Ospek

38 1 0
                                    

"WAHAI ADIK ADIK MAHASISWA HARAP SEGERA MEMBENTUK BARISAN PERKELOMPOK YANG SUDAH DISIAPKAN!!!"

suara PM menjadi suara yang paling ditakutkan selama tiga hari ini. Suara yang tegas dan terlihat sangat garang ketika membentak, tapi wajah nya begitu teduh ketika dipandang diam diam. Aku menyukai kepribadian seperti dia, memiliki muka yang cuek namun sangat teduh jika di perhatikan lekat lekat saat dia tidak melakukan apapun ahahah jangan sampai ketahuan saja, aku bisa mati karena di hukum direndam dilumpur yg hangat karena telah kepergok memperhatikan PM yang terkenal dengan judes semasa tiga hari ini. Dia angkatan 2016, memiliki postur tubuh yang tinggi, aku rasa sekitar 170cm, memiliki mata yang seperti elang namun jika diperhatikan lekat lekat, wajahnya begitu teduh. Namun aku lupa namanya siapa karena saat ospek jarang sekali para panitia memperkenalkan namanya, wajar sih karena itu trik mereka agar kami lebih akrab dengan senior melalui diri kami sendiri.


"Athenaaaaaaaaaaaa" aku langsung menoleh kebelakang mencari sumber suara yang memanggil namaku.

"Moza yaampun segitunya neriakin orang kan aku pikir senior" kesal ku.

"Hahahaha kok lo masih takut si ospeknya udah selesai kok sayang tenang aja deh" jawab Moza.

"Iya ospek nya udah selesai tapi dikampus nanti tetap aja kita diawasin ahahahah" aku tertawa.

"Dih kok lo bahagia banget pasti ngarep diawasin PM yaaa" Moza mencubit pipiku.

"Iyalaaaaah ahahhaah" jawabku yang membuat kami tertawa

Kami menuju arah balik, kebetulan rumah Moza dekat dengan rumahku tetapi hanya berbeda komplek. Kami jalan kaki menuju rumah. Moza asik orangnya, kami sangat berbeda. Dia yang selalu membuat lelucon dan aku yang selalu tertawa atas apapun yang dilakukannya. Karena ia lucu dengan muka yang polos. Semoga saja pertemanan kami tidak hanya sebatas kenal semasa ospek. Dan semoga saja aku dan Moza satu kelas.

============================================

"trrrrrrttt trrrrrrrrt"

"His masih pagi juga siapa coba nelpon" mata ku yang masih merem mencoba meraba raba tempat tidurku mencari dimana letak hpku. Bahkan aku tidak menemukan sehingga membuatku bangkit dari tempat tidur ahhh mengganggu tidurku.

"yaampun lama banget coba angkat telponnya nanti telat kuliahnya gimana!!" astarfirullah ibu ini masih jam 5pagi sedangkan jam kelas ku dimulai jam 8pagi.

"bu ini baru jam 5pagi" aku dengan suara mengantuk menjawab telpon ibu.

"ya gapapa lah siapin sarapan dulu, mandi, beresin kamar, beresin rumah..."

"iya bu iya udah dulu yaa assalamulaikum" aku langsung memotong pembicaraan ibu karena kalo ga dipotong gabakal berhenti sampai sore omelannya. Aku kembali baring rasanya kasur ini telah bersahabat denganku dan menarik tubuhku untuk semakin nempel diatasnya.

Pukul 06.45 WIB akhirnya aku bangun dan memulai hari ku yang sesungguhnya. Aku memasak air dan memasak nasi untuk sarapan . Hari ini aku sarapannya nasi putih beserta kentang goreng kering kesukaan ku yang sengaja dibuatkan lebih oleh ibu. Aku benar benar hidup sendiri ternyata, biasanya aku yang selalu takut ketika didapur sendirian jam larut namun ketika sendirian kayak sekarang rasanya biasa aja deh. Kenapa yaa? Ah udahlah bukannya bagus kalo aku berani sendirian? Entar udah terbiasa malah akan jauhhh lebih bagus.

Aku mengenakan baju kemeja putih yang ditutup dengan alamamater navy dan celana putih beserta name tag yang haram jika tidak dipakai. Aku mengoleskan pelembab bibir bewarna pink biar terlihat segar, karena hari ini aku balik kuliah malam. Yup jadwal ku kuliah dimulai dari jam 08.00-18.15 WIB. Melelahkan bukan? Baru mengenal kampus tapi udah kayak anak akhir aja kuliahnya.

Setiba nya dikampus, aku berdiri di halaman parkir. Aku bingung aku masuk kelas yang mana, bahkan aku diruangan mana aja aku gatau. Aku mencari cari Moza siapa tau bakal ketemu namun batang hidung Moza ga keliatan sama sekali. Aduh baru aja hari pertama kenapa aku sesial ini sih.

Tiba tiba ada seseorang cowok mahasiswa baru yang baru tiba dikampus dan langsung memarkirkan motor yang hanya berjarak tiga meter dari motorku. Aku memberanikan diri untuk mendekatinya siapa tau dia bisa membantu.

"hai boleh nanya? " aku mencoba memasang wajah semanis mugkin biar tidak kelihatan kaku.

Dia membalas "oke silahkan"

"eemmm.. aku gatau aku dikelas apa dan diruang mana.."

"lalu?" kurang ajar dia langsung memotong permbicaraanku.

"ya barang kali lo tau dimana ngeliat daftar nama? soalnya aku gatau dimana"

dia melepas napas nya pelan seolah olah memaklumi "nama lo siapa?"

haaa kok dia nanyain namaku sih dia galiat apa diname tag ku jelas jelas Athena Senja Maharani udah menempel di almamaterku.

"namaku Senja eh maksudku Athena" aku tersenyum kaku.

"yaudah yuk ikut aku" aku langsung mengikuti langkahnya. Baiklah Athena tanpa dia aku bukan lah siapa siapa dikondisi sekarang.

Kami tiba di daftar nama yang sepertinya ini ruang pertama. Dia juga membantuku mencari namaku di sana. Tapi nama ku tidak ada diruangan pertama. Kami lanjurlagi mencari nama ku dan sekarang tiba di ruangan 4.

"ini nama lo kan?" tanyanya yg membuatku terkejut.

"hah?" jawabku

"iya ini nama lo kan? Athena Senja?" dia tidak meyebutkan namaku dengan lengkap

"i-iya itu" aku mencoba tersenyum.

"sekelas dong cepat masuk" jawabnya

Haaaaaaaaaaaah gimana bisaaaaaa sekelas sama manusia kayak gini. Aduh aku malu. Masa hari pertama kuliah udah bikin orang lain kacau karena harus bolak balik bantuin cari namaku? Athena Athena...

Aku langsung masuk kekelas dan memilih duduk di bangku depan dekat pintu biar cepat saat keluar ahahaahha dan aku ga sengaja melihat cowok tadi, dia duduk dibarisan paling akhir dekat jendela. Aduuh nama cowok tadi siapa coba? kenapa aku galiat ame tag nya ya? ahhhh bodoh.


Mau tau kelanjutannya kaya apa? yokk pantengin terus ya ceritanya! Jangan lupa kasi komentar dan sarannya ya. Karena akan sangat penting untukku🙂🙂 makasih yg udah baca. love you guys💛💛

My BFFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang