part 42

2.4K 123 78
                                    

Ayuk gess serbuuu💃💃💃💃
Jangan lupa vote okeee!
Ayokk Komen disetiap kalimat yakk!!!
Mohon koreksi kalau ada typo karena belom di revisi.

Happy Reading gais...

Jika kamu bertanya kenapa sampai sekarang aku masih mencintaimu? Jawabannya hanya satu, yaitu karena aku mencintaimu pake hati bukan pikiran. Jadi sekecewa apapun aku, aku tidak pernah berfikir untuk melupakanmu... (Syakila)


Pagi yang cerah diawali dengan senyum merekah dari dua insan yang sekarang akhirnya bisa bersama kembali setelah melewati masalah. Mereka sekarang sedang memasuki area lingkungan sekolah.

Banyak yang menatap mereka, pasalnya sudah lama mereka tidak melihat Syakila dan Rafael bersama, mereka pikir hubungan keduanya sudah berakhir nyatanya tidak. Ada yang bahagia dan ada juga orang yang berharap hubungan mereka putus sekarang.

Syakila dan Rafael tidak memperdulikan tatapan mereka, mereka berdua tetap berjalan seolah hanya ada mereka di sana." Merasa dunia milik berdua ya. Rafael menatap Syakila lama, seolah Syakila tidak akan bisa di lihat lagi nantinya.

"Raf, Oma udah tau belom?" tanya Syakila seraya menoleh ke Rafael.

"Nanti juga tau." jawab Rafael.

"Tau apa?" tanya Syakila menaikkan alisnya. Soalnya Syakila belom memberi tahu apa pertanyaannya.

"Enggak tau? Emang tau apa?" tanya Rafael balik.

"Aishh, nyebelin!" celetuk Syakila seraya mengerucutkan bibirnya lucu.

"Emang nyebelin, tapi juga ngangenin kan, Kan?" goda Rafael sambil menoel noel pipi Syakila.

"Iesh apaan sih, nggak ya!" seru Syakila menjauhkan wajahnya dari tangan Rafael.

"Masak? Emang aku nggak ngangenin? Kamu nggak kangen aku?" goda Rafael lagi.

"Rafael iehh, ayok keburu telat nanti." perintah Syakila.

"Pintar banget ngerusak suasana,"  ucap Rafael jengkel. Lalu mereka melanjutkan langkahnya.

Keduanya lalu sampai didepan kelas 11 IPA 1, seisi kelas langsung menatap kearah pintu dimana Rafael dan Syakila berdiri.
Ada yang memasang wajah iri dan tak menyangka mereka bersama.

"Masuk gih, semangat belajarnya. " Titah Rafael. Dia tersenyum hangat.

Syakila mengangguk, "kamu juga, jangan bolos! Ingat kamu udah kelas 12!" peringat Syakila tajam.

"Siap bu jago!" Rafael memberi hormat ke arah Syakila. Syakila yang melihat itu tidak bisa menahan tawanya.

"Yaudah sana gih masuk! Nanti telat dihukum loh." Syakila membalikkan badan Rafael agar cepat melangkah pergi.

"Nggak mau!" Rafael tetap berdiri tidak bergerak sedikit pun walaupun Syakila sudah mendorongnya.

"Rafael!" panggil Syakila mengeram.

"Iya sayang." jawab Rafael.

"Sana nggak? Kalau nggak aku tinggal masuk nih," ancam Syakila. Tapi tetap tidak terpengaruh bagi Rafael.

"Nggak mau nih? Yaudah jangan temuin sama hubungi aku satu minggu." berhasil, ancaman Syakila tadi berhasil membuat Rafael menganggukkan kepalanya.

"Oke oke, aku pergi tapi setelah di cium dulu" ujar Rafael sambil mengerling.

Kedua mata Syakila melotot lebar. "RAFAEL KAMU UDAH GILA? HAH?" teriak Syakila spontan tanpa peduli tempat dimana mereka berada.

Rafael tersenyum geli saat melihat raut Syakila yang marah kini langsung berubah malu saat melihat sekeliling menatap mereka heran.

SYAKILA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang