Vote + Comment
✨Enjoy✨
-
-
-Mobil yang dikendarai keempat gadis itu berhenti di sebuah swalayan. Mika memarkirkan mobilnya di tempat yang telah disediakan.
“Jadi kita beli apa dulu nih?” tanya Rani.
“Bentar” ucap Feyla lalu mengeluarkan list belanjaan yang tadi sudah ia buat.
“Kita beli bahan buat bikin minumannya dulu” sambung Feyla melihat list yang ada di tangannya.
“Oke yok serbu” ucap Rani semangat.
“Lo pikir mau tawuran” timpal Mika yang disambut tawa kecil oleh Feyla dan yang lainnya.
Feyla mengambil troli yang disediakan lalu mereka pun mulai memilih-milih bahan mana saja yang ingin mereka beli untuk membuat minuman yang akan mereka jual saat bazar nanti.
“Ager-ager, sirup, susu udah” ucap Feyla sambil men-ceklist setiap barang yang sudah ada dalam troli.
“Eh es batu gimana? kan kalo mau buat es butuh es batu” tanya Rani.
“Es batu mah gampang, beli di warung deket rumah juga bisa” balas Manda.
“Sekarang kita cari bahan buat bikin makanannya” ucap Feyla lalu berjalan ke arah tempat bahan-bahan makanan.
Mereka mulai memilih bahan-bahan mana saja yang mereka perlukan.“Habis itu apalagi Fey?” tanya Manda kepada Feyla setelah selesai memilih bahan makanan.
“Em sekarang kita beli wadah buat makanannya” jawab Feyla memperlihatkan list nya pada Manda.
“Wadahnya kita pake apaan?” tanya Rani.
“Kita pake mika aja” jawab Feyla.
“Mika? nih udah ada Mika berarti kita gak usah beli” ucap Rani menunjuk Mika yang ada di sampingnya.
“Haha lucu” balas Mika dengan tawa kakunya ditambah wajah datar.
“Bukan Mika yang ini Raniii. Maksud Fey tuh mika yang dari palstik tuh loh” ucap Feyla membalas ucapan konyol yang dilontarkan Rani.
“Oh kirain”
“Udah semua nih?” tanya Manda.
“Udah semua kok” balas Feyla lalu memperlihatkan list belanjaan yang sudah ia ceklist semua.
“Yaudah yuk balik” ajak Rani.
“Bayar dulu sayang” ucap Manda mengingatkan.
“Eh iya lupa hehe maap” balas Rani mengangkat dua jarinya membentuk huruf V.
Mereka pun membawa belanjaan mereka ke kasir. Lalu membayarnya menggunakan uang hasil iuran mereka. Setelah membayar mereka membawa belanjaannya ke mobil.
♦♦♦
Setelah berbelanja mereka pun kembali ke rumah. Mereka terlebih dahulu mengantarkan Feyla ke rumahnya.
“Kita ntar masaknya di rumah siapa?” tanya Rani yang duduk di samping Mika yang sedang menyetir.
“Di rumah lo aja Man” usul Mika melirik Manda yang duduk di belakang melalui kaca mobil.
“Gue sih mau-mau aja. Tapi kan lo tau adek gue banyak ntar mereka ganggu pas kita lagi masak” jelas Manda. Manda memang mempunyai banyak adik.
“Ya udah di rumah Fey aja” tawar Feyla.
“Lagian rumah Fey sepi, palingan cuma ada Mamski di rumah” sambungnya.
“Loh Bokap sama abang lo gak di rumah emang?” tanya Manda.
“Papski kan kerja, sedangkan bang Arya jarang di rumah. Keluyuran terus” jawab Feyla. Arya memang sangat jarang di rumah. Ia lebih sering menghabiskan waktunya di luar bersama dengan teman-temannya.
“Yah padahal kalo ada abang lo lebih asik” celetuk Rani.
“Huu dasar” balas Manda menoyor pelan kepala Rani dari belakang.
“Oke jadi fix nih ya kita masak di rumah Fey” ucap Mika membuat yang lain mengangguk.
Tak lama kemudian mereka sampai di depan rumah Feyla. Feyla turun dari mobil begitupun yang lainnya juga ikut turun untuk membantu membawa belanjaan mereka tadi ke dalam rumah Feyla.
“Feyla pulang” teriak Feyla. Kebiasaannya selalu teriak ketika masuk ke rumah.
“Loh kok rame bener ini? trus iru kalian bawa apa?” tanya Tiara ketika melihat teman Feyla yang membawa banyak belanjaan.
“Ini tan, tadi kita habis belanja perlengkapan buat bazar” jelas Manda pada ibu Feyla itu.
“Iya Mamski terus rencananya kita masaknya di sini, boleh kan?” ucap Feyla meminta ijin kepada Ibunya.
“Boleh dong sayang. Mama malah seneng kalo kalian masaknya di sini biar Mama gak kesepian terus” balas Tiara membuat mereka tersenyum.
“Makasih Mamski”ucap Feyla senang.
“Iya sekalian nanti Mama bantuin kalian masak” tanya Tiara
“Beneran tan? bagus dong kan tante masakannya enak banget” balas Rani memuji.
“Kamu bisa aja. Jadi kapan masaknya? sekarang?” tanya Tiara.
“Besok tan, kalo serang ntar malah basi hehe” jawab Manda sambil tertawa pelan.
“Oh gitu” balas Tiara mengangguk-anggukkan kepalanya.
“Ya udah tan, kita bertiga pamit pulang ya” pamit Mika pada Tiara.
“Iya hati-hati ya” ucap Tiara pada ketiganya.
Mika, Rani dan Manda pun pulang setelah pamit. Sepeninggal mereka Feyla berniat untuk masuk ke kamarnya.“Fey” panggilan sang Ibu membuat Feyla mengurungkan niatnya untuk kembali ke kamar.
“Iya Mamski?”
“Mama mau minta maaf soal tadi pagi. Gara-gara Mama kamu jadi dibentak sama Papa” ucap Tiara meminta maaf pada putri kesayangannya ini.
“Gak papa kok Mamski itu salah Feyla karena gak nurutin perintahnya Papski” balas Feyla lalu memeluk lengan sang ibu.
“Emm Mamski tadi pagi kenapa marah sama Alan?” tanya Feyla penasaran.
“Mama marah karena khawatir sama kamu” jawab Tiara mengusap lembut rambut putrinya itu.
“Khawatir kenapa Mamski? terus apa hubungannya sama Alan?” tanya Feyla lagi menatap Ibunya penasaran.
“Biar Alan yang jelasin semuanya ke kamu” balas Tiara untuk pertanyaan putrinya itu.
“Sekarang mending kamu masuk kamar trus bersih-bersih, kamu bau asem” ucap Tiara lalu terkekeh di akhir kalimatnya.
“Ihh gak asem kok” elak Feyla.
“Iya Mama becanda. Yaudah kamu masuk gih! Ntar belanjaannya Mama aja yang atur” suruh ibunya lagi. Feyla pun menuruti dan masuk ke kamarnya.
Tbc...