Bagian 22

8.4K 768 69
                                    


"Kau mewarnai rambut?-"

Renjun memainkan surai biru Jaemin yang saat ini tengah berbaring terlentang dengan pahanya yang di gunakan Jaemin sebagai bantalan nya.

"Eum...persiapan untuk Comeback" Saut si pemuda Na dengan mata yang terpejam.

"Berarti kau akan sangat sibuk ? " Renjun mendesah kecil.Dan Jaemin cukup peka untuk segera membuka kedua matanya, hanya untuk melihat ekspresi kecewa (?) yang terpancar cukup jelas di wajah manis kekasih ini.

Jaemin bangkit dari rebahannya,Duduk menghadap kearah Renjun. Tangannya yang panjang menangkup kedua pipi Renjun yang sedikit memerah .

"Ada apa eum..? Apa ada sesuatu yang ingin kamu katakan kepadaku?"

Terdengar helahan nafas Renjun yang terdengar sedikit kasar. Bibir ranumnya mengerucut beberapa senti.Mendongak, Renjun menatap tetap di kedua bola mata Jaemin dalam.

"Aku-aku hanya ingin mengajakmu untuk menemui Baba dan Mama,mereka akan berkunjung minggu depan.

Tapi... Sepertinya tidak usah,kau fokuslah pada Pekerjaanmu... Mungkin lain kali ka-"

"Tidak! Aku bisa-" Jaemin memotong, Tersenyum menenangkan.

"Aku akan meluangkan waktu ku-

Untuk bertemu dan mengenal calon mertuaku" Jaemin terkekeh.

"Tapi Jaemin.."

"Aku bisa,Injunie... Untukmu,apapun akan ku lakukan" Di usapnya lembut kedua belah pipi gembil Renjun. Jaemin mendekat untuk memberi Renjun sebuah kecupan lembut di dahinya.

"Jika kau lelah.. Tolong jangan memaksa dirimu... Nana" Renjun tersenyum kecil, menarik Jaemin kedalam dekapan nya.

Jaemin mengangguk kecil ,mengeratkan pelukannya. Jaemin bergumam " Aku suka .....ketika kau memanggilku dengan nama Nana,panggil aku dengan nama itu"

"Apapun untukmu.. Nana-"

Keduanya tertawa bersama.

"Sebaiknya kita tidur"

Renjun melepas pelukannya, tersenyum lembut, tangan mungil nya memanjang untuk merapikan surai biru Jaemin yang sedikit berantakan.


" Injunie!? "

Jaemin menangkap tangan Renjun yang berada di puncak kepalanya,Mata Jaemin berubah sayu,menatap Renjun yang kini mengerut bingung.

"Apa?" Tanyanya lembut.

Jaemin mendekat, menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Renjun.Jaemin berbisik dengan suara beratnya.





"Boleh kah?_________









Aku menginginkanmu"





Ciuman menggebu, basah dan penuh gairah itu datang.

Dan Huang Renjun tak bisa untuk tak menolak segala rasa nikmat yang Jaemin berikan kepanya.

_

Di lain sisi,

Park Jisung masih dengan kesalah pahamannya dengan sang kekasih_Zhong Chenle.
Yang hingga detik ini masih belum mau mendengar bahkan membiarkannya untuk dekat dengannya dalam radius jarak 5 Meter_Terkecuali jika mereka sedang berada di dalam jangkauan kamera_tentunya.

Memijit pangkal hidungnya, Jisung dengan tubuh lemasnya terduduk bersandar di bahu Mark menghela nafas lelah.

Wajahnya nampak kusut -sangat kacau.
Hingga membuat Mark yang sedari tadi diam menjadi pendengar yang baik menoleh prihatin.

Di Usapnya surai sang Maknae Dreamies lembut, Mark lantas berdecak" Apa perlu Hyung bantu?

Mungkin Chenle akan mau mendengarkan jika Hyung yang menjelaskan nya,Bagaimana menurutmu? "

Jisung menengadah "Entahlah Hyung,aku tidak yakin.Chenle benar-benar keras kepala.

Dasar kepala besar"

Mark terkekeh "Begitu-begitu juga,Dia kekasihmu Bodoh! dan kau sangat mencitainya bukan?"

Dan Jisung, dengan senyum lebarnya mengangguk tanpa ragu.

Lantas kedua pemuda tampan itu terkekeh bersama.

"Dimana Jaemin Hyung?"

Jisung bertanya, dahinya mengerut bingung.
Pemuda Park nampaknya baru menyadari bahwa pagi ini dia tidak menemukan Hyung nya yang satu itu tak ikut hadir dalam acara sarapan pagi mereka.
Sebenarnya bukan hanya Jaemin, Haechan dan Jeno pun tidak ikut hadir.

Kata Chenle sih pada Mark tentunya_ katanya Jeno dan Haechan langsung pergi begitu acara
'Festival Musik Busan'Selesai kemarin malam , untuk mengunjungi orang Tua Jeno- yang katanya nenek Jeno jatuh sakit dan harus di larikan kerumah sakit.    

"Jaemin? Anak itu menginap di apartement Renjun.

Mau pergi kemana lagi anak itu selain datang kesana?huh-"

Dan Jisung hanya meresponnya dengan anggukan kepala kecil beserta mulut yang sedikit terbuka membentuk O besar.

"Syukurlah, Hyung- hubungan mereka semakin membaik" Jisung tersenyum kecil.
Mark mengangguk membenarkan.

.
.
.

Tinggal nunggu ide untuk End nya aja nih

Moga segera dapat:)

Make Up Artist {JaemRen} ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang