episode 1

39 4 0
                                    

      Gadis dengan rambut panjang terurai itu kini tengah melamun di dekat jendela kelas nya. Tak dipedulikan nya guru yang sedang menjelaskan hukum kerajaan yang membuat kepalanya hampir meledak.

"Jeon Sky.."  panggil sang guru pada gadis bernama Sky itu.

Yang dipanggil memutar kepalanya menghadap sang guru yang sudah berada di dekat meja nya. Sambil menghela napas sky menatap gurunya sambil menunjukkan ekspresi bosan.

"Kau kembali tertangkap tidak memperhatikan ku. Kenapa? Aku ini guru mu Sky, kau ini kan anak raja paling terkenal seantero dunia kenapa tingkah mu seperti ini?"  Celoteh gurunya sambil berjalan kembali kearah papan tulis.

Sky memutar bola matanya jengah, ia sangat tidak suka bila dikatakan bahwa dia adalah anak raja, itu membuatnya risih. Oh ayolah jika dia bisa memilih, ia tak ingin jadi anak raja.

Kau tau kenapa? Karena begitu banyak yang iri padanya. Wajah cantik, suara yang bagus, tubuh yang indah, dan sangat digilai oleh para pria. Dari pria biasa sampai pangeran kerajaan. Itu yang membuatnya seperti memiliki banyak musuh, terutama perempuan. Bisa dikatakan bahwa ia tak memiliki satupun teman di kelasnya.

Ding..dong..
Bel pergantian jam berbunyi, saat ini berarti dia akan pergi ke kelas sesuai minat nya (mirip ekstrakulikuler). Raja Jeon tak tau bahwa putri nya ini memilih minat di strategi perang yang isinya para lelaki. Yang ia tau selama ini putrinya memilih minat mendesain gaun, setidak nya itu yang Sjy katakan.

Sky sengaja memilih kelas ini bukan karena ingin tebar pesona tapi karena ini lah dia, ini minat nya sejak kecil. Dan juga karena di kelas ini tidak ada perempuan, jadi dia tak perlu meladeni tatapan sinis manusia-manusia iri itu.

"Ei Sky!!" Sapa Deon temannya Sky selama di kelas ini. Sky hanya menoleh sekilas dan tersenyum, lalu sibuk mengeluarkan kertas-kertas berisi gambaran strategi perang yang ia buat semalaman.

"Sok sibuk sekali tuan putri ini hm.."
Gumaman Deon hanya di jawab tatapan sinis seorang Jeon Sky.

"Bagaimana kabar mantan mu si anak pejabat itu? Dengar-dengar dia pindah kelas peminatan"

Mendengarnya Sky langsung menoleh.
"Ha benarkah?  Kok aku nggak tau?"

"Apa urusan mu?  hahaha"

"Jangan meledek ku, Kita sama-sama memiliki kisah dengan anak-anak pejabat kan? Dan kau juga belum bisa melupakan Yoonji hahaha"

1:1 untuk Jeon Sky

Sky tertawa melihat raut wajah masam yang di hadiahkan oleh Deon padanya, Siapa suruh membahas mantan.
.
.
.
.

Kelas peminatan ini akhirnya berakhir setelah bel berbunyi beberapa kali.
Namun Sky masih setia di dalam kelas peminatan nya meski semua murid sudah pulang. Ralat, tidak termasuk murid juara di kelas peminatan ini. Siapa lagi jika bukan Suga kim, lelaki dingin dan ambisius  yang pernah Sky kenal. Dan sepertinya Sky bukanlah tipe seorang Suga Kim.

Sky kembali fokus pada keadaan di luar jendela kelas, memperhatikan murid-murid yang mulai meninggalkan gedung-gedung sekolah. Ia memperhatikan gedung khusus anak-anak pejabat berharap dapat melihat mantan nya walau sekilas.

"Hei kau! Bisa aku pinjam penggaris mu?"
Tanya Suga yang membuat Sky berjingkat kaget. Ini pertama kalinya selama ia berada di kelas peminatan ini, seorang Suga Kim berbicara padanya. Hebat sekali.

"OH astaga kau bisa bicara pada perempuan ternyata?!"

"Hm"  jawab Suga sambil mengambil penggaris di atas meja Sky tanpa persetujuan dari pemiliknya.

"HEY siapa yang mengizinkan mu menyentuh penggaris ku?! Letakkan kembali!!"

"Aku diciptakan untuk tidak menerima penolakan"  ucap Suga santai sambil terus menarik garis lurus di atas kertas nya.

"Kenapa kau tak pernah berbicara pada perempuan? Termasuk aku?"

"Sekarang aku berbicara pada perempuan dan pada mu"

Begitulah Suga kim dengan sifat cuek dan santai nya. Tapi tidak akan pernah santai jika dalam mode membuat strategi perang.

"Anyway.. kenapa kau memilih kelas peminatan ini? Bukan menjahit, memasak, atau berkebun?"  Tanya Suga penasaran

"Setelah 1 tahun berada di sini dan kau baru mempertanyakan hal itu? Hebat sekali"

"Karena aku baru berbicara pada mu"

Sky menghela napas kesal memang harus banyak bersabar meladeni manusia yang terbiasa hidup dilingkaran penuh peperangan seperti Suga ini.

Sudut mata Sky menangkap sosok mantan yang sejak tadi ia harapkan. Melihatnya Sky langsung mengambil tas nya dan dengan cepat menuruni tangga.

Suga yang melihat itu hanya mengendikkan bahu tak peduli. 
Namun sketika ia teringat sesuatu

"Oh shit! Penggaris gadis itu!"
.
.
.
.
.

Gimana gaes untuk permulaan nya? Banyak typo atau ada kalimat yang ga nyambung, maafkan author.

Silahkan kalo mau vote atau comment. Nggak juga gapapa hehe.. aku gak terlalu berharap juga ff ini bakalan dibaca.

But.. aku tetap bakalan nulis cerita ini. Soalnya otakku mau pecah nampung ide-ide cerita baru, padahal yang lama belom tuntas.

Oke sekiyaaannn

I'm Not A PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang