Gerbang sekolah sudah dibuka lebar lebar yang membuat seluruh siswa keluar sekolah dengan senang hati tanpa beban sama sekali. Itu artinya, jam pulang sekolah telah tiba.
Terlihat dari sekeliling ruangan setiap kelas, sudah tak terlihat seseorangpun kecuali penanggung jawab acara pensi yang berkumpul di lapangan, sepulang sekolah.
"Semoga gak ada tuh cowok" ucap luna dalam hati dengan bola mata begitu waspada yang merujuk pada diri david.
Brukkk!! Suara tubrukan seseorang yang menumbruk luna dari samping.
"Aww" keluh luna sambil melihat kertas laporan untuk perencanaan besok telah basah karena tumpahan air dari seseorang yang menumbruknya.
"Iiiiss, loh tuh yaaaa! Kalo jalan liat li..." ucap luna tersendat karena melihat sosok yang tak asing lagi bagi dirinya, yaitu david.
"Lo?!" Ucap luna dengan nada tinggi yang melihat mata david tajam tajam.
"Eh, lo liat nih!! Basah kan kertas gue!" Ucap luna sambil menunjukan kertas yang telah basah karena minuman berkaleng miliknya.
"Lagian kalo jalan pake mata dong! Gak liat apa ada orang di depan" bentak luna padanya.
"Eh, kalo jalan dimana mana pake kaki. Makanya belajar biologi! Biar tau, mana fungsi mata mana fungsi kaki" jawab david yang membesarkan kedua matanya dan menaikan kedua alisnya dengan wajah tak berdosa.
"Eh bentar, kan yang disini loh yang salah, kenapa lo yang jadi sewot?!" Ucap luna tak terima pada david.
"Hehh..awalnya juga, gue mau minta maaf, tapi udah kebawa gak mood gue sama lo" ucap david yang perlahan meninggalkan david.
" tuh cowok bener bener yaa, bukannya minta maap malah marah marah. Gak ada akhlaq!" Gumam luna yang melihat punggung david yang telah pergi.
_________"Selamat siang, ibu harap kalian masih semangat untuk kegiatan kita hari ini" sapa bu sulis pada penanggung jawab acara pensi.
"Oiyah, agnes? Kemana luna? Kok dia belom kumpul" tanya bu sulis pada agness karna luna belom juga kumpul.
"Emm, keknya dia ada kok bu di sekolah, dia belom pulang, mungkin sebentar lagi dia ke lapangan" jawab kak agnes yang sedikit khawatir jika luna tidak datang.
"Maaf bu, saya terlambat. Karna saya tadi ada urusan bu" ucap luna dengan menatap bu sulis dengan senyuman yang manis.
"Manis juga yaa tuh cewek, kalo senyum" ucap hati david sambil melihat luna yang tak jauh darinya.
"Ouh...kira ibu, kamu sudah pulang duluan. Ya sudah, sekarang kita langsung bagi tugas yang dibagi oleh agnes yaa" ucap bu sulis yang sudah tenang karna seluruh penanggung jawab acara pensi sudah lengkap.
"Uhh, untung gue gak kena marah" ucap hati luna yang sambil mengambil posisi barisan supaya tidak mengganggu barisan yang lain.
"Hah, jadi ni cowok jadi penanggung jawab pensi juga?" Ucap hati luna sambil melihat david yang tak sengaja baris tepat disamping barisannya.
"Kenapa?? Lo kaget liat gue?" Tanya david sambil berbisik pada luna.
" kan kemaren lu tau, kalo gue pulang bareng lo..itu karna gue ikut penanggung jawab" ucap david yang membuat luna semakin gelisah dengan kehadirannya.
"Tuh kertas udah bener blom? Kalo belom bener, sinih kasih ke gue, biar gue yang kerjain" ucap david sambil tangan kanannya meminta kertas yang tadi telah ia basahi.
"Ishh, nih cowok bener bener yaa.. bikin gue gak mood aja"ucap hati luna yang menghiraukan ucapan david.
"Sutt, buruan.." ucap david yang ingin tanggungjawab dengan sikapnya.
"Iyah deh, gue minta maap" ucap david dengan nada pelan pada luna.
"Whatt?? Baru kali ini gue denger suara ni cowo halus sama gue. Enggak enggak enggak, nanti juga dia balik lagi, jadi cowok gak berahlaq lagi" ucap luna yang masih menghiraukan sikap david.
"Lo masih marah yaa sama gue?" Tanya david yang sepertinya sudah menyesali sikapnya itu.
" yaudah deh, nanti gue anterin lo balik lagi yaa" ucap david dengan senyuman tak biasa pada luna, yang membuat luna mengeluarkan keringat dinginnya.
"Serius?" Tanya luna dalam hati dengan wajah tak percayanya.
"David?" Panggil agnes.
" kamu langsung aja yaa, kondisiin semua peralatannya, biar besok tinggal dikerjain" pinta agnes pada david.
"Iyah kak" jawab david pada agnes yang meninggalkan luna.
"Tumben tuh cowok gak dingin jutek lagi sama gue" ucap hati luna sambil melihat arah perginya david berada.
"Luna?" Panggil agnes.
"Kamu langsung aja yaa ke meja komputer. Siapin aja surat suratnya biar gak kececer ntar kalo udah jadi proposalnya" pinta kak agnes pada luna.
" iya kak" jawab luna yang segerea ke meja komputer tepatnya di ruangan panitia."Cieee yang lagi di gebet" ucap sinyo pada luna di ruang komputer.
"Apaan sii lo??"ucap luna yang menghiraukan ucapan sinyo.
"Lo kan yang nempelin tuh foto di mading?" Tanya luna dengan nada agak keras.
" iyah, emang kenapa??" Tanya balik sinyo.
" eh lagian tuh yaa lun, itu pas bangett..
pose yang gue tunggu tunggu buat mendukung eskul teater di sekolah kita" ucap sinyo sambil membara.
"Maksud lo?" Tanya luna tak mengerti.
"Jadi foto lo itu, gue jadiin sponsor buat teatet. Yang judulnya romeo end juliet" ucap sinyo yang mengubah perasaan marahnya luna.
"Terserah lo aja deh, pusing gue" jawab luna yang tak peduli.
"Lun? Dari tadi lo belom selesai selesai juga? Gue duluan yaaa ke lapangan, keknya semuanya udah pada ke lapangan noh" ucap sinyo sambil melihat sekitar lapangan dari kejauhan.
"Emm, gue duluan yaa lun" ucap sinyo yang meninggalkan luna dan menujy ke lapangan."Perhatiaan, perhatian" ucap agnes dengan keras di lapangan yang terdapat panitia penanggung jawab telah berkumpul.
"Untuk besok, kalian ke sini setelah adzan maghrib buat mendekor panggungnya, sekarang kalian boleh pulang" ucap agnes yang memerintah kepada seluruh paniti disekitar lapangan dan bergegas untuk pulang.
"Si luna mana yaa?" Tanya david dalam hatinya dan melihat di sekitar lapangan yang sudah hampir tak ada orang.
"Apa dia belom selesai kali ya?" Tanya david dalam hati.
"Gue tinggal apa gue tungguin yaa? Gue tungguin aja deh" ucap david sambil menuju motornya yang diparkirkan.
"Akhirnya selesai juga. Pasti udah pada pulang" ucap luna sambil membereskan semua tugasnya yang tak terpikir janji david sama sekali
Ceklek! Suara pintu yang ditutup luna perlahan.
Tin tin! Suara klakson motor david menyapa luna tepat di gerbangnya.
"Lama banget sii lo, buruan dah sore ini" ucap david yang sudah siap siap melajukan motornya.
"Ngapain lo pake tungguin gue segala? Dasar aneh" ucap luna sambil mengkerutkan kedua alisnya.
"Kan gue udah janji sama lo, kalo gue bakal anterin lo pulang" ucap david tak seperti biasanya.
"Terserah lo deh" ucap luna sambil meninggalkan david.
"Eh, gue udah nungguin lo lama ini, masa lo gak hargai sii, buru naik" ucap david sambil memaksa luna.
"Terpaksa deh gue, ngehargain usaha cowo yang gak ada faedahnya ini"ucap hati luna denga wajah malas
"Ish, yodah deh dari pada gue jalan kaki" ucap hati luna sambil naik di motor ninjanya david.
" nah gitu dong, kalo gue lagi baek jangan ditolak" ketusnya pada luna yang tak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Es
Fiksi Remaja▪(CERITA SEDANG DIREVISI) ^maap keun kalau masih ada kesalahan EYD nya^ "Besok malam juga, lo bakal gue lamar jadi istri gue" ~DAVID PRAJA BINTANG Hanya bengong dan keringet dingin yang bisa Luna lakukan saat ini. Dirinya tak bisa berkata apa apa, k...