9. Stay high.

5.7K 658 17
                                    

"Dari skala satu sampai sepuluh,seberapa benci nya kau pada Michael?" aku mendengus mendengar ucapan Ryder yang duduk di sebelahku,membuatku berhenti menata pakaian ku yang tengah ku masukkan ke dalam koper.

Yeah.

Malam ini adalah malam terakhir ku berada di rumah.

Kami akan pergi besok pagi,ke Amerika untuk menjani tour bersama five frigging sos.

"Dua belas." jawabku ketus,ia tersenyum miring.

"Berarti kebencianmu padanya sudah melewati batas ya?" Ucap Ryder geli,aku menghela napas keras-keras.

"Oh you have no idea." Ucapku,ia tertawa.

"Hati-hati,Al. orang bilang cinta dan benci itu dibedakan oleh garis tipis." ucapannya membuatku terdiam.

Well,Ryder temanku yang tampan dan menggemaskan. Kalau masalah itu sih aku sudah tau,karena aku sendiri malah pernah mengalaminya.

Tapi itu dulu,Alaska yang berusia enam belas tahun. Alaska yang sekarang sudah bertambah dewasa ini adalah Alaska yang baru,yang kuat dan tidak mau terjatuh kedalam lubang yang sama untuk kesekian kalinya.

"Kok diam? menyadari bahwa ucapanku benar?" Ryder kembali menggodaku,aku memutar mata.

"Aku tidak akan jatuh cinta padanya,jika itu yang kau maksud." ucapku tegas,tapi ketegasanku tidak membuat senyuman nya memudar.

"We will see.." ucapnya,aku memutar mata.

"Dengar--"

"Yo guys,Alex mengundang kita datang ke acaranya. mau datang?" ucapanku terhenti ketika mendengar suara Jai yang saat ini sudah berada di depan pintu.

"Alex?" tanyaku lagi,Jai mengangguk dan tersenyum lebar.

"Dimana?" giliran Ryder yang bertanya.

"Club yang biasanya." jawab Jai.

"Hell yes!" jawabku.

Saat ini,aku memang butuh seikit bersenang-senang. dan mungkin minum beer satu atau dua atau tiga atau empat gelas.

Oh atau mungkin aku bisa minum sampai mabuk agar aku bisa melupakan sejenak masa lalu antara aku dan Michael.

Just like the old day.

****

"WOOOOO AKU SIAP UNTUK BERPESTA!" seruku ketika kami berempat turun dari mobil. Jai,Ryder,dan Jack tertawa mendengar seruanku.

"Lagi ada yang bersemangat nih." ucap Jai sambil merangkul bahuku,aku tertawa dan merangku punggungnya.

"Hell yes i'm so pump!" seruku.

"Kau tidak boleh mabuk,Al. jika itu tujuanmu." ucap Jack sambil menatapku,aku mendengus.

"Dan kenapa tidak boleh?" tanyaku,ia memutar mata.

"Karena besok kita akan terbang ke Amerika jam sembilan pagi." jawab Jack.

"Yeay fun! Aku sangat menantikan hari itu!" ucapku sarkas,dari ujung mataku aku bisa melihat ketiga temanku tersenyum.

"Oh ayolah Al. itu tidak buruk kok." hibur Ryder.

"Yang benar saja." aku memutar mata. "jujur,aku lebih memilih pacaran dengan Luke daripada ikut konser mereka ini." Ucapku,Ketiga temanku tertawa lagi.

"Yeah tapi kurasa Michael tidak setuju." ucap Jack.

"Mungkin dia cemburu." ucapan Jai membuatku memutar mata.

Fire StarterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang