"Eum..hhh"
Renjun mendesah tertahan, ketika ciuman itu berubah semakin intens dan basah.
Dengan lidah Jaemin yang membelit memimpin lidahnya yang sesungguhnya masih sangat amatir dalam urusan berciuman.Tangan Jaemin tak tinggal diam,menyelusup ke balik kaos putih kebesaran milik Renjun yang memejamkan mata karna nikmat.
Sentuhan lembut tangan Jaemin membuat Renjun gila.
Tak pernah sekalipun Renjun membayangkan-hal yang selama ini selalu dia bayangkan dalam fantasinya kini telah menjadi kenyataan-Jangan mengira seorang Huang Renjun itu pemuda Rantau yang polos. Tidak!
Dia tak senaif itu untuk mengatakan bahwa dia tak tergoda akan pesona seorang Na Jaemin yang sangat Dominant. Panas dan sexy,itulah seorang Jaemin di mata Renjun.Walau di depan, mulut tajamnya selalu mengumandangkan umpatan penolakan.Maka Percayalah!. Setelah nya Renjun akan membenturkan kepalanya sendiri ke dataran yang keras.
Mengeram tersiksa, ketika bayangan-cumbuan pelecehan Jaemin berkumandang indah di ingatannya.Menyentuh miliknya sendiri yang menegang, nyeri sekali rasanya. Sialan!
Na Jaemin.
Kenapa kita harus bertemu!!!.
Renjun mengumpati nama Na Jaemin penuh kesal.
Mengerut miliknya sendiri hingga mengelurkan cairan putih kental._
"Cukup bermainnya, langsung saja ke intinya Jaem....
Aku tidak punya bayak waktu"
Renjun memutuskan sepihak pangutan mereka, mendorong dada Jaemin yang bertelanjang.
Begitu sempurna, walau tak banyak memiliki kotak.Renjun bersiul puas.
Melepas kaosnya sendiri dengan sedikit tergesa, melemparnya asal keatas lantai .Renjun merangkak mendekat ,duduk tepat di atas gundukan besar Jaemin. Renjun tersenyum lebar ketika mendengar suara desisan menyakitkan milik Jaemin.
"Kau nakal sekali"
Dengan sekali tarikan tangan,Jaemin membawa tubuh mungil Renjun terlentang di bawah kukungannya.
"Setelah ini ,jangan harap untuk meminta berhenti"
Bisik Jaemin rendah,mengecup seduktif cuping ,perpotongan leher dan bibir penuh Renjun secara bergiliran."Maka jangan berhenti, walaupun aku memintanya"
Jaemin menyeringai " Binal huh?-"
"Itu adalah aku" Renjun terkekeh rendah.
"Sure!-jangan menyesal kalau esok kau tidak akan bisa berjalan dengan normal ,Baby boy"
"Yes hemhhhhh Daddyhhh-"
"Shit Renjun kau membuatku kehilangan akal sehatku!!!"
_
"No Jaemin Hyung masih belum bisa di hubungi?"
Chenle bertanya pada Mark yang terlihat sedikit frustrasi dengan rambut yang sedikit teracak.
Duduk di sofa single, Chenle menatap kearah Jisung yang terdiam menatap Jeno yang memasang wajah murung.Ini sebenarnya ada apa sih?- Chenle bertanya-mendesah tak paham akan situasi yang wkdwkwk dari para rekan-rekannya.
Kembali menatap ke arah Mark- Leader.Menunggu jawaban.
Mark menggeleng.
"Chenle, apa kau tau No ponsel milik Make-up Artist itu?"
Jeno bertanya.
"Renjun Jeno, namanya Huang Renjun"Haechan yang baru saja keluar dari dalam Kamarnya berseru sedikit kesal.
Jeno tau,namun enggan untuk menyebut nama tersebut. Dan jangan tanya apa alasannya.
Mengabaikan Haechan yang mendelik, Jeno kembali menatap kearah Chenle.
"Te-tentu aku punya,tapi untuk apa Hyung meminta No ponselnya?"
Chenle menggerut bingung.
"Berikan saja!!"
Tekan Jeno menatap Chenle tajam.
Mengangguk kaku,Chenle mengelurkan ponsel miliknya dan memberikan No ponsel Renjun pada Jeno yang dengan cepat berlalu pergi keluar Dorm setelahnya.
"Apa salah satu di antara kalian bisa menjelaskan sesuatu kepadaku" Chenle menatap satu-persatu rekan dan juga kekasihnya -Jisung- secara bergantian.
"Kau payah sekali, jika tidak bisa membaca situasi permusuhan Jeno dan Renjun Chenle!!!"
Haechan mengerang dengan bola mata yang dia putar malas.
"Memang aku tidak tau,dan tidak mau peduli juga-untuk ikut campur dalam kehidupan asmara Renjun gege" Chenle melirik kearah Jisung sinis"Mengurusi kisah asmaraku saja sudah pusing -menyebalkan, bikin stres rasanya aku mau gila!!! Mati saja kau!!!!!"
Setelah berteriak dengan suaranya yang lantang,Chenle berlalu masuk kedalam kamarnya .
"Bertengkar lagi,Jisung?"-Mark.
"Sekarang karena apa lagi?" Haechan.
Jisung menghela nafasnya nelangsa.
"Dia melihatku bersama dengan Somi,Dan mengira kami kembali bersama dan bermain di belakangnya"
Bahu Jisung melemas tak bertenaga.
MarkHyuk menatapnya dengan tatapan kasihan.
"Yeah-- itu adalah resikonya berkencan dengan anak yang memiliki kadar kecemburuan yang kapalitasmya tak memiliki batas"Mark menggeleng pelan.
Jisung hanya mengangguk.
Yang terjadi selanjutnya pada Jaemren bisa kalian semua bayangin sendiri ya-
Aku masih polos, gak bisa buat yang ekwhm....
😁
Tolong sempat kan untuk Like dan kasih Coment beserta kritikan kalau bisa follow juga akun aku ya.
Jangan buat aku menyesa karena berniat melepaskan keinginanku untuk berhenti nulis ff Bangtanzy dan beralih untuk menulis ff bertema Boys Love dengan always Cast JaemRen T°T
Vote jusseyo T°T

KAMU SEDANG MEMBACA
Make Up Artist {JaemRen} ☑️
RomansaBoys X Boys fanfiction ⚠🔞🔞🔞 By_RE_01Line start_9-04-2020 21:40 End 12-05-2020 21:28