Kriingg, kriingg, kriingg!! Suara bell sekolah yang membuat suasana abyarrr terdengar sangat kencang.
tambah lagi Pak Eko selaku kesiswaan panjang muka di depan gerbang sekolah, yang membuat semua siswa lari terbirit birit alias ngacirr.
"Haduhhh, telat lagi ni gue, uh gimana ya?? Dah di depan ada pak Eko segala lagi..." Ucap Regi kemudian memutarkan badan nya, yang berniat untuk kabur dan bolos dari sekolah.
"Heh, Regi!! Kamu mau kemana? Telat lagi kamu??" Tanya Pak Eko sambil mendekati Regi yang mencoba menggagalkan rencananya untuk minggat dari sekolah.
"Hmm, anuu pak...anu..saya.."ucap Regi gelagapan yang tujuan omongannya tak tau arah.
Melihat ada Luna salah satu anak kesayangan para guru di sekolahnya, yang paling TERRR TERR TERR lah pokoknya sedang memberikan absen di meja piket, Regi mencoba meminta tolong pada Luna.
"Luna Luna Luna, kemaren loh liat motor gue rusak kan? Ban nya kempes gitu?? Lu liat gak?" Tanya Regi spontan kepada Luna kemudian melirik Pak Eko dengan mata tak berdosa.
"Liat... ban motor lu kempeskan? emang kenapa?" Tanya Luna balik dengan nada bingung, yang kemudian melirik ke Pak Eko yang sedang menatap Regi tajam tajam.
"Tuh kan pak, saya itu telat gara gara ban motor saya kempes pak" jelas Regi sambil membela diri dengan nada kencang.
"Masa bapak gak percaya sii, Luna saksinya pak, anak terr terr pak, *eheh" rayu Regi.
"Yasudah, mungkin untuk kali ini keadaan yang salah bukan kamu" ucap Pak Eko yang senyumannya melebihi batas.
"Ya elah bapak bapak, udah tua masih aja bucin, pake ngomong ^keadaan yang salah keadaan yang salah" ucap hati Regi sambil tertawa.
"Curhat pak?? Di mamah dede aja sana pak, biar ada solusinya" gumam Regi yang terus tertawa sendiri yang membuat Pak Eko melirik seraya menunjuk kan gigi emas nya.
"Hihh, ni orang pengen pamer atau apa sii" ucap Regi sambil lari.
Pak Eko hanya menerus kan jalannya menuju kantor dan menghiraukan Regi.
******Luna salah satu murid paling aduhaiii di sekolah ini.
Sosok yang berKulit putih, rambut nya hitam dan berbadan tinggi yang dikagumi banyak orang membuatnya menjadi murid TERR TERR TERR di sekolah ini.
"Mudah mudah kertas absen kelas yang gue taro meja, kesampean sama Mang Rojak" ucap Luna yang langkahnya meninggalkan meja piket di sela sudut dekat gerbang sekolah yang tampak sempit sekali dan tidak ada udara sedikitpun, yang membuat Mang Rojak tidak duduk disitu, karna badannya yang terlalu melarr sangad membuatnya sulit untuk duduk di meja piket dan sulit untuk menghembuskan nafasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Es
Teen Fiction▪(CERITA SEDANG DIREVISI) ^maap keun kalau masih ada kesalahan EYD nya^ "Besok malam juga, lo bakal gue lamar jadi istri gue" ~DAVID PRAJA BINTANG Hanya bengong dan keringet dingin yang bisa Luna lakukan saat ini. Dirinya tak bisa berkata apa apa, k...