"Awalnya ku pura-pura, Lama-lama ku jadi suka."
(Pura-pura cinta-Cherrybelle)
•
•
•
•
09:54
Jakarta, 2018Happy Reading♥
•••••••••••••••••••••••••••••••"FEBI BALIKIN HP GUA!!!" teriakan Denaya menggema diseluruh ruang kelas X IPA 1.
Kini Denaya tengah mengejar perempuan bermata sipit itu. Sedangkan Ocha hanya menonton dengan seru aksi kejar-kejaran anatar Denaya dan Febi sembari menikmati snack yang ia beli di kantin.
Asal mula aksi kejar-kejaran antara dua gadis itu karena Febi dengan tampangnya yang menyebalkan tiba-tiba mengambil ponsel milik Denaya tanpa izin terlebih dahulu. Febi bahkan sempat-sempatnya meledek dengan menjulurkan lidahnya. Ia tampak semakin semangat ketika wajah temannya itu terlihat semakin kesal sekaligus dongkol.
"Gak nyangka akoohh, Naya jadi sebucin ini,haha!" tawanya kian menggelegar ketika berkesempatan untuk mengintip chat antara Denaya dan Bara.
Sedangkan Denaya mulai merasakan padam di sekujur pipinya. Ia malu sekaligus kesal terhadap Febi.
"Balikin hp gue atau gue gak bakal temenan lagi sama lo?" ancam Denaya yang membuat nyali Febi menciut.
"Eh eh Nay, jangan gitu dong. Gue kan iseng doang." Ujar Febi membujuk Denaya yang sudah duduk di kursinya.
Denaya tak merespon. Ia sengaja membuat Febi takut. Setidaknya hanya itu caranya agar ia mendapatkan Handphone nya kembali.
Mampus lo gue kerjain, licik Denaya dalam hatinya.
Febi menghampiri Denaya yang tak meresponnya. Denaya sedari tadi hanya diam di tempat duduknya dan membelakanginya. Febi khawatir jika Denaya tak akan menemaninya lagi. Febi memberikan Handphone Denaya yang sempat ia ambil.
"Naya, maafin gue elahhh. Nih hp lo." Bujuk Febi sembari menyodorkan Handphone Denaya.
Denaya melirik sinis ke arah Febi, "Ambil aja hp gue. Bukannya lo mau tau privasi gue? Ambil aja."
"Ih Nay lo beneran marah sama gue? Ihhh Naya maafin Febi yang cantik nan imut ini. " Ujar Febi menunjukan puppy eyes nya.
"Udah lah, Feb. Suruh siapa lo ngambil hp nya Naya. Marah kan dia." Timbrung Ocha yang sedari tadi sibuk makan.
"Ya gue kan bercanda. Lagian lo bukannya bantuin bujuk si Naya malah nambah ngomporin," cibir Febi.
"Yeuuu, kan lo yang buat salah. Ngapain bantuin lo." Sahut Ocha ngegas.
Febi mengigit bibir bawahnya. Ia semakin takut melihat Denaya yang sekarang tengah membaca buku.
"Naya, gue minta maaf." ucap Febi menyesal. Ia menunduk pasrah.
Denaya dan Ocha saling beradu tatap. Mereka tidak kuat menahan tawa. Denaya tertawa dengan keras. Sangat puas bila mengerjai Febi. Gadis itu memang sangat mudah untuk dikerjai.
"Kok lo ketawa? Jangan bilang lo ngerjain gue?" tebak Febi kesal.
"Kalo iya kenapa? Lagian ya lo, main ambil hp orang aja. Gue kerjain balik mampus kan lo." Ucap Denaya tak henti-hentinya tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vlieger [HIATUS]
Ficção Adolescente"Sebenarnya kita ini apa?" Kita saling menjaga tapi juga saling terbebani. Kamu yang terbebani oleh perasaanku, dan aku terbebani oleh sikapmu. Kamu menjaga agar tak ada kecewa, dan aku menjaga agar tidak terlalu jauh menyelami hati yang tak pernah...