Part 12

1.5K 191 30
                                    

Sebelum baca vote dulu ya ya😋....

Happy Reading....

🌿🌿🌿🌿🌿

Pagi yang cerah, banyak orang menyambutinya dengan senyum yang cerah, tapi tidak dengan seorang gadis.

Gadis tersebut memasuki kelas nya dengan tampang agak kusut, lesu. Pasalnya semalam gadis tersebut susah sekali untuk tidur.

Dia adalah Syakila, gadis yang semalaman tidak bisa tidur memikirkan kejadian kemarin, yang membuat jantung nya deg degan.

"Ngantuk gue," ujarnya sambil melipat kedua tangannya di atas meja dan menenggelamkan wajahnya.

"Woi napa lo?" ujar Zoya duduk di samping Kila.

"Gue ngantuk banget sumpah. Jadi jangan berisik, oke!" ujar Kila tanpa melihat temannya.

Naura dan Risa mengangguk patuh, tapi tidak dengan Zoya, dia menatap penuh selidik kepada Kila.

🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Kringg kringg....

Bel istirahat berbunyi, semua siswa berhamburan ke kantin untuk mengisi perut nya. Begitu pula dengan Kila dkk.

Kantin saat ini lumayan ramai untung saja masih ada bangku yang kosong jadi Kila dkk masih bisa dapat tempat duduk.

"Ehh mesan deh, gue lagi mager,"ujar Syakila menyuruh temannya.

"Emang kapan lo yang mesan?" sindir Naura ketus.

"Iya tuh," ucap Risa membenarkan melihat kearah Kila, orang yang di tatap hanya cengengesan.

"Yaudah gue sama Risa aja deh, seperti biasa, kuyy Ris," ajak Naura sambil berjalan ke arah tukang somay.

Sambil menunggu Naura dan Risa kembali membawa makanan, Kila kembali menenggelamkan wajahnya dilipatan tanganya, Tiba-tiba

Brakkk

Seseorang datang dan mengeprak meja membuat Kila terkejut.

"Woi!" Teriak Kila terkejut.
Teriakan tersebut mengundang semua pasang mata.

"Ngapain lo?" sentak kila saat melihat siapa yang barusan menggeprak meja nya, yaitu Dinda cabe dan dkk.

"Lo lupa? Lo masih punya urusan sama gue. Dan di tambah lagi lo ngapain deket deket sama Rafael, hah? Rafael itu punya gue!" pekik Dinda cabe.

"Hah? Jadi karna itu lo berkoar koar gak jelas gini?" tanya Kila santai.

"Apa lo bilang?" teriak Dinda kesal.

"Emang tadi lo nggak dengar apa?" tanya Kila santai sambil duduk kembali, kelewat santai emang.

Semua siswa-siswi di situ menatap Syakila dengan tatapan yang berbeda, senang karena ada juga yang berani menentang Dinda dkk, biar tau rasa.

"Lo berani banget ya sama kita?"tanya Bila menunjuk kearah wajah Kila.

"Ngapain kami takut emang?" balas Zoya yang dari tadi diam.

"Ngak usah ikut campur deh lo!" sentak Dinda.

"Urusan Kila urusan kami juga bangsat!" geram Naura yang baru tiba datang dan menatap sengit kearah Dinda dkk.

"Wahh, udah ada pembela ni," ujar Trista teman Dinda.

" Urusan lo?" tanya Zoya ketus.

"Wah lo bener bner ya, ngak ada sopan santun nya sama kakak kelas," tunjuk Bila ke arahZoya.

"Emang harus sama orang kayak kalian yang sama adek kelas aja gak sopan, hah?" tanya Syakila ketus.

"Wah, lo ngak tau siapa gue?" tanya Dinda geram.

"Emang harus? balas Kila lagi. Dia menaikkan alisnya.

"Lo dengar ya jangan sekali kali lo deket sama Rafael  kalo lo ngak nurut, lo akan berusan sama gue,"sentak Dinda geram.

"Lo pikir gue takut sama ancaman lo? Nggak bakalan," ujar Kila.

"Dan lo dengar ya gue nggak suka sama tuh cowok, mungkin tuh cowok yang suka sama gue." ujar Syakila lagi.

"Awas lo!" ancam Dinda melihat ke sana kemari, saat sudah melihat objek nya, Dinda mengambil jus di atas meja dan

Byuurr

Semua tercengang dengan apa yang terjadi. Dinda menyiram diri sendiri? Hah biar apa?.

" Ada apa ini?" tanya Rafael dingin. Ouh jadi itu maksudnya sicabe nyiram diri sendiri, wah hebat akting tu cewek, batin Kila.

"Raf tuh cewek nyiram aku,"rengek Dinda manja pada Rafael. Dan Rafael pun menatap Kila.

" Bener ini kila? "tanya Rafael tak percaya.

"Nggak! Orang yang nyiram dia sendiri tuh," sahut Naura geram.

"Bohong Raf, kan ngak mungkin aku nyiram diri sendiri, biar apa coba?" Rengek Dinda sambil tersenyum meremehkan ke arah kila.

"Iyaa juga sih Raf kan ngak mungkin tuh cabe nyiram diri sendiri," ujar Bima yang dari tadi nyimak.

"Jadi lo nuduh teman gue hah?" sentak Naura menatap sengit kearah Bima.

"Walaupun Kila bar bar dia ngak mungkin berbuat sejijik ini," sahut Zoya. Sedangkan Syakila hanya menatap Rafael, entah kenapa hati nya sakit kalau Rafael menuduhnya dan tidak percaya padanya.

"Gue sih sependapat sama cewek galak ini," ujar Dicky menunjuk Zoya dan mendapat tatap tajam dari sang empu.

"Iya gue juga Raf," ujar Bagus dan di anggukin Risa.

"Ehh gue juga deh, ngak mau gue sependapat sama tuh cabe," celetuk Bima sambil berdiri di samping Naura.

"Plin plan banget lo jadi cowok!" ketus Naura.

"Jadi ini gimana? Yang benar yang mana?" tanya Rafael.

"Kalo lo masih ngak percaya, lo boleh nanya sama semua orang disini" ujar Risa sambil melihat siswa-siswi yang di kantin.

"Iya kak Rafael, emang kak Dinda kok yang nyiram diri sendiri," ucap salah satu adek kelas.

"Nah kan betul, emang tuh orang bener ular," hardik Naura. Dinda yang malu ketangkep basah berbohong, Buru buru berjalan menjauh.

"Uuuuuuuuu!" sorak Bima dan lansung di sambung oleh siswa-siswi lain.

Sedangkan Rafael dan Kila saling tatap seolah mereka berbicara lewat tatapan tersebut. Kila lansung memutuskan dan berlalu dari sana meninggalkan sahabatnya.

"Eh kila tunggu," teriak Naura dan berlari di ikuti dengan yang lain. Sedangkan Rafael menatap kepergian Kila dengan rasa menyesal.

TBC

Uhuyy gimana gaisy..

Komen dunk
Vote juga yaa

Sayang kalian deh💕💕

SYAKILA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang