Hoodie

928 115 26
                                    

" Win mana hoodiemu yang sering kamu pake itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Win mana hoodiemu yang sering kamu pake itu." Ucap Ten

" Ah itu. Mungkin masih dilaundry." Ucap Winwin gugup.

" Lah tumben dicucinya cepet. Bukannya beberapa hari lalu baru dipake."

" Ah soalnya ada noda makanan. Kalo tidak cepat dicuci nanti tidak hilang."

Berbohong adalah satu-satunya cara yang bisa Winwin lakukan. Tentu saja ia tak ingin teman-temannya tau prihal Ayena. Teman-temannya akan mengejeknya habis-habisan karena hal itu. Karena ini adalah pertama kalinya Winwin meminjam kan baju kepada perempuan selain keluarganya sendiri.

" Lain kali kalo ngobrol pake bahasa korea. Bahasa korea kalian belum begitu lancar. Apalagi Hendery, Yangyang, sama Xiaojun." Ucap Kun tiba-tiba menyahut.

" Nee Kun-hyung."

*
(Em kalo percakapannya aku italic berarti itu bahasa Mandarin ya.)
*

Pagi ini aku ada tes bahasa korea. Padahal bahasa koreaku lancar. Mereka masih saja meragukanku.

Cih.

Cuaca hari ini cukup dingin. Ah. Aku tak punya jaket. Tak cukup jika hanya memakai baju lengan panjang. Rasa dinginnya masih bisa menembus ketulang hingga membuat menggigil.

" Seon. Punya jaket lebih ga? Aku gapunya huhu." Ucapku memohon mendekati Seon Na yang masih berhias diri didepan kaca.

" Cuman 1 ini aku pake. Belum beli. Paling nanti. Soalnya katanya Seoul bakal dingin selama beberapa minggu."

" Yha. Aku gimana ya."

Suasana seketika hening. Aku melamun melihat lemari bajuku memikirkan bagaimana nasibku hari ini.

" Loh bukannya kamu semalem balik lari pagi beli hoodie?" Seon Na melihatku dengan heran.

" Ah i-iya ya. Aku baru beli semalam. Hehe." Balasku tersenyum sambil menggaruk kepalaku yang sebenarnya tidak gatal.

Masa iya sih aku pake. Itu kan bukan punya ku. Lagian udah kucuci juga. Masa kucuci 2 kali.

Aku berjalan menuju lemari dan mendapati hoodie itu tergantung rapi disana. Warna nya mencolok. Soalnya baju-bajuku 80% berwarna gelap sedangkan hoodie itu warna putih.

" Yaudah aku duluan. Mau latihan." Seon Na pergi meninggalkanku sendirian dikamar.

Setelah berpikir berkali-kali, aku akhirnya memakai hoodie itu dan berencana membeli hoodie baru nanti sore.
Wangi dan hangat. Itu yang kurasakan ketika memakai hoodie punya lelaki itu. Jujur saja aku tak mengingat namanya karena namanya asing dimemori otakku. Ah aku gak peduli. Dia cuek. Tipikal cowo yang kusuka seperti Mark. Ramah dan ya begitulah.

Dating With Idol | WinwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang