***
Jannah Kirania. Nama nya begitu indah sama seperti wajahnya, kulit putih, yang ia sempurnakan lewat sikap lemah lembutnya serta tingkah lakunya. Tak seindah itu, Jannah begitu dibenci oleh Ayahnya karena sering dianggap anak pembawa sial.
Saat Jannah lahir, perusahaan Ayahnya bangkrut. Berbeda dengan kelahiran Adam Kakak Jannah, saat Adam lahir perusahaan Sultan bertambah jaya. Semenjak kelahiran Jannah, Sultan meninggalkan istri dan putra putrinya tanpa kata-kata sampai saat ini, menit ini, dan detik ini.
Ibu Jannah, Ava hanya bisa mengandalkan tenaga yang ada dalam dirinya, memanfaatkan modal pengetahuan membuat beberapa jenis kue-kue tradisional. Ava membawa putri kecilnya dan anak sulungnya saat berjualan kue keliling. Hasilnya lumayan untuk dimakan sehari-hari.
***
"JANNAH, Mas bilang jangan main lagi! Gak ada waktu untuk kamu main-main terus!" ucap Adam yang merasa gerah melihat Adiknya yang sudah berusia 18 tahun ini bermain-main dengan anak-anak usia SD.
Jannah menoleh kearah suara. Ia langsung menghentikan aktivitas nya yang tengah bermain botol-botolan dengan anak-anak di sekitar rumahnya.
"Sebentar lagi ya Mas!" pintanya dengan mimik wajah yang memelas.
"Uda 3 kali kamu bilang sebentar lagi!" ujar Adam. "Mas hitung satu...dua...ti-" Kata-katanya belum selesai, namun Jannah sudah berdiri dan bersiap mengikuti les privat yang diajarkan oleh Adam sendiri.
Adam Safwan Pranata atau yang kerap disapa Adam itu memang memiliki otak cerdas, berbeda dengan Jannah. Bahkan saat ini Adam tengah berkuliah di universitas ternama di Indonesia dengan cuma-cuma alias gratis, bisa dibilang Adam adalah kebanggaan universitas tersebut selain membanggakan ia juga memiliki etika yang baik.
"Mas uda kasih beberapa latihan soal untuk persiapan ujian nasional kamu!" ujar Adam sambil mengeluarkan beberapa buku dan kertas selembar.
"Bisa mati Anna Mas!" ujar Jannah.
"Gak sampai mati kamu, palingan kaya zombie setengah mati setengah hidup." jelas Adam.
"Kamu kerjakan 25 soal matematika, 25 soal IPA, dan 20 soal bahasa inggris!"
"Banyak banget."
"Kalau kamu lulus nilai kamu kaya SMP, Mas bakalan kubur kamu hidup-hidup!" sergah Adam.
Ia mengerti jelas kemampuan otak Jannah, mungkin ia terlalu keras, tapi hanya ini yang akan membuat gadis ini bisa sukses. "Kerjakan bukan diliatin aja!" ujar Adam dan pergi meninggalkan Jannah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuhku Jodohku
Romance{ SEDANG DIREVISI } Jannah Kirania. Namanya begitu indah sama seperti wajahnya, yang ia sempurnakan lewat sikap lemah lembut serta tingkah lakunya. Tak seindah itu, Jannah begitu dibenci oleh ayahnya, Sultan karena dianggap sebagai anak pembawa sial...