PART V

136 87 7
                                    

Langit semakin gelap hanya bintang bintang yang membuka sinarnya untuk malam ini, mungkin saja angin diluar sana terasa sangat dingin seperti hatinya. Iyah, hati david yang selalu bersikap dingin terhadap semua orang, hal itu yang sedang menari nari di bayangan otak luna yang membuatnya penasaran dengan siapa itu david.
" gue heran, sama tu cowok kadang baik tapi kadang juga gak ada akhlaqnya ..sebenernya dia itu anak kelas mana sii?? Kok bisa bisa nya yaa, dia kuat di sekolahan gue. Bukannya orang yang terlalu dingin sombong jutek itu buat orang gak kuat sama sifatnya, mana ada yang mau temenan sama dia kek gitu caranya??" Ucap hati luna sambil membereskan buku buku pelajaran sekolahnya.
" eehh, ngapain juga gue mikirin si david itohh" ucap luna yang menolak pemikirannya itu.
Derrt, derrrrrrrt, derrrrrt!! Suara hp luna yang berdering menandakan ada seseorang yang memanggilnya, tapi entah itu dari siapa...
"haloo?? Siapa?" Tanya luna dengan mengangkat hp nya yang terletak tak jauh dari meja belajarnya.
"Ehh, masa loh gak tau..
Gue, guee regiii. nah loh, ketauankan gak ngesave kontak gue"ucap regi yang menelpon luna dengan nada bingung dan entah apa yang ia ingin bicarakan
" oiyah, gue lupa gii..maap, ada apaan??" Tanya luna yang menghiraukan ucapan regi.
"Eemm, gue mau minta maap...
Harusnya gue tadi balik bareng loh, tapi lo nya gak ada" ucap regi sambil merendahkan suaranya yang berharap luna menjawabnya sesuai harapannya.
" oiyah, gak papa kok gii...gue udah pulang" jawab luna dengan nada lelah.
"Hah, loh udah balik? Bukannya amanda balik sama gue yaa?? Trus lo balik sama siapa??" Tanya regi yang agak jeleous dengan mata mata khawatir dengan feeling nya.
" eehmm, gue gak tau percis, yang gue tau nama nya David... gue gak kenal.
dia nolongin gue, pass gue jatoh di tangga...eemm pokok nya ceritanya panjang banget gii...udah yah, gue dah capek, gue mau tidurr" ucap luna sambil mematikan hp nya.
" haahh, david?" Ucap regi yang memandangin hp nya yang telah terputus dengan panggilan luna.
" David? Apa jangan jangan David anak kelas IPA2 kali yaa? "Gumam regi dalam hatinya yang terus memulihkan pikirannya tentang david dan luna.
" gak mungkin juga si david, dia kan anaknya dingin banget juket pula tuh sama orang, ngomong sama gue juga kagak pernah" ucap regi yang berusaha menenangkan hatinya yang seolah olah terikat oleh perasaannya.

Pangeran EsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang