᭥͜𖠄﹑16 。

1.2K 117 30
                                    

"hahhh.. hahhh.. hahhh.." tala terduduk di ranjangnya. ia mencoba membuka matanya, sedikit menyipit karena cahaya kamar yang masuk secara tiba-tiba. tubuhnya penuh keringat hingga membasahi rambutnya.

pria disampingnya yang sedang berkutat dengan iPad—mengurus berbagai pekerjaan, menoleh kepadanya. "kamu kenapa? mimpi buruk? sayang?" ucapnya khawatir, lalu membenarkan kacamata yang bertengger di hidungnya.

tala mengusap wajahnya, kemudian menarik rambutnya ke belakang agar tidak menutupi wajahnya. "aku mimpi aneh, bil. aneh banget parah, kamu pasti gak percaya!" serunya setelah terdiam beberapa detik.

tala memegangi pundak nabil, kemudian memeluknya. nabil yang terkejut pun perlahan membalas pelukan istrinya itu, sedikit bingung juga apa yang baru saja dialami wanitanya.

mereka pelepas pelukan.

"mimpi apa? sini cerita."

tala menggeleng. "aneh banget, endingnya serem. aku dimimpi itu kayak lihat film, tapi aku pemainnya!"

nabil mengerutkan alisnya. "hah? maksudnya?"

"jadi di mimpiku, aku lagi bertengkar sama kamu. gak tahu intinya disana aku goblok banget, sedih lihatnya."

nabil terkekeh. "bukannya emang?"

tala melotot. "heh, sembarangan! mana ada, aku kan pinter!" pekik tala.

kemudian nabil mengacak rambut tala lau mencubit pipinya gemas. "yaudah lanjutin ceritanya."

"padahal nabil udah berkali-kali bilang kalau rasanya gak ada cewek sebaik tala, tapi malah enggak bangun-bangun!"

"terus disana tamara itu jadi sahabat kamu, dia suka sama kamu. padahal kan tamara sahabat aku, bil, yaTuhan!!" tala menceritakan mimpinya dengan penuh emosi. sesekali ia mengejek karakternya yang ia lihat di dalam mimpi, juga kesal dengan peran nabil yang terlihat lembek.

selesai bercerita, nabil malah ikut kesal mendengar mimpi tala.

"ulang dong mimpinya, masa aku jelek banget disana? mana ada aku selingkuh terus mati konyol?!" protes pria itu, tala juga menyeimbangi emosinya.

"bye the way, aku tidur berapa jam, bil?" tanya tala, pandangannya mengarah ke jam dinding.

"kamu udah tidur duabelas jam. sejak kita sampai di singapore kamu langsung tidur," jelas nabil. tala berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi sebelum dirinya tertidur.

"pantesan ih, mimpiku panjang banget sampai bertahun-tahun. mana ada orang mimpi kayak gitu!" keduanya tertawa.

"oh iya, tadi hanif sama sisil mau mampir, tapi aku bilang besok aja soalnya kamu masih tidur. lagian sekarang udah malem."

"pasti sisil ngotot banget minta hanif buat kesini. bayangin dong gimana hidup hanif bareng sisil yang serba rempong itu," ujar tala diikuti tawa dibelakangnya.

"dari awal mereka pacaran aja perasaanku udah enggak enak, yang. ya semoga anaknya kalau udah besar jadi kalem dikit." tala kembali tertawa mendengar guyonan nabil.

tala membuka pintu kamat hotel yang mereka tempati, kemudian ia melotot karena terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tala membuka pintu kamat hotel yang mereka tempati, kemudian ia melotot karena terkejut.

"loh kok bertiga? kirain hanif sama sisil doang yang kesini?" herannya.

"jadi aku tamu enggak diundang nih? yaudah lah pulang aja."

sebelum orang itu berbalik badan dan berlalu, tala lebih dulu memeluknya. "tamaraaa jangan ngambek, aku bercanda!" kemudian tamara tertawa dan memeluk sisil.

"ini pemilik hotelnya enggak disuruh masuk nih? mau ngobrol di pintu gini aja?" tanya sisil, hanif ikut menaikkan salah satu alisnya. sombong sekali mereka berdua.

tala mendengus sebal. "iya sini ayo masuk ratu, raja, tuan puteri."

mereka berkumpul di meja kecil, menunggu nabil yang sedang mandi. tak butuh waktu lama, akhirnya nabil bergabung bersama keempatnya.

"gimana? enak enggak hidup di singapore?" tanya hanif kepada tala dan nabil.

"kita baru disini dua hari, woi!" kesal nabil seraya membuat gestur orang meninju.

"selaw, selaw. aku cuma bercanda."

"lagian mereka kan cuma liburan. iya enggak, tal?" sahut tamara. tala mengangguk.

"wah ini kita enggak disuguhin makanan?" sisil berbicara dengan nada tinggi dan penuh penekanan.

"haus banget aku, yang," sambung hanif sambil mengipas-ngipaskan tangannya di tenggorokan.

"temen enggak tahu diri kalian!" seru tala kemudian berjalan ke dapur dengan kaki dihentak-hentakkan.

semua orang didalam ruangan itu tertawa karena tingkah tala yang semakin hari semakin tidak normal.



































HOW CAN I LOVE THE HEARTBREAK

FIN

22 MEI 2020 - 5 JUNI 2020












































22 MEI 2020 - 5 JUNI 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hiya

hehe maaf ya endingnya kurang greget dan jeblok pendek banget dari episode sebelumnya. semoga kalian suka. nanti kalau udah mateng, aku publish cerita yejeno lagi kok. tapi gak janji dalam waktu dekat;)

masih ada yang ganjel enggak? tanya aja nanti aku bales di komen.

masih ada yang ganjel enggak? tanya aja nanti aku bales di komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

yey ini foto pernikahannya. kepalanya nabil gede banget 😭😭

BTW, MAKASIH 1K READERSNYA HEHEHEHEHHEHE

walaupun ceritanya udah tamat, jangan lupa vote + komennya ya. makasih yang udah mau baca♡

[i] how can i love the heartbreak ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang