"Ini Tentangku. Tentang aku yang mulai mengenalmu"
•
•
•
•
Tertanda
Denaya Alverta Langarora17:13
2018,jakartaHappy Reading❤
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Denaya berjalan menaiki anak tangga yang menuju kelasnya. Terdengar suara bising siswa SMA MOONLIGHT yang sudah tiba disekolah. Tibalah Denaya di ambang pintu kelas X IPA 1. Lantas ia masuk dan menyapa teman-teman nya yang sudah tiba dikelas sedari pagi."Nayaaaaa!"pekik Febi heboh. "O my Gosssshhh Naya udah sekolah yeay!!!" lanjutnya sembari memeluk Denaya gemas.
"Ih Feb lepasin ah. Lebay tau gak!" pekik Denaya yang merasa risih dengan satu teman nya itu.
"Kan gue kangen sama temen gue," rajuk Febi yang mengerucutkan bibirnya.
"Ya gak gitu juga," ujar denaya.
"Btw gimana kabar lo? Udah baikan?" tanya Ocha.
"Udah ko. Gue tau kalian kangen jadi gue masuk sekolah deh. Gue tau ko rasanya kangen itu gimana,"ucap Denaya dengan sangat percaya diri.
"Iya Nay, gue emang kangen sama lo. Kangen jajan bareng, kangen ke wc bareng,"ujar Febi antusias.
"Unchh... gue juga kangen lo ko Feb." Ujar Denaya yang membuat Ocha melongo.
"Otak lo ikutan sakit juga, nay?" tanya Ocha yang geli melihat tingkah teman-teman nya.
"Gak ko. Gue cuma sakit maag aja"
"Serah lo deh," pasrah Ocha.
Bel Pelajaran berbunyi sangat nyaring hingga ke penjuru sekolah. Aktifitas Belajar Mengajar pun dimulai. Tak terkecuali dengan kelas yang selalu dijuluki "kelasnya para mastah" itu. Ya, kelas X IPA 1.
Sudah hampir sembilan puluh menit Pak Karim selaku guru kimia itu mengajarkan beberapa nama senyawa kimia, rumus, dan konsep lainnya. Hingga membuat seluruh siswa kelas X IPA 1 ingin memuntahkan senyawa-senyawa yang membuat otak mereka kepanasan.
"gileee, kapan bel bunyi dah."
"lama bener bel bunyi."
"njir gue udah laper."
"senyawa lama-lama bikin gue gak bernyawa."
Begitulah setidaknya keluhan para murid yang sudah sangat kelaparan bukan main. Hingga akhirnya bel istirahat berbunyi dengan lantang hingga semua murid tampak semangat dan antusias untuk segera pergi ke kantin.
Denaya dan kedua temannya itu segera membereskan alat tulis mereka untuk disimpan kembali ke tas milik mereka setelah kepergian Pak Karim dari kelas.
"Demi Purbasari dan Lutung Kasarung yang gue belum ngerti hubungannya sama marjan apa, sumpah otak gue rasanya ngebul kayak motor belum ganti oli," seru Febi sangat heboh.
"Alay lo!" sinis Ocha.
"Yeee emang bener kali, sekelas juga gitu," ujar Febi dengan nada kesal.
"Oke guys, gak usah mulai deh," Ucap Denaya menengahi kedua temannya.
"Kantin kuy?" ajak Ocha yang ditanggapi anggukan oleh kedua temannya.
Suasana kantin tak seramai biasanya. Denaya dan kedua temannya itu menempati meja yang berada dipojok kantin karena menurut mereka itu adalah tempat strategis untuk melihat para cogannya MOONLIGHT yang sedang istirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vlieger [HIATUS]
Teen Fiction"Sebenarnya kita ini apa?" Kita saling menjaga tapi juga saling terbebani. Kamu yang terbebani oleh perasaanku, dan aku terbebani oleh sikapmu. Kamu menjaga agar tak ada kecewa, dan aku menjaga agar tidak terlalu jauh menyelami hati yang tak pernah...