruang tengah.

"Gyu lo kenapa tadi?" tanya Jeonghan pas Wuji udah pergi.

"Tadi? Ada kelas bang, maap gue dingin gitu sumpah dah ga bohong. Tadi dikabarin nilai gue turun, ya mood gue ikutan turun lah" ucap Mingyu sambil mengerucutkan bibirnya.

"Oh, maaf ya tadi gue salah paham" ucap Jeonghan masukin buku tadi ke tas lagi.

"Salah paham kenapa bang?" tanya Mingyu heran.

"Itu gue kira lo cemburu Wonu telfonan sama Nana" jawab Jeonghan sambil tersenyum lebar.

"Oalah sans aja lah bang, ya kali gue suka sama Nana yang lebih tua daripada gue, ya walaupun dia beda setahun tetep aja gue ga mau bang" ucap Mingyu sambil tertawa kecil.

"Iya juga hahaha.. Yaudah abang mau beres-beres cape nih abis dari kampus" Jeonghan bangun jalan menuju tangga.

"Abis ngampus apa habis ngedate sama Bang Sekop?" ucap Mingyu sambil tertawa puas.

"Serah kau lah Gyu" ucap Jeonghan sambil tertawa kecil.

.
.
.
.
.
.

"Won.." panggil Jeonghan dari luar kamar Wonwoo sambil ngetuk-ngetuk pintu hatinya. g. Ketuk pintu kamar Wonu.

"Bukain dong pintunya..." ucap Jeonghan masi berusaha sambil tetap mengetuk pintu kamar Wonu.

"Kenapa" tanya Wonu saat membukakan pintu kamarnya.

"Gue masuk ya?" tanya Jeonghan ingin masuk ke kamar Wonu.

"Ya" jawab Wonu singkat sambil mempersilahkan masuk abangnya.

"Nih" Jeonghan menyodorkan sebuah buku novel di depan Wonu.

"Kok bisa di lu?" tanya Wonu mengambil buku dari tangan Jeonghan.

"Nana tadi nitip ke gue" Jeonghan melihat-lihat koleksi buku Wonu di lemari bukunya.

"Oh, seneng ya bang?" tanya Wonu dengan nada tak suka.

"Hah? Seneng? Maksud lu apaan Won?" tanya Jeonghan duduk di sebelah Wonu.

"Seneng bisa ketawa sama Nana" balas Wonu sambil menahan tangis nya.

"Hah? Apaansi, lu tadi liat kejadian di taman?" Jeonghan duduk di sebelah Wonu dan menatapnya.

"Iya gue liat semuanya, enak ya bang?" tanya Wonu, tapi Jeonghan balas dengan tawa nya.

"Oalah astaghfirullah, ada-ada aja hahahaha... Tadi tuh si Nana dia cerita tentang lo, dia ketawa ngakak gara-gara lu bilang kalo pertama kali di telfon sama cewe dan biasanya lu yang duluan nelfon hahaha." Jeonghan masih tak berhenti tertawa.

"Ohh" Wonu mulai tersenyum dan malah sekarang pipinya jadi merah.

"Kembaliin ke dia dong bang. Dia masih baca dikit nih, padahal dia bilang suka banget sama ni buku" Wonu kembali menyodorkan buku yang tadi ke Jeonghan.

"Gak ah, besok gue harus ke ruangan nya Pak Baekhyun, biasalah bantuin si Seungcheol" Jeonghan mendorong kembali buku tersebut.

"Abang mah, tolong lah kembaliin" Wonu menyodorkan bukunya lagi.

"Lo suka kan sama dia? Kejar terus. Mingyu gak suka kok sama dia, Mingyu udah bilang ke gue. Kejar terus ya, fighthing" Jeonghan menepuk pundak Wonu dan tersenyum lebar kepadanya.

"Kok lo tau bang?" tanya Wonu heran, padahal selama ini ga pernah cerita.

"Keliatan itu mah dari gerak gerik lo hahaha, dah ya abang mau ke kamar. Bay" Jeonghan buka pintu kamar Wonu dan keluar dari sana.

"Bang" panggil Wonu pas pintu kamarnya masih belum tertutup sempurna.

"Napa?" Jeonghan kembali membuka pintu kamarnya.

"Sini bentar, gue mau ngomong sesuatu" Wonu menepuk-nepuk kasur disebelahnya agar Jeonghan duduk disana.

"Elah Won, cepet ya dah ngantuk nih gue" ucap Jeonghan dengan malasnya berjalan ke arah Wonu.

"Gini bang, iya gue suka sama Nana ta---" omongan Wonu kepotong pas Sekop malah masuk tanpa pake ketuk pintu segala.

"Heyy bahas apa nich, ikut dong" ucap Sekop terus ikutan duduk.

"Hadeuh, ngapain ke sini coba lu" Jeonghan males banget sama Sekop datang gitu aja.

"Tau ah bang gue ngantuk" Wonu menaruh buku tadi serta kacamatanya di atas meja kamarnya.

"Udah deh ah bang. Wonu ngantuk pergi sana" Wonu ngusir mereka bedua dan naik ranjangnya buat tidur.

"Jahat amat sih gue juga baru dateng" ucap Sekop sambil mengerucutkan bibirnya.

"Dahlah gak penting juga, mending tidur. Lu harus beresin nilai lu sama Pak Baekhyun" Jeonghan ngerangkul Sekop mengajaknya untuk keluar.

"Stop!" ucap Wonu yang membuat abang nya noleh ke belakang.

"Tutup pintunya" Wonu langsung memejamkan matanya.

"Asu" Jeonghan sama Sekop langsung ngumpat kesel.

"Lo dah makan belum kop?" tanya Jeonghan pas jalan ke arah kamar.

"Belum, napa?"

"Laper gue. Lu mau makan juga gak?" tanya Jeonghan yang di jawab anggukan dari Sekop.

Akhrinya mereka berdua memutuskan untuk makan ramyun aja.






Tbc💎

Haiii maaf ya gak bisa update kemaren" nya😭 akhirnya bisa update juga ada waktu luang. Kemaren aku bener' fokus ke ulangan aku maaf banget yah😭 aku usahain lagi yaa gais. Nanti aku hari minggu depan update okayy✌️ ditunggu yaw🤗❤

Makasih bangett buat 352 readers😭❤ gak yangka ada yang baca😭 MAKASIH SEMUANYAAA😭❤❤❤❤❤

[SNAPSHOOT] Satu komplek with SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang