"Ketika cerita membuat jarak diantara kita, ketahuilah bibit rindu akan tumbuh seiring berjalannya waktu, namun hanya keyakinan yang akan memaksamu tetap bertahan, dalam penantian"
🍓🍓🍓
"Dy, loe yakin mau pindah sekolah?,". Tanya aldo, heran.
" Iya, gue udah nggak ada harapan lagi di sini, lagi pula mama juga kan yang nyuruh pindah". Ujar aldy sambil duduk di meja belajarnya.
"Lah, dulu kan loe yang kekeh ingin bertahan sekolah di sini, kok tiba-tiba, Terima aja sih di pindahin? ". Ujar aldo.
" Khadijah, alasanku tetap ada di sini karena Khadijah, dan sekarang dia yang sepertinya tidak mau aku ada disini, aku sudah banyak membuat hidupnya menderita, ini semua salah ku, tapi kenapa harus dia yang menanggungnya? ". Ujar aldy
" Kamu nggak boleh ngomong kaya gitu dy, bentar lagi pun kita lulus, 1 semester lagi doang kita disini, masa loe mau pindah sih". Ujar aldo
"Iya, keputusan gue udah bulat, gue mau pindah, gue nggak mau lagi nyusahin Khadijah dengan kehadiran gue disini". Ujar aldy.
" Loe yakin nh? ". Tanya aldo
" Yakin".
*****
Suasana di kamar khadijah kini telah sunyi, meski ada rina yang sedang main di sana, namun ia terlalu asik dengan ponselnya, seketika ia teringat pada kejadian tadi siang, rina pun menanyai khadijah yang sedang duduk di kursi belajarnya
"Jah jadi tadi apa yang terjadi sama loe". Ujar rina yang sedari tadi telah menunggu Khadijah bicara setelah terbisu beberapa menit yang lalu.
Tiba-tiba saja air mata Khadijah tak dapat terbendung lagi, ketika teringat kejadian yang beberapa jam lalu ia alami, sungguh kejadian itu memukul hati seorang Khadijah.
" Emb... Sebenarnya, selama ini yang jahat sama gue bukan bang aldy, tapi kak sela, tadi dia mengakui segala perbuatannya dan berniat pindah sekolah". Ujar Khadijah
"Owh, begitu lantas kenapa kamu begitu tersedu? ". Tanya rina khawatir.
" Hari ini aku tahu perasaan bang aldy kepadaku, hari ini dia menyatakan perasaannya pada ku, ". Ujar Khadijah.
" Lantas apa yang kamu katakan ke dia? ". Tanya rina penasaran.
" Aku bilang aku tidak suka dia, dia yang selalu menindas, nakal dan jahil, meski itu dulu, tapi tetap saja dia biang onar sekolah". Ujar Khadijah
"Itu kan dulu, jah sekarang kamu lihat sendiri kan dia berubah 180 derajat lebih baik". Ujar rina
" Tetap aja aku nggak suka". Ujar khadijah
"Ah kamu mah, jangan samakan aldy yang sekarang sama aldy yang dulu lah, apalagi sama aldo, mereka emang kembar, tapi sifatnya sungguh bertolak belakang loh". Ujar rina
" Ah tetap aja, dua-duanya sama sama nyebelin, apalagi tadi bang aldy nembak aku, dia mau jadiin aku pacarnya, ya auto aku tolak lah, masih sakit hati aku dibuatnya nih". Ujar khadijah
"Loh kok di tolak sih djah, kamu bilang apa ke bang aldy? ". Ujar rina
" Tadi aku langsung bilang terus terang sama abang itu, kalau aku nggak pernah suka sama dia dan nggak akan pernah bisa suka, karena dia udah buat aku jadi kena ujian yang berat-berat kaya gini, aku lelah ketemu dia, lagi pula sifatnya pasti tak berbeda jauh dengan bang aldo, suka mainkan perempuan". Ujar khadijah
"Kembar tak selamanya sama, mereka juga punya ciri khas masing-masing, bahkan ada yang 180 derajat sangat berbeda, jadi loe nggak boleh secepat itu mendefinisikan mereka sama". Ucap rina pada dijah.
" ah, duli amat deh, pokoknya tetap aja mereka sama, udah ah, males bahas ini lagi". ujar dijah
"jah2, di tembak cowok seganteng dia tuh harusnya loe bersyukur, bukan malah kufur nikmat kaya gini".
" Udah nyerocos nya?..., gue nggak mau aja jadi mainan mereka, dan gue nggak mau juga main-main sama yang namanya cinta, karena semua orang juga tau kan, kalau cinta itu manis nya di awal doang, ujung-ujungnya ya sengsara, gue mah lebih milih mencegah dari pada mengobati". ujar khadijah menjelaskan.
"Tapi tetap aja loe nggak boleh ngomong kaya gitu ke bang aldy, nanti jika hatinya tersinggung gimana? ". Ujar rina
" Ah, iya ya... Gue tadi terlalu terbawa suasana hati yang sedang kacau, emb... Ya udah deh besok gue mau minta maaf aja ke bang aldy ya, bahaya juga kalau sampai bang aldy marah dan bang aldo juga marah, bisa-bisa gue kena buli sama mereka, mereka kan pembuli yang haqiqi". Ujar khadijah
"Jah, gue serius nih, besok gue temenin loe minta maaf sama bang aldy ya". Ujar rina
" Hemb... Iya deh rin". Ujar khadijah.
***
"Diah, itu bang aldo, eh tapi kok dia sendirian doang ya, bang aldy nya mana... ". Ujar rina yang sedari tadi menunggu di depan gerbang sekolah bersama khadijah." Emb, di belakangnya kali... ". Ujar khadijah santai.
" Eht dah, nggak ada siapa-siapa di belakang bang aldo jah, Jangan-jangan bang aldy sakit". Ujar rina, khwatir.
"Au ah, ". Ujar khadijah sambil melangkah menuju ruang kelasnya.
" Jah, kok pergi sih, kita kan belum ketemu sama bang aldy, dan kamu juga belum minta maaf sama dia". Ujar rina mengikuti langkah khadijah dari belakang.
"Ah, udahlah rin, entar juga muncul sendiri bah tuh orang, dia kan pasti pergi ke kantin, ya udah deh sekalian aja nanti aku minta maaf nya, gitu aja kok rempong". Ujar khadijah sambil duduk di kursinya.
" Emb... Iya deh, up to you". Ujar rina.
Tak lama kemudian, datang lah agus, penggemar setia bang kembar aldy dan aldo, gayanya agak sedikit ngondek, teman dekatnya pernah bilang kalau kamarnya agus di penuhi oleh foto-foto kerennya bang aldy dan bang aldo yang ia ambil secara diam-diam, dan ada beberapa yang ia curi dari instagram... Agus tak pernah ketinggalan kabar terbaru dari abang kembar itu, sampai akhirnya ia akan membocorkan semua yang dia tahu ke teman-teman kelasnya.
"Huyyy, guys... Ada kabar duka, nyesek deh hati gua". Ujar agus dengan ciri khas gayanya yang agak ngondek.
" Ada apaan sih gus? ". Ujar arga, ketua kelas khadijah.
" Jadi gini, abang gantengku ilang satu, embbbb... Sedih deh edek". Ujar agus sambil menangis ala-ala gayanya.
"Maksudnya, di antara bang aldy dan bang aldo, ada yang pergi dari sekolah ini gitu?, siapa yang pergi? ". Ujar tata penggemar berat abang kembar ganteng itu.
" Bang aldy..., ". Ujar agus
" Apa? ". Ujar khadijah terkejut setelah dari tadi ia membisu dan mendengarkan ocehan agus.
" Loe, kenapa jah? ". Tanya arga heran.
Tanpa sepatah katapun, khadijah langsung meninggalkan kelasnya, dan pergi menuju kelas aldy, untuk menemui bang tadi, menanyakan tentang semua kabar yang sebenarnya terjadi, dan meninggal kan kebingungan merasuki ruang kelasnya. Rina hanya terdiam tak mampu mencegah sahabatnya untuk tetap di kelas.
" Bang radi... ". Panggil khadijah kepada sosok yang telah berada di depannya.
" Ada apa jah?... ". Tanya radi.
" Bang aldy beneran udah pindah sekolah?... ". Tanya khadijah.
" Iya, adek gue udah pindah sekolah, nih dia ada nutupin surat ini buat loe, udah sekarang loe pergi sana, sebentar lagi bel masuk bunyi, eh dan satu lagi, gue minta nomor WA loe dong". Ujar aldo yang tiba-tiba datang dari belakang khadijah dan menyodorkan secercik surat kepada khadijah.
"Oke bang Terima kasih, ". Ujar khadijah meninggalkan radi dan aldo, tanpa memberi kan nomor WA nya kepada aldo. Namun ia hanya mengambil surat dari aldy saja.
" Pantes aja aldy suka, emang anaknya menarik juga ya, wah kalau gini caranya sih, aku juga bisa jatuh cinta sama dia". Gumam aldo sambil tersenyum tipis.
#####
Alhamdulillah, selesai juga buat part yang ini, maaf ya kalau author agak lama publish nya, maklum lah, masih dalam rangka hari raya...Jangan lupa vote and coment ya guys... Tinggalkan jejak kalian... 🍓🍓🍓...
![](https://img.wattpad.com/cover/224256247-288-k301175.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh Lingkaran
Ficção Adolescente"Kembar tak selamanya sama, mereka juga punya ciri khas masing-masing, bahkan ada yang 180 derajat sangat berbeda, jadi loe nggak boleh secepat itu mendefinisikan mereka sama". Ucap rina pada dijah. " ah, duli amat deh, pokoknya tetap aja mereka sa...