Part 12. Pedih

106 60 7
                                    

Assalamu'alaikum Kakak-kakak up lagi ke part selanjutnya ya. Mohon dukungan vote. Terima kasih.

🌱🌱🌱

“Ayo balik. Hooo, malah bengong. Ada masalah?” Tian baru saja selesai sholat dan menghampiri Selom.

“Nggak. Ayo.”

Mereka berjalan menuju halte. Sepanjang kaki melangkah Selom hanya diam tanpa berucap. Pandangannya kosong. Pikirannya jauh melayang. Teringat Jung Suk dan Kyu In yang begitu dekat membuat sisi hatinya cemburu. Namun, dia harus bisa ikhlas akan hubungan mereka. Toh mereka tampak serasi. Dan dia harus sadar siapa dia.

“Aduh. Hai, Nona. Kalau jalan jangan melamun. Bisa mencelakai orang lain dan dirimu sendiri,” ucap seorang lelaki dengan perawakan tinggi tegap.

“Maaf! Maaf! Maafkan saya.” Selom berulang kali berucap minta maaf seraya menundukkan kepala.

“Astaga ada ada denganmu, Lom? Maafkan adik saya, Tuan.” Tian berusaha membela sang adik.

“Oke. Lain kali hati-hati.”

Selom merutuk diri sendiri. Mengapa bisa seceroboh itu. Untung saja hanya pejalan kaki yang dia tabrak. Jika mobil bagaimana? Pasti dia sudah tak berdiri di sini lagi. Memikirkan Jung Suk benar-benar membuatnya gila.

Bis yang mereka tunggu, akhirnya menepi lalu menghentikan lajunya pelan. Pintu bis terbuka otomatis. Selom dan Tian berjalan memasuki bis. Selom memilih duduk di kursi paling belakang sebelah jendela. Ternyata memandang jalanan lewat jendela bis ada sensasi tersendiri. Membuat bibir mungilnya kadang tersenyum kadang pula ingin berteriak. Keadaan jalanan yang penuh dengan kondisi macam-macam orang membuat emosinya naik turun.

“Hai, bukankah dia wanita yang dikabarkan dekat dengan Jung Suk? Ish, nggak banget deh. Apalagi sepertinya dia muslim. Mereka beda agama tentu.”

“Kan hanya gosip. Nggak mungkinlah Jung Suk mau sama gadis seperti itu. Seperti nggak ada gadis lagi di dunia ini.”

“Hei, itu bukan salah Jung Suk. Pasti gadis itu yang menggodanya. Hebat juga dia, walau mungkin sebatas teman dekat ah tidak-tidak terlalu bagus. Mungkin dia hanya kenalan.”

“Pasti itu salah gadis itu. Apa perlu kita memberinya pelajaran.”

Sekilas Selom mendengar dua orang wanita sedang membicarakannya. Namun, dia tak ingin ambil pusing. Selom tak ingin semakin memperkeruh keadaan. Dia memilih diam. Tian hanya memandang Selom. Tanpa terasa bis berhenti, mereka akhirnya tiba di tujuan. Selom dan Tian menuruni bis lalu berjalan menuju tempat di mana mereka tinggal.

Ctak! Satu buah telur melayang tepat mengenai kepala Selom. Selom menoleh. Pun dengan Tian. Mereka terkejut kala dua orang wanita yang membicarakan Selom ternyata mengikuti.

“Apa maksudnya ini?” tanya Tian pada dua wanita itu.

Dua wanita itu justru tersenyum sinis dan berujar, “Ini tidak seberapa! Kamu tahu bukan gimana gilanya fans artis Korea. Kami adalah salah satu fans fanatik Jung Suk. Pasti kamu sudah paham apa maksud kami. Itu peringatan.” Salah seorang gadis mendorong tubuh Selom kasar hingga Selom mundur beberapa langkah. Mereka kemudian pergi meninggalkan Selom dan Tian.

“Apa kamu tidak apa-apa? Sikap mereka berlebihan. Mereka cuma makan gosip.” Tian berusaha membersihkan jilbab Selom dengan sapu tangannya.

“Udah aku baik-baik saja. Mending kita lanjut jalan. Sampai di rumah aku mau langsung mandi.”

“Selom sepertinya kamu memang harus hati-hati. Ini tidak seperti dugaan kita. Mereka memang keterlaluan.”

Tanpa terasa langkah dua orang tersebut sudah sampai. Selom segera pamit dan memasuki rumah. Menuju kamar mandi guna membersihkan diri dari pecahan telur yang dia dapat. Setelah dirasa bersih, Selom mengambil handuk di gantungan. Mengusap rambut hingga seluruh tubuh. Setelah selesai bergegas Selom ke kamar.

Walau ada kejadian yang tak mengenakan, pun dengan kehadiran Jung Suk yang mendadak tadi tak serta merta membuat Selom terpuruk. Cinta memang gila, tapi dia harus tetap waras agar bisa membedakan perasaan yang tulus atau hanya sekedar main-main.

Usai mengenakan baju, Selom membaringkan tubuhnya di ranjang. Mengambil ponsel lalu mengusap layar lima inchi tersebut. Menghabiskan waktu demi mencari informasi tentang Jung Suk dan Kyu In.

***

Disisi lain, di sebuah gedung dengan tulisan terpampang nyata ‘AM Entertainment’, seorang laki-laki dengan tulisan direktur utama, sedang memarahi sang manajer yang menaungi Jung Suk dan Kyu In.

“Bagaimana rating Jung Suk akhir-akhir ini?” tanya sang direktur.

“Menurun, Pak. Semenjak gosip beredar bahwa Jung Suk dekat dengan wanita yang berasal dari Indonesia.”

Brak! Meja dipukul keras oleh pak direktur.

“Apa? Shit! Panggil Jung Suk dan Kyu In sekarang juga!” titah pak direktur.

Tanpa menunggu lama Kyu In tiba di ruangan pak direktur. Setengah jam kemudian Jung Suk menyusul. Jung Suk mendudukkan diri di sofa bersebelahan dengan Kyu In.

“Apa kalian berdua tahu saya panggil ke sini?” tanya sang direktur.

Merasa tak memiliki kesalahan ataupun masalah Jung Suk menggeleng. Begitu pun dengan Kyu In.

“Terutama kamu Jung Suk. Gosip bahwa kamu berhubungan dengan gadis asing itu merugikan perusahaan. Rating drama serialmu menurun.”

“Lalu?” tanya Jung Suk merasa tidak bersalah.

“Hei, kamu jangan buat saya kesal! Buat berita tandingan untuk menurunkan gosip itu. Kamu harus menjalin hubungan kembali dengan Kyu In. Bagaimana setuju?” Pak direktur tampak memberi saran yang terkesan perintah.

“Yang benar saja? Hubunganku dengan Kyu In adalah kesalah pahaman. Aku tidak mau mengulanginya lagi. Sama saja aku membohongi fansku,”sergah Jung Suk.

Kyu in lebih banyak diam dan menyimak apa yang terjadi. Sebab dia merasa belum waktunya untuk berbicara.

“Jika kamu tidak mau, kamu akan dikeluarkan. Tidak hanya dikeluarkan, tetapi lihat yang terjadi ke depannya dengan Selom. Bukankah nama gadis itu Selom,” ancam sang direktur.

“Anda mengancam saya?”

“Terpaksa. Pilihan ada ditanganmu. Jika kamu setuju, sore ini kita langsung siaran berita gosip terhangat.”

Jung Suk menyenderkan tubuhnya di sandaran sofa. Lalu beralih tegak. Hingga dia merasa kesal dan frustrasi. Diembuskan napas kasar seraya mengacak rambut sebal.

“Oke aku setuju. Asal bersihkan nama Selom dari berita yang merugikan atau buruk untuknya.”

“Itu mudah. Sekarang kalian ke studio utama. Acara kasak kusuk artis sudah dimulai. Lakukan sesuai rencana jika tidak ingin terjadi sesuatu hal pada Selom.”

Mengepalkan tangan, Jung Suk pun berjalan sejajar dengan Kyu In. Meninggalkan ruang direktur menuju studio utama. Sesampai di sana. Segera dia masuk ke dalam acara yang kebetulan menjadikannya berita utama.

“Hai pemirsa di mana pun kalian berada. Hari ini kita kedatangan dua artis yang sedang menanjak populer. Selamat datang,” ucap sang pembawa acara. Seraya berdiri dan sedikit menundukkan kepala.

Pun Jung Suk dan Kyu In melakukan hal serupa.

“Omong-omong kalian datang bersama dan saling bergandengan. Apa benar rumor menyatakan kalian pacaran? Lalu Jung Suk bagaimana dengan wanita misterius itu.”

Mengetatkan rahang, Jung Suk terpaksa berbohong mengikuti permainan direktur.

“Aku dan Kyu In memang kembali menjalin kasih. Dan soal wanita itu. Dia hanya salah satu fans fanatikku tidak lebih. Tidak perlu membicarakannya lagi. Aku muak!” jelas Jung Suk.

Selom yang sedang melihat berita terbaru Jung Suk melalui chanel youtube langsung mematikan ponselnya. Menelungkupkan tubuh. Seraya memejamkan mata, Selom menangis mengeluarkan sesak.

Dia merasa bodoh akan perasaannya yang selama ini diyakini. Ini memang benar-benar jawaban Tuhan atas kebingungan yang dia rasa. Cinta ini memang tak semestinya ada.

Bersambung ....

Oppa I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang