Bagian 3

86 23 5
                                    

Waktu pulang sekolah adalah hal yang paling ditunggu semua siswa, ada yang memilih untuk mampir terlebih dahulu ada pula yang memilih langsung pulang kerumah untuk melepas lelah setelah melakukan aktivitas di sekolah.

Begitu pula dengan Kiara, ia memilih pulang kerumah untuk mengistirahatkan raganya berbeda dengan Tavisha yang lebih memilih untuk mampir terlebih dahulu ke toko karna ada novel yang ingin dibeli.

Setelah bel pulang berbunyi Tavihsa membereskan alat tulis dan bukunya secepat kilat kemudian melangkah menuju toko buku dekat sekolah. Jarak antara sekolah dan toko buku hanya 300 meter sehingga Tavisha lebih memilih jalan kaki untuk menghemat ongkos.

Terik matahari dan bisingnya suara kendaraan menjadi teman melangkah untuk Tavisha sore ini tapi hal tersebut tidak menghentikan niat Tavihsa untuk terus melangkah, tak terasa tinggal beberapa langkah lagi ia sampai di toko buku.

"Sekarang sendiri dulu ya, kalo nanti aku temenin." 

Perhatian Visha langsung teralihkan, kala mendengar sebuah bisikan tepat dari arah belakangnya tanpa aba Visha menoleh ke asal suara tersebut dan berhasil menemukan seorang lelaki jangkung dengan hoodie yang menutupi wajahnya, seakan menyadari hal tersebut, lelaki misterius itu melangkahkan kakinya menjauhi Visha.

"Hey, tunggu." Teriak Tavisha sambil melangkah mengikuti lelaki misterius.

Tavisha terus mengikuti lelaki itu sampai masuk gang kecil namun lelaki itu malah mempercepat langkahnya ssehingga Tavisha teringgal jauh dibelakang, Tavisha sudah beberapa kali menajamkan penglihatannya namun nihil lelaki itu hilang dari pandangannya. Ketika hendak kembali ke Toko Buku, tanpa disengaja kakinya menginjak sesuatu, perlahan ia membungkukan badan lalu mengambilnya, ternyata itu selembar sticky notes.

To : Tavisha Iswara

Jangan ngikutin, kasian kaki pendek kamu jadi cape 

Aku gak tega liatnya :(

Xoxo : Calon pacar"

"Ini orang gak cuma neror aja, malah jadi ngejek juga." Geram Tavisha dengan wajah penuh emosi. 

☁☁☁☁☁☁

Dari dalam kamar Tavisha terdengar suara ketukan pintu.

"Masuk aja," sambung Visha dari dalam kamar.

"Maaf neng, ini susunya." Kata Bi ina sambil menyerahkan segelas susu kepada Tavisha.

"Makasih ya, bi."

Setelah Bi ina keluar dari kamar, Tavisha melanjutkan tugas sekolahnya padahal kosentrasinya saat ini bukan pada tugas sekolah melainkan lelaki berhoodie itu rasa penasaran yang terus menghantui dirinya membuat ia berniat untuk mengirim pesan kepada si calon pacar.

Tavisha :
Tolong jawab kali ini.
Kamu siapa?

Setelah memastikan pesan itu terkirim, Tavisha sangat beraharap akan mendapat balasan darinya. Namun, beberapa jam menunggu belum ada balasan atas pesan yang dikirim Tavisha hal itu membuat Tavisha berinisiatif untuk menelfonnya jari jemari Tavisha mulai menekan tanda panggilan kepada nomor itu panggilan pertamanya tidak diangkat tetapi Tavisha tidak menyerah dengan satu panggilan,ia mencoba untuk terus melakukan panggilan itu namun hasilnya nihil. 

Mata yang tadinya terbuka segar sudah mulai meredup, Tavisha melihat jam dinding dan ternyata sudah menunjukan pukul sebelas malam kemudian ia meletakan ponselnya diatas nakas dan bersiap untuk tidur.

☁☁☁

Gimana sama ceritanya?
Jangan lupa vote dan comment yaaa ;)

See you ;*

Layang - layang?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang