Sebelumnya sapuwritten mau ngucapin terima kasih banyak untuk 5k reads! Gak nyangka hari ini bakalan bilang happy 5k reads!
_____
Tak terasa sebentar lagi acara pernikahan akan berakhir, tepatnya di pukul lima sore.
Jannah melirik Daren, sepertinya suaminya sudah betah di pelaminan ini. "Daren ayo pulang," ajak Jannah.
"Emangnya kalau udah pulang mau ngapain?" tanya Daren.
"Kamu kira benda di kepala aku ini gak berat?"
Daren menaikkan satu alisnya. "Jadi?"
"Susah banget ngomong sama suami yang gak peka," ujar Jannah.
"Yaudah."
"Apanya yang yaudah?"
"Pulang,"
Jannah berdiri lebih dulu, sedangkan Daren terlihat masih duduk membuat Jannah menarik tangannya dengan paksa. Gadis itu sudah tidak nyaman seharian memakai baju dan hiasan seperti ini.
"Gak kesabaran banget sih," ujar Daren.
Jannah melirik tajam Daren. Sebelum pulang, Daren dan Jannah meminta restu dari Usman, Sitti dan Zoya. Daren sudah mempersiapkan sebuah rumah untuknya dan Jannah. Dia tak mau tinggal dengan ibunya dan merepotkannya lagi.
"Kenapa kita gak tinggal sama bunda?" tanya Jannah.
"Enggak papa, biar jangan ada yang ganggu," jawabnya.
"Ganggu apanya?"
"Malam pertama," bisik Daren.
Jannah mencubit perut Daren, dia menaik turunkan alisnya. "Apa tadi? Kamu bilang apa hah?!"
"Gak ada kok sayang," jawab Daren.
Daren memberhentikan mobilnya dihalaman sebuah rumah bernuansa putih abu-abu. Kaya masa-masa SMA...
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuhku Jodohku
Romance{ SEDANG DIREVISI } Jannah Kirania. Namanya begitu indah sama seperti wajahnya, yang ia sempurnakan lewat sikap lemah lembut serta tingkah lakunya. Tak seindah itu, Jannah begitu dibenci oleh ayahnya, Sultan karena dianggap sebagai anak pembawa sial...