᭥͜𖠄﹑14 。

654 118 10
                                    

warn : ada kata kasar di episode ini

sore ini nabil berdiam diri di teras rumahnya, ditemani dengan kucingnya yang berlarian kesana-kemari mencari perhatian nabil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sore ini nabil berdiam diri di teras rumahnya, ditemani dengan kucingnya yang berlarian kesana-kemari mencari perhatian nabil. sayangnya pemuda itu acuh tak acuh dan sibuk menatap langit.

beberapa hari terakhir otaknya dipenuhi banyak hal, terutama semua hal tentang tala. ia juga penasaran apakah tala akan baik-baik saja setelah malam itu?

sebenarnya nabil tidak tega, namun ia lebih tidak tega lagi jika terus mengikat status dengan tala. sekarang sebutlah dia laki-laki paling labil yang pernah memasuki kehidupan tala. menyusahkan.

"nabil damian!" panggil yuna dari dalam rumah. tersirat sebuah amarah dari nada tinggi yang ia gunakan.

nabil melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah, ada sedikit rasa takut yang hinggap pada dirinya. nabil mengerti, rupanya kejadian beberapa hari yang lalu sudah sampai di telinga sang ibunda.

"apa yang kamu pikirin?" tanya yuna dingin. tepat, perkiraan nabil tidak salah. pembicaraan ini sudah pasti mengarah kepada hubungannya dengan tala.

sejenak nabil ingin benar-benar terlepas dari gadis itu.

"nabil takut tala bakalan lebih sakit lagi. nabil gak bisa lama-lama bohongin tala," jelasnya. tentu saja ia sudah menguatkan mental menghadapi bundanya, jauh sebelum hari itu terjadi.

yuna berkecak pinggang, ia menatap nabil tajam. "kenapa? gara-gara tamara?" pertanyaan yuna diangguki oleh nabil.

"kamu sama tamara itu cuma sahabat, kenapa jadi kayak gini?!" bentak yuna. tangannya mengepal keras di samping badan.

nabil diam.

"kenapa diem? kamu juga masih sayang kan sama tala?! kamu cuma merasa bersalah aja kan sama tamara?! mama mau kamu minta maaf sama tala. jelasin kalau yang kemarin itu adalah kesalah-"

"mah!" potong nabil dengan nada tinggi. ia saja terkejut karena membentak mamanya sendiri, apalagi yuna.

sebelum yuna kembali memarahinya, nabil kembali angkat suara. "sejak kapan mama ikut campur masalah pribadiku? mama punya hak apa buat jauhin aku sama tamara?"

yuna menatap nabil dengan pandangan nyalang.

"oh, atau ini cuma karena bisnis? mama enggak mau perusahaan terancam karena urusanku sama matala?"

"nabil damian!"

"sejak dulu aku diem aja sama keambisan mama, tapi kalau aku terusik aku enggak bisa diem aja ma."

"ngomong apa kamu barusan, hah?!"

sebelum yuna melakukan lebih banyak hal, nabil lebih dulu masuk ke dalam kamarnya. suara dentuman pintu yang dibanting terdengar hingga lantai satu, membuat yuna ingin sekali memarahi putranya.

[i] how can i love the heartbreak ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang