13.| HARAPAN ABYAN KEPADA RANA |

177 36 0
                                    

Gue harap Lo adalah orang yang ditakdirkan untuk ngobatin rasa lelah, dan rasa sakit gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue harap Lo adalah orang yang ditakdirkan untuk ngobatin rasa lelah, dan rasa sakit gue.
-Abyan Nandana
.
.
.
........

Di SMP Mahardika
Tempat dimana Sintia Nandana,adik Abyan bersekolah.

Abyan telah sampai di sekolah Sintia.kini ia berada di sebrang jalan,tepatnya di depan gerbang SMP Mahardika.

Ia duduk di jok Vespa nya sambil memainkan handphone nya. Tangannya bergerak membuka aplikasi WhatsApp dan melihat tanda centang dua abu-abu, deliv, Di nomor asing yang menyepam nya tadi.

Kring Kring
Bel sekolah tanda pulang telah berbunyi. Abyan yang mendengar nya segera memasukkan handphonenya di saku, dan celingukan mencari adiknya.

Seorang gadis cantik nan imut tengah melambai-lambai kan tangannya, gadis berseragam putih-biru dengan dua kepang di rambutnya, terlihat imut nan cantik.

Abyan menganggukan kepalanya dan tersenyum tipis.

Sintia menoleh-noleh kan kepalanya ke kiri dan ke kanan,ia hendak menyeberang.saat jalanan sudah sepi ia segera berlari untuk menghampiri sang kakak.

"Dor,"teriak Sintia sambil memegang pundak Abyan.

"Eh kaget,"ujar Abyan sambil menolehkan kepalanya, ia berpura-pura kaget agar sang adik senang.

"Ck, pura-pura kaget lagi. kapan sih Abang beneran kaget gitu,"sebal Sintia.

Abyan tersenyum tipis."makannya kalau ngagetin itu bikin rencana dulu biar sukses,"jawab Abyan berdiri dari jok sepeda nya dan mengelus puncak rambut adiknya, Sintia.

"Enggak deh," Sintia menggeleng-gelengkan kepalanya," kadang ekspetasi itu tak sesuai realita bang, hehe,"ujar Sintia sambil menurunkan tangan Abyan yang dirambutnya.

"Udah deh bang, ngobrol nya lanjut di rumah aja. Sekarang Tia laper mau makan,"sambung nya.

Sintia naik ke Vespa Abyan.dibelakang nya terdapat Abyan yang juga melakukan hal yang sama. Bedanya Sintia dibelakang sedang Abyan di depan karena ia yang mengendarainya.

Vespa melaju dengan pelan.tangan Sintia yang memeluk pinggang Abyan sambil tersenyum manis. rasa kangen terhadap alm.ayah nya sudah berkurang sedikit.

"Abang nanti kalau udah punya pacar,  harus tetep sayang sama Tia ya!"seru Sintia tiba-tiba.

Abyan yang tidak dapat mendengar dengan jelas ucapan sang adik, hanya mengiyakan saja.

"Oh.iya hehe,"jawab Abyan tidak nyambung.

Setelah beberapa menit mereka melewati kemacetan jalan raya.kini Abyan dan Sintia sudah sampai dirumah.

Sintia membuka pintu rumah nya sambil mengucapkan salam,di ikuti Abyan dibelakang nya.

"Assalamualaikum,"ucap Sintia dan Abyan berbarengan. Sintia memasuki rumah terlebih dahulu, ia melepaskan sepatu sekolah dan menaruh nya di rak sepatu.Abyan berjalan di belakang sang adik, menunggu nya melepaskan sepatu.

"Waalaikumsalam,"jawab Angelina tanpa menolehkan wajahnya.ia sedang sibuk dengan majalah yang sedang ia baca.

"Kak.Tia ke kamar duluan ya,"pamit Sintia yang langsung berjalan tanpa menunggu jawaban Abyan,ia melewati Angelina begitu saja.

Abyan tersenyum tipis, berjalan ke arah sang mama.ia berhenti tepat di depan Angelina, mamanya.

Sintia benci terhadap mama nya yanh sekarang, Abyan mengerti akan hal itu, ia sudah memberikan sang adik pengertian kenapa mama nya berubah. Tapi Sintia tidak memperdulikan nya ia tetap memiliki rasa benci terhadap Angelina.

"Mama udah minum obat?"tanya Abyan pelan.

Angelina menutup majalah nya, menaruh nya di atas meja. matanya menatap Abyan tidak suka.

"Sudah berapa kali mama bilang, mama itu nggak penyakitan, jadi mama nggak butuh semua obat itu,"jawab nya sinis.

Abyan tersenyum tipis mendekati mama nya."ma... Jangan gitu.minum obat nya ya.Abyan mohon..."ucap Abyan sambil memegang tangan Angelina.

"Mama bilang tidak ya tidak!"teriaknya sambil menempis tangan Abyan.ia berjalan menaiki tangga, menuju ke arah kamarnya dengan menahan tangis.

Abyan menunduk lesuh menatap punggung mama nya sendu."ma... Abyan kangen mama yang dulu,"gumam Abyan sambil tersenyum tipis.lalu ia berjalan menuju ke kamarnya yang berada disebelah sang adik.

Brak
Abyan menutup pintu kamar nya dengan keras.ia bergerak menuju ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Abyan terlebih dahulu menaruh handphone dinakas sambil mencharger nya.tak lupa menaruh kacamata bulat nya sekalian.

Sekitar 10 menit kemudian Abyan sudah wangi dan bersih.ia mengenakan baju rumah, kaos polos berwarna putih yang dipadukan dengan celana jeans.

Jika di lihat-lihat Abyan tanpa kacamata bulat itu sangat tampan.

Abyan merebahkan dirinya dikasur.

"Gue tidur dulu deh. hari ini sangat melelahkan sih, apalagi tentang Rana yang bikin gue makin pusing,"ucap Abyan yang berbicara sendiri, ia menatap langit-langit kamarnya.

"Emang bener ya gue pacarnya Rana?"tanya Abyan,"iya bener,orang tadi Rana bilang sendiri,"sambung Abyan menjawab pertanyaan nya sendiri tadi.

Ia tersenyum tipis ."gue harap Lo akan membawa warna dalam hidup gue Ran,"harap Abyan sambil memejamkan matanya perlahan.

Jeng-jeng maaf ya update nya dikit.hehe

Jangan lupa vote,karena vote itu gratis.

Terimakasih ❤️

Oh iya kalau ada typo kasih tau oke,ngetiknya malem-malem nih ngantuk dikit🤣

Bye-bye,sampai jumpa di part selanjutnya!

Bye-bye,sampai jumpa di part selanjutnya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam dari keluarga Nandana nih😉 hehe:v

Kirana's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang