Farel & Vei

154 63 14
                                    

"Selamat Datang Kembali Veilina"
~Farel Dreynan~

Malam ini Farel tidak bisa tidur karna mengingat percakapan dirinya dan Stefan tadi sore. Farel membuka kembali camera yang tergeletak di meja, memlihat kembali foto Vei yang dirinya abadikan beberapa hari lalu.

Farel tidak menyangka jika itu adalah Veinya, Farel ingin segera pagi agar bisa memberi kejutan kepada Vei dengan cara mengingatkan kepada Vei masa kecil mereka.

Farel mengingat kembali saat awal bertemu Vei, dan pantas saja Vei bermain di lapangan basket Farel yang ada di samping rumah lamanya.
Farel terkekeh geli saat Vei memanggil dirinya dengan sebutan mas-mas Alfamart.

Farel kembali meletakkan cameranya di atas meja lalu matanya beralih melihat kearah foto dirinya dan Vei saat kecil dulu. Mereka berdua hanya memiliki satu foto itu, karna dulu saat kecil Farel sangat susah diajak foto, sebut saja dirinya alergi dengan camera.

Tapi siapa sangka, saat sudah dewasa dirinya malah selalu membawa camera dan selalu mengabadikan setiap momen, kecuali momen yang buruk.

Bibir Farel membentuk lekukan senyum yang sangat manis.
"selamat datang kembali Veilina" gumam Farel lalu memejamkan mata.

Dilain tempat Vei bolak balik  ke kamar mandi karna perutnya terasa sakit, sudah beberapa kali dirinya mondar mandir namun perutnya tetap saja masih sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dilain tempat Vei bolak balik  ke kamar mandi karna perutnya terasa sakit, sudah beberapa kali dirinya mondar mandir namun perutnya tetap saja masih sakit. Bukannya sembuh tubuh Vei kini malah dingin, berdiri pun Vei sudah tidak sanggup karna terlalu lemas.

Saat hari pertama datang bulan Vei memang sudah terbiasa bolak balik kamar mandi menjadi tongkrongannya.
Rambutnya sudah berantakan bak singa yang sedang mengamuk, segala macam cara gaya sudah Vei lakukan untuk mengurangi rasa nyeri namun tidak kunjung sembuh.

Malam ini Vei benar benar tidak bisa tidur, padahal besok dirinya harus berangkat pagi karna upacara.
Vei melihat jam dinding yang ada di kamarnya menunjukan pukul duabelas malam, semua orang yang ada di rumah sudah terlelap tidur.

Vei tidak bisa teriak karna takut akan mengganggu semua orang yang ada dirumah.
Vei mengambil handphonenya diatas naskah lalu dirinya mencari kontak seseorang.

Drett..
Veinya Farel♥
"Kak tolong ambilin obat sakit perut gue"

Dengan mata yang masih setengah terpejam, Kak Lina membaca pesan dari Vei lalu keluar kamar mengambil obat sakit perut yang biasa Vei minum saat datang bulan.

Kak Lina langsung saja masuk kamar Vei yang tidak terkunci, lalu membantu Vei duduk dan meminumkan obat. Kak Lina khawatir dengan keadaan Vei yang begitu berantakan, ini tidak seperti biasanya Vei datang bulan.

"ya ampun Vei, Lo gak tidur? Badan Lo dingin banget Vei, muka Lo pucet" Vei tidak bisa menjawab pertanyaan kak Lina karna dirinya sudah sangat lemas. melihat Vei sudah agak membaik, kak Lina membaringkan tubuh Vei diatas kasur lalu menutup pintu kamar Vei dengan hati hati.

♥♥♥

Sinar pagi memasuki celah kamar Vei, yang punya kamar membuka mata perlahan lalu matanya melihat jam dinding ternyata saat ini sudah pukul setengah tujuh pagi. Padahal upacara akan dimulai pukul tujuh lewat limabelas

Vei bergegas bangun untuk mandi, setelah mandi dirinya memberi pelembab diwajah lalu bedak bayi. Tak lupa rambut yang selalu dicepol, Vei selalu mencepol rambutnya agar tidak mengganggu aktivitasnya.

"kak Lina ayo berangkat" Teriak Vei lalu turun ke lantai bawah. Papa dan Mama yang ada di ruang makan sontak melihat kearah Vei.
"kamu sekolah nak?" ucap mama yang mengelus rambut Vei.
"kakak kamu udah berangkat duluan katanya semalem kamu sakit jadi kak Lina kira kamu gak masuk sekolah"

"yaudah ma, pa, Vei berangkat dulu udah telat assalamualaikum" ucap Vei lalu berlari keluar rumah mencari angkutan umum.
Vei was-was takut jika dirinya akan telat sampai di sekolah.

Vei melihat sekeliling tidak ada angkutan umum yang lewat, Vei ngedumel sendiri karna kak Lina tidak bertanya dulu pada dirinya akan masuk sekolah atau tidak.

Tinn..
Mobil sedan berwarna merah yang sangat mencolok dimata Vei sedang berhenti didepan Vei lalu membuka kaca mobil memperlihatkan dua orang duduk dikemudi depan.

"Lo anak baru itu kan? Ayo bareng gue aja bentar lagi telat" ucap cewek cantik berambut sebahu dengan senyum yang manis.
Tidak ambil pusing Vei langsung masuk dikursi belakang.

Farel sengaja mengajak Rissa berangkat lewat depan gang rumah Vei, dan siapa sangka Vei ternyata belum berangkat sekolah. Saat Vei tidak menolak ajakan Rissa ada rasa senang dihati Farel.
Tanpa Vei tahu saat ini Farel mencuri pandang Vei lewat kaca yang disamping kemudi.

Vei gelisah, takut jika dirinya akan telat dan namanya akan tercatat dibuku agenda anak  telat, Vei tidak mau namanya dicampur dengan nama anak nakal yang lain.

Saat sudah sampai didepan gerbang, Vei bernafas lega karna pak satpam belum menutup gerbangnya, itu berarti Vei belum telat, buru buru Vei keluar dari mobil Farel dan tidak lupa mengucapkan terimakasih karna sudah diberi tumpangan tanpa menatap muka yang punya mobil.

Farel yang melihat tingkah Vei hanya geleng geleng kepala, Dari dulu jika akan terlambat pasti Vei gelisah.
"nanti jemput aku ya Rel"
Ucap Rissa yang sudah ada diluar mobil Farel.
Farel hanya mengangguk lalu pergi dari area sekolah Vei.

Vei sudah sampai di dalam kelas, nafasnya tidak teratur karna tadi lari. Vei duduk di bangkunya lalu melihat bangku milik Stefan masih kosong.
Saat Vei akan mengenakan topi upacara Bella memberhentikan kegiatan Vei.

"mau kemana Lo Vei?"
"mau upacara lah"
"Lo gak tau ya, kan hari ini gak upacara karna pelajaran pertama sampe istirahat dibuat rapat"
Vei melongo tidak percaya, apa apaan ini. Dirinya sudah bangun telat, kebingungan gak ada angkutan umum, mobil dibawa kak Lina, sepanjang jalan gelisah, lari lari dari gerbang depan sampai lantai dua demi biar gak telat upacara.

Dan Bella seenak jidadnya bilang kalo hari ini gak upacara? Sungguh saat ini Vei ingin bunuh diri saja rasanya.
Vei kembali duduk di kursinya lalu membenamkan kepala diatas tangan dan tidak lupa menyumpal kupingnya dengan earphone.

 Vei kembali duduk di kursinya lalu membenamkan kepala diatas tangan dan tidak lupa menyumpal kupingnya dengan earphone

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalu kantuk melanda dirinya karna semalam begadang.

Hallo, kalian lagi pada ngapain sekarang? lagi pada rebahan atau lagi pada stay tune pantengin cerita Vei dan Farel? Oiya jangan lupa Vote dan komen ya, bebas kok mau komen apa, kritik sarannya juga gpp karna aku masih tahap pembelajaran kalo ada salah tolong dikoreksi bersama🙏tqyu sayang♥

Friendzone (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang