2. TINGGAL BERSAMA

7.6K 81 0
                                    

• AUTHOR POV •

Pagi telah kembali, Keisha berhasil melalui malam panjangnya di mana ia hanya mematung di samping kanan Jovan yang tengah tertidur pulas. Mata Keisha sangat sulit tertutup membuat ia terjaga semalaman.

Keisha dengan hati-hati bangkit dari ranjangnya tanpa ingin membangunkan Jovan. Ia menuju dapur membuatkan sarapan untuk suaminya yang masih terlelap.

Tak banyak yang di ketahui Keisha dalam hal memasak. Mungkin hanya roti selai yang dapat ia sajikan. Ia juga tidak tau apa yang menjadi menu sarapan Jovan. Mereka benar-benar tidak saling mengenal.

Suara langkah kaki yang terseret dari arah kamar Jovan membuat Keisha lebih cepat menyajikan sarapan di atas meja. Keisha mendapati Jovan yang baru saja keluar dari kamar menggunakan piyama dan sesekali menguap lalu menatapnya.

Jovan berjalan menuju meja makan dan mengambil gelas kosong untuk ia isikan air minum. Keisha menatapnya canggung lalu ia berusaha untuk memulai kembali percakapan.

"Hm.. Aku sudah buatkan sarapan. Maaf kalau tidak sesuai dengan apa yang kamu harapkan. Aku tidak tau apa yang biasanya kamu makan di pagi---"

"It's okay. Kamu tidak perlu repot menyediakan ku sarapan. Aku bisa melakukannya sendiri" sela Jovan.

"Hm... Biar Aku saja. Ini sudah menjadi tu--"

"Jangan terlalu memaksakan diri mu melakukan hal yang tidak ingin kamu lakukan" sela Jovan kembali yang tidak di mengerti oleh Keisha.

"Sejujurnya hari ini, Aku masih cuti, tapi rasanya sekarang Aku akan sulit untuk tetap tinggal di rumah ku sendiri" lanjut Jovan masuk ke dalam ruang pakaiannya.

Tak ada jawaban dari Keisha membuat Jovan merasakan kemenangannya atas sikap acuhnya pada Keisha. Padahal, Keisha melalukannya memang semata-mata ingin melakukan kewajibannya menjadi seorang istri. Tapi, sepertinya pernikahan ini sangat di benci oleh Jovan.

Tidak cukup sampai di situ, Keisha masih ingin memperlakukan Jovan layaknya seorang suami. Ia mengekor masuk ke dalam ruang ganti Jovan dan ikut membantu Jovan memilih kemeja yang akan ia kenakan hari ini. Tapi, lagi dan lagi sikapnya membuat Jovan muak dan semakin membencinya.

"Tidak perlu! Pergilah, makan sarapan mu" pinta Jovan sinis.

Keisha kembali ke meja makannya sambil menyantap roti yang tadi ia buatkan untuk Jovan.

Suara langkah kembali terdengar, Keisha menatap Jovan yang baru saja keluar dari ruang gantinya dengan setelan rapi serta gaya rambut yang klimis. Ia memuja ketampanan Jovan pagi ini.

Jovan berjalan kearah Keisha dan mengabaikannya. Bahkan ia juga tidak berpamitan dengan istrinya.

Kepergian Jovan meninggalkan Keisha sendiri di rumahnya membuat wanita berparas asia kental ini cukup kesepian dan bosan. Tak seperti biasanya yang Keisha lakukan saat semasa kuliahnya, di mana ia akan lebih menghabiskan waktunya di luar bersama teman-temannya. Tapi, dengan singkat kehidupannya berubah karena pernikahan yang tak berdasar ini. Ia harus melakukan pekerjaan layaknya seorang istri. Di mana sang suami yang sudah berangkat kerja, ia hanya diam di rumah melakukan pekerjaan rumah tangganya.

Rumah yang ia tepati lumayan membuatnya kelelahan kalau ia harus membersihkannya tiap hari. Jovan tidak memiliki pembantu yang akan menggantikan Keisha melakukan pekerjaan rumah tangganya. 

"Apa yang harus ku lakukan sekarang?" ucap Keisha bosan.

Lalu suara deringan ponselnya menyandarkan ia dari lamunannya. Keisha menatap nama suaminya yang tertera pada layar ponselnya. Dengan cepat ia menggeser tombol hijau tersebut untuk menjawab panggilan dari Jovan.

Dipaksa Menikah! [Pria Pilihan Mama]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang