"Gak mau baper awalnya. Karena kamu baperin, yaudah aku baper. Terus aku salah apa?"
.
.
.
.
Tertanda
Denaya Alverta Langarora20:40
2018, jakartaHappy Reading❤
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Bara memarkirkan motor matic miliknya di garasi rumah. Ia segera menuju pintu utama rumah yang bisa dibilang sangat mewah itu. Namun, Bara bukanlah sosok Laki-laki yang akan memamerkan harta orangtua nya. Ia tetap sederhana, ia pun jarang membawa mobil ke sekolah jika bukan hujan dan terpaksa. Garis bawahi ya,terpaksa.
Bara menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya yang ada dilantai dua. Namun, tiba-tiba ada yang memanggil namanya.
"Bara baru pulang?" tanya wanita paruh baya yang tengah berdiri dibawah tangga.
"Eh mamah. Iya aku habis nganter temen"jawab Bara kikuk sambil turun kembali untuk menghampiri ibu nya.
"Teman apa teman?"goda Lasri, ibu Bara.
"Adik kelas mah lebih tepatnya hehe" kekeh Bara salah tingkah.
"Cewe apa cowo?"Sambung Lamia, kakak perempuan Bara yang tiba-tiba hadir dari arah dapur.
"Bara capek mah, mau mandi nih. Bara ke kamar ya"ucap Bara lantas meninggalkan Ibu dan kakak nya yang masih berdiri ditempat.
"Bara aneh ya mah"ujar Lamia yang menatap punggung Bara.
"hahaha sudah sudah"tawa Lasri, "mungkin bara lagi capek"lanjut Lasri sambil tersenyum kecil.
Bara melempar tas nya ke sembarang arah. Ia melepas topi hitam polos nya dan menghempaskan tubuh nya ke kasur king size miliknya. Ia menatap langit-langit kamarnya. Lelah, itu yang ia rasakan. Ia merogoh saku celana nya lalu mengambil benda kotak canggih miliknya. Ia berniat mengirim pesan kepada seseorang.
___________________________________________
Denaya
OnlineBara
Udah makan?
Denaya
Udah kak.Bara
Udah minum obat?Denaya
Udah ko kakBara
Syukur kalo gitu.
Yaudah kakak tinggal mandi yaDenaya
Iya kak
Sekali lagi makasih udah nganterinBara
Iya sama-sama;)
Read___________________________________________
Tak ada balasan setelah itu. Bara bngkit dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi yang ada dipojok kamarnya.
Sudah lima belas menit setelah ia mandi. Kini Bara tengah duduk di meja belajarnya. Perlu diakui, Bara adalah pelajar yang rajin dan pintar terlebih sebentar lagi ia akan lulus. Ia juga memilih teman yang menurutnya pantas ia temani. Tapi, bukan berarti Bara tak peduli dengan teman yang lainnya. Ia hanya tidak ingin terbawa pergaulan yang kurang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vlieger [HIATUS]
Teen Fiction"Sebenarnya kita ini apa?" Kita saling menjaga tapi juga saling terbebani. Kamu yang terbebani oleh perasaanku, dan aku terbebani oleh sikapmu. Kamu menjaga agar tak ada kecewa, dan aku menjaga agar tidak terlalu jauh menyelami hati yang tak pernah...