Renjun tengah serius berkutat dengan kanvas dan juga cat air miliknya, ketika dengan tiba-tiba bel Apartemen miliknya berbunyi berkali-kali dengan tempo cepat.
Meninggalkan ruangan yang sendari 5 Jam lamamya dia huni untuk melukis entah apa saja yang masuk dalam pikirannya ,Renjun melangkah menuju pintu Apartemennya dengan bibir mencebik kesal.
"Siapa?-" Gumamnya ,terdiam sebentar di depan pintu,tangannya ter-ulur menggapai hendel pintu dan siap memutarnya .
Namun pergerakannya terhenti, Dengan wajahnya yang datar, Renjun berpikir " Apakah itu Jaemin?-"Dan tanpa menunggu bayak waktu lagi,Renjun. Di putarnya hendel pintu Itu,Berikut yang terjadi .
Tubuh kecil Renjun terdorong kebelakang hingga jatuh terlentang di atas lantai bersama dengan tubuh Jaemin yang menindih memeluknya."Injunie.. Itu tidak benar, dengarkan penjelasanku_berita itu tidak benar!-"
Suara Jaemin terdengar bergetar, di sembunyikan 'nya seluruh wajah tampannya yang kini basah oleh air matanya sendiri kedalam ceruk leher Renjun.
Jaemin benar-benar kalut, takut dan merasa begitu lega secara bersamaan.
Ketika menemukan Injunienya ternyata benar berada di Apartemennya-tidak meninggalkannya kenamapun____tak seperti yang ada di dalam banyangnya.Sukurlah.
"Hei-- Nana? Kau ------- kenapa?"
Dalam posisinya yang tertindih tubuh bongsor Jaemin. Renjun mengulurkan tangannya untuk melingkarkan sebelah tangannya di punggung kokoh Jaemin yang kini bergetar kecil.Sedang tangan yang satunya Renjun gunakan untuk mengusap surai belakang Jaemin yang entah sudah sejak kapan kini telah berubah warna menjadi Biru-kemana surai serupa permen kapasnya?
"Injunie... Itu tidak benar, aku tak memiliki hubungan apa-apa dengan In Ji- Noona ,percayalah..."
Suaranya parau,dan Renjun tertawa.
Jaemin mengangkat kepalanya, untuk melihat bagaimana tawa indah itu membuat wajah Cantik Renjun berkali-kali lipat bersinar cantik dengan di timpa cahaya lampu orange gantung di atasnya.
Jaemin tertegun, Mendekat untuk mencium lembut bibir semerah cery Renjun yang seketika menghentikan gelak tawanya.
Mata bulatnya menatap wajah Jaemin yang terpejam dengan bibir keduanya yang menempel. Tidak bergerak hanya sekedar menempel satu sama lain.
Dan Renjun di buat tertegun,dengan air mata Jaemin yang tiba-tiba saja mengalir membasahi permukaan sisi pipi nya.
"Nana! Kau baik-baik saja?" Tanya Renjun begitu melepaskan tautan bibir mereka. Di tatapnya Jaemin dengan tatapan penuh ke-khawatir,Dan Jaemin hanya balas menggeleng dengan air matanya yang keluar semakin deras.
Membuat Renjun panik,Di tuntunnya tubuh Jaemin untuk berdiri perlahan, setelahnya. Renjun membawa tubuh Jaemin duduk di sofa ruang tengahnya.
Dengan binggung, Renjun raih jemari-jemari Jaemin yang pemuda Na itu gunakan untuk menutupi seluruh wajahnya .Jaemin menangis-menangis tanpa suara. Air matanya terlihat mengaliri kedua pipinya deras.
Jaemin memalingkan wajahnya,Tak ingin Renjun melihat wajahnya yang kacau seperti ini.
Melihat sisi terlemahnya.
"Nana- tatap aku!"
Kata Renjun lembut, Namun Jaemin menggeleng.
"Nana!- " Jaemin masih tetap menggeleng, menolak.
Renjun menarik nafas, memejamkan mata" NA JAEMIN!! LIHAT AKU!!! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Make Up Artist {JaemRen} ☑️
RomantizmBoys X Boys fanfiction ⚠🔞🔞🔞 By_RE_01Line start_9-04-2020 21:40 End 12-05-2020 21:28