Surat

62 12 7
                                    

"Baiklah anak-anak, jam pelajaran kali ini selesai, jangan lupa kerjakan tugas di halaman 145-146 ya..., ibu akhiri sekian dan Terima kasih". Ujar bu Lina guru matematika kelas 11 IPA 1 menutup kelasnya.

" Sama-sama Bu, "

"Eh, jah, loe ke kantin nggak hari ini? ". Tanya rina pada khadijah.

" Iya lah, loe lupa apa, gue kan harus bantuin ibu gue di kantin". Ujar khadijah sambil membereskan bukunya.

"Oke deh, skuy... ". Ajak rina

Rina adalah sahabat nya khadijah sejak kecil, rumah mereka pun berdekatan, sejak kecil mereka berdua memang sudah berteman hanya berdua saja, mereka adalah dua gadis sederhana yang tak pernah ingin mencari masalah di sekolah.

mereka selalu menghindari segala bentuk geng pembulian, perkelahian dan sebagainya yang berbau-bau ricuh dan gaduh, bukan karena mereka lemah, namun mereka hanya sadar saja kalau sekolah bukan tempat onar dan perkelahian, apalagi tempat percintaan.

Hampir tak pernah terbayang di fikiran keduanya untuk berpacaran dengan siapapun, meski tak jarang ada laki-laki yang menginginkan mereka jadi pacarnya, bukan karena ada hal istimewa dari penampilan mereka, melainkan karena sifat mereka berdua yang begitu tenang, baik hati dan sederhana lah yang menarik para pria itu mengagumi mereka.

meski selama ini pria-pria yang menyukai mereka berdua memang tergolong biasa saja.

Rina dan khadijah juga tidak terlalu terkenal di sekolah nya, mereka cuma anak kandang yang berani bersuara saat di kelas saja, di luar itu mereka berdua bicara seadanya, tanpa memancing amarah atau kegaduhan lainnya.

Selama di sekolah, kegiatan mereka hanya belajar, membantu ibu khadijah jualan di kantin, mengerjakan PR sebelum pulang sekolah atau terkadang jika tidak ada PR mereka hanya sekedar bercanda ria menghabiskan waktu di kala sekolah sepi, kemudian setelah sore baru lah mereka pulang bersamaan.

Kegiatan itu tak pernah bosan mereka lakukan, entahlah mereka berdua memang seperti itu, dasar gadis misterius.

***

"Bule, beli mie rebus nya 3 porsi ya". Ujar riana

" Iya nak, sebentar ya bule buatkan dulu, dijah, tolong masakkan mie rebus 3 porsi ya". Ujar bu siroj ibunya khadijah.

"Iya bu, ".

Seperti biasanya, khadijah dan rina memang selalu membantu bu siroj di kantin, namun mereka hanya membantu di bagian dapur belakang saja, hingga tiada siapapun yang tau bahwa selama ini mereka berdua ada di sana, dan bu siroj lah yang mengantarkan makanan pesanan para siswa ke meja mereka masing-masing.

Suasana dikantin sangat ricuh dan gaduh, ada beberapa wajah-wajah lapar yang mulai bergaduh, berebut agar pesanannya sampai duluan, hal ini tak seperti hari-hari biasanya, di karenakan kantin sebelah tiba-tiba tutup tanpa sebab, hal ini lah yang menyebabkan luapan para pembeli di kantin bu siroj, yang akhirnya terpaksa rina dan khadijah keluar dari markas mereka di dapur belakang, untuk turut membantu bu siroj mengantarkan makanan di meja para pelanggan.

"Ini bang makanan nya". Ujar khadijah pada orang yang duduk di depannya.

" Eh, loe kerja di sini? ". Ujar orang itu, yang di ketahui namanya adalah aldy.

" Iya bang, saya permisi dulu bang". Ujar khadijah meninggalkan orang tersebut.

"Loe kenal sama dia al? ... ". Tanya riki

" Iya, gue kenal, dulu dia adik kelas SMP gue, tapi gue baru sadar kalau dia SMA di sini juga". Ujar aldy

"Iya, gue juga baru liat tuh anak". Ujar riki

Separuh LingkaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang