"Melihatmu dari jauh dan sudah tumbuh menjadi lelaki yang tampan dan bertanggung jawab adalah salah satu alasanku untuk ingin lebih dari saat ini"
-Veilina Meilani Alexander-Gue mengambil bola basket dibagasi mobil lalu mendribble sampai didepan Ring setelah itu gue shooting dan mendribble lagi,cukup lama gue bermain basket sampai gue gak sadar kalo ada cowok yang perhatiin gue dari kejauhan.
Disisi lain,Farel akan menenangkan pikiranya untuk bermain basket dirumah lamanya,tapi siapa sangka cewek yang ia pikirkan tadi pagi malah ada didepan matanya sedang asik bermain basket dengan lincah.
"rumahnya disekitar sini?" gumam Farel lalu berbalik kearah mobil dan mengambil camera untuk mengabadikan sosok yang ada didepannya saat ini.
Setelah merasa cukup bermain basket sekarang Vei duduk dipinggir lapangan lalu tangan sebagai tumpuan dan memejamkan mata.
Flashback on
"Vei ayo main disamping rumah aku aja,papa udah buat lapangan bola basket untuk kita"ucap anak kecil laki-laki dengan semangat.
"Vei kan gak bisa main basket,Vei bisanya kan main badminton Rel" balas gadis kecil yang mencepol ramputnya lalu memanyunkan bibir mungilnya.
"nanti Farel ajarin sampe Vei jago main basket"
"janji ya Farel bakalan ajarin Vei" ucap gadis kecil itu dengan mata berbinar
"iya Farel janji".
Flashback offVei membuka mata melihat jam di pergelangan tangannya yang menunjukan pukul setengah enam lalu Vei mengambil bola basket yang tak jauh dari posisinya saat ini.
Yang ditunggu tunggu telah datang,sudah lama Vei tidak melihat pemandangan seperti ini di tempat yang banyak meninggalkan kenangan ini.Vei tetap duduk dengan melipat kedua kakinya lalu memeluk bola basket,melihat senja adalah salah satu kesukaanya.
"Lo gak pulang?"suara bariton itu memecahkan keheningan,sontak gue melihat siapa yang berbicara.Gue mengernyitkan dahi melihat cowok yang duduk disamping gue saat ini"Lo bukanya cowok yang waktu itu ketemu gue di depan lemari es cream itu kan?"pertanyaan gue tak diindahkan sama sekali,sang empu malah asik melihat sang senja.
"Rumah Lo dideket sini?" tanya Farel tanpa mengalihkan pandanganya ke arah senja.
"Keppo amat sih lo!"
"Lo tau dari mana disini ada lapangan basket?" Vei mulai jengah dengan pertanyaan pertanyaan yang dilontarkan untuknya"gue tau dari mana itu bukan urusan Lo!lagian Lo sendiri ngapain disini pake acara duduk disamping gue,bikin gue gak asik liat senja tau gak Lo!"
"gak tau"balas Farel acuh
Vei sudah naik pitam mendapat jawaban singkat dan padat semacam itu."eh mas-mas alfamart!kalo Lo kesini cuma mau berisik mending Lo kerja lagi sana"
Farel melihat gadis disampingnya ini dengan mengangkat satu alis
"Lo gak bisa liat gue setampan ini,masa dibilang mas-mas alfamart,makanya kenalan biar tau namanya dong"Vei memicingkan mata melihat Farel dari atas sampai bawah
"dih!ogah!kata nyokap gue kalo ada orang asing yang mau kenalan jangan mau.Siapa tau dia orang jahat!"
Mendengar gadis didepannya bicara seperti mengingatkan sesuatu padanya."Kata mama aku kalo ada orang asing mau kenalan dan dia kasih sesuatu ke kita jangan mau.Siapa tau dia orang jahat Rel"
"Tapikan gak semua orang jahat Vei,kaya aku nih gak jahat"ucap Farel kecil menaik turunkan alisnya.
"tapi orang jahat itu terlahir dari orang baik yang tersakiti Farel"."Woy!malah ngelamun,tu kan berarti bener nih kalo Lo itu orang jahat,hayo ngaku Lo!"
"tapi kan gak semua orang jahat,kaya gue nih gak jahat" ucap Farel sambil mengulas senyum"dih!gak usah pake senyum senyum segala,senyum Lo pait!lagian orang jahat itu terlahir dari orang baik yang tersakiti siapa tau aja Lo salah satunya" ucap Vei lalu melenggang pergi dari hadapan Farel.
Dan lagi lagi perkataan gadis disampingnya tadi sama persis dengan perkataan teman masa kecilnya dulu.Farel mulai berpikir siapa gadis tadi. Tiba tiba ada bunyi dari handphonya menandakan mama sedang mencarinya.Buru buru Farel meninggalkan rumah lamanya lalu bergegas pulang kerumah barunya.
Jangan lupa tinggalin jejak biar yang nulis tambah semangat❤tqyuu
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone (ON GOING)
Roman pour AdolescentsFAREL DREYAN dan VEILINA MEILANI ALEXANDER Berteman sejak kecil dan sudah menjadi kebiasaan 2 insan ini slalu bersama dan memiliki kebiasaan yang sama. salah satu diantara mereka memiliki rasa lebih dari sekedar teman,namun disisi lain salah satu da...