6.| SEDIKIT BERUBAH |

259 65 9
                                    

Dilorong sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dilorong sekolah.

"Ran,si Abyan ini terus gimana? Kita taruh kelas dulu ?"tanya Dina pelan.

"Kita angkut aja sekalian,"jawab Rana berbisik,bisa gawat jika Abyan tau.

"Dikira barang kali,asal angkut,"gumam Dina sambil tersenyum tipis.

"Ran,kelas kita udah kelewatan,"cetus Abyan.perkataan Abyan tidak digubris oleh Rana,bahkan ia terus menggandeng tangan Abyan menuju gerbang belakang sekolah.

Dina hanya pasrah saja,ditarik sana sini oleh Rana.

"Ini mau kemana sih?!"tanya Abyan sambil menarik pergelangan tangannya dari genggaman Rana.membuat Dina dan Rana menghentikan langkahnya.

"Udah deh,Jan banyak tanya!"cetus Dina tajam.

"Lo diem, lo aman,"sambungnya

Abyan mengerutkan keningnya.ia bingung sekaligus curiga, jangan-jangan ia akan dijadikan makanannya naga.

"Udah deh Ian,kamu diem aja oke,"tutur Rana.yang entah mengapa itu membuat Abyan langsung menurutinya.

Rana menarik kembali pergelangan tangan Abyan.Dina hanya mengikuti nya dari belakang sambil melihat situasi aman atau tidaknya.

Digerbang belakang sekolah sangat sepi dan mungkin sedikit horor tidak banyak orang yang mengetahui tentang gerbang belakang ini,karena tertutupi oleh tanaman liar.

Abyan sedikit merinding melihat tempat ini, banyak yang bilang jika gerbang belakang ini merupakan bekas kuburan.Ckck:v

"Mau kemana sih Ran?!"tanya Abyan pelan.

"Udah deh Ian,jangan banyak tanya,"jawab Rana pelan, berharap jika bayi besarnya ini segera tenang dan diam.

Abyan mengeratkan pegangan tangannya.entah hilang kemana sifat dingin dan cuek Abyan terhadap lingkungan sekitarnya.

Rana tersenyum penuh arti.sedangkan Dina menggerutu karena melihat adegan live Drakor ini.mengapa dirinya harus menjadi nyamuk.

"Din bantuin gue buat nyingkirin tanaman-tanaman ini,"ucap Rana.

"Ian,kamu disini dulu oke! Jangan kabur !"sambungnya sambil melepaskan genggamannya pada pergelangan tangan Abyan.

"Dunia serasa milik berdua,yang lain ngontrak,"sindir Dina sambil menatap malas Abyan dan Rana.

Dina mendekat kearah Rana membantunya menyingkirkan tanaman liar yang menutupi gerbang belakang.

Kirana's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang