Hay epribadeh..
Ayuk spam coment dan jangan lupa vote okayy yyyy....
Happy Reading..
"La kenapa sih lo ngak nerima aja tuh sih Rafael? Kan gak ada salahnya lo coba. Apalagi Rafael ganteng," tanya Zoya. Sekarang mereka berempat sedang berada di tenda. Sehabis makan Syakila buru buru ke tenda, meninggalkan Rafael sendiri.
"Ho'oh tajir lagi!" sahut Naura girang. Sontak ketiganya melihat ke arah Naura.
"Apa? Gue bilang bener kok. Kalian tau nggak?" tanya Naura.
"Lo nya belom bilang gimana gue tau goblok!" Zoya langsung menjitak kepala Naura gemess.
"Hehe iya, kalian tau dia itu anaknya pemilik sekolah kita, anjir tajir bener kan?" serunya girang.
"Itu sih kami semua udah tau Ra!" sahut Syakila di angguki yang lainnya.
"Iya juga ya semua orang tau. Kalian ingat nggak mal yang yang kita datangi sama bang Kevin?"
"Ho'oh ingat, yang lo semua permalukan gue kan?" sahut Syakila menatap sinis semuanya.
"Hehehe iyak maap sih, habisnya Bang Kevin ceritanya setengah setengah ya gue greget gitu," ujar Naura nyengir kuda.
"Yaudah apaan?"
"Itu kan? Mal itu kan?"
"Apaan goblok jangan lama!" Kila menoyor kepala Naura.
"Iehh La kan sakit," rengek Naura.
"Makanya cepetan jangan bikin orang kepo!" gerutu Syakila gemas.
"Ho'oh tuh Naura," sahut Risa.
"Hah Apa? Lo juga berani ngomelin gue?" damprat Naura melotot ke arah Risa.
"Hehe ngak deh Ra, gue kalem!" sahut Risa cengegesan.
"Udah, yang tadinya jadi dilanjutin kaga?" sahut Zoya berniat menghentikan perdebatan Naura.
"Yah kan jadi lupa gue, iehh Kila sih!" gerutu Naura kesal.
"Kok gue? Lo aja yang lama," balas Syakila cetus.
"Ehh iya," sambil menjentikkan jarinya, seperti menemukan ide berlian.
"Apaan udah inget lu?" tanya Syakila kesal.
"Iya, jadi kan mal itu miliknya RAFAEL!!!" pekik Naura diujung kalimatnya.
"Ieeh Naura kok jadi teriak teriak sih?" Kesal Risa seraya menggosok telinganya akibat suara toa nya Naura.
"Hehe maap Ris," Naura nyengir kuda.
"Ehh yang bener lu kok gue ngak tau?" tanya Syakila penasaran.
"Iya, tau dari mana lo?" tanya Zoya.
"Iya, gue taunya dari si pentolan ayam," jawab Naura menghendikkan bahunya.
"Hah,pentolan ayam? Emang pentolan ayam bisa ngomong yak?" tanya Risa lemot.
Pertanyaan dari Risa mebuat ketiga temennya menatap malas ke arahnya. Heran kenapa mereka mempunyai temen selemot Risa.
"Risa sayang, pentolan ayam itu si Bima. Temennya Bagus." jelas Naura.
"Ooooo jadi si Bima, tapi namanya kan Bima tapi Naura ngapain manggil pentolan ayam?" tanya Risa lagi. Astaghfirullah kepolosan banget. Ketiga temennya hanya menggelengksn kepala nya.
"Au ah! Kita bahas yang tadi aja! Kila lo kenapa ngak nerima Rafael?" tanya Naura.
"Kok jadi pembahasan itu sih?" seru Syakila kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYAKILA
Teen FictionSebelum baca follow authornya dulu ya😇 Syakila Putri Pradipta, gadis yang selalu menyita setiap pasang mata dengan wajah cantik, dan sifat dinginnya. Sifat bodo amat dan bad girlnya membuat semua guru kewalahan mengaturnya. Beberapa kali masuk Bk...