Krriiinggg...
Bel pulang sekolah berbunyi. Menandakan siswa siswi SJB sudah boleh kembali ke kerajaan mereka masing masing yang disebut 'rumah'.
"Lu mau bareng ama gue??"
"Yoi Sha" jawab Alish lesu.
"Lu kenapa sih? Seharian ini murung bet. Ada masalah?"
"Aman kok. Lu tenang aja"
Sasha hanya ber-o ria menjawabnya dan berlalu menuju gerbang sekolah diikuti Alish. Kebetulan sekali, bundanya Sasha telah menunggu di depan gerbang. Jadi mereka bisa langsung pulang.
Mobil melesat cepat menelusuri jalan yang ramai karna jam pulang sekolah.
"Niana ga bareng??" Tanya Risa, bunda Sasha.
"Ngga bun, soalnya anggota PMR diminta ngumpul. Jadi Niana nyuruh duluan bun"
"Oo gitu"
"Hmmm"
Mobil kembali hening. Semua fokus dengan kesibukannya masing masing. Sementara Alish, tetap saja memikirkan hal yang sama dari pagi.
"Oh iya, lu mau ke rumah gue dulu ngga??"
"Ngapain??"
"Gue mau nunjukkin hasil riset gue terbaru nih. Nyesel lu kalo ngga liat"
"Ogah ah, cape gue liatin hal ga masuk akal gitu" tolak Alish lesu yang tak berhenti memikirkan semua kejadian hari ini.
"Yaudah."
•••
"Mampir dulu bun?" Tanya Alish basa basi.
"Ngga usah Al. Bunda lagi buru buru. Kamu yakin ngga main ke rumah dulu?"
"Ngga usah deh bun. Lain kali aja. Makasih ya bun" ucap Alish seraya melempar senyuman.
"Bye Al!" Ucap Sasha girang.
Alish hanya menimpalinya dengan senyuman.
Semenit, mobil segera melesat melewati rumah Alish.
•••
"Assalamu'alaikum, Al pulang Ma!"
Tanpa pikiri panjang, Alisha berlalu menuju kamar dan menghempaskan tubuhnya ke atas kasur.
Drrttdrrttdrtt...
Ponsel Alisha berdering menampilkan notif panggilan masuk.
"Mama?? Bukannya Mama di rumah ya?? Ngapain nelpon??"
"Assalamu'alaikum. Ada apa Ma??"
"Wa'alaikumussalam. Kamu udah pulang dek??"
"Udah Ma, barusan aja pulang"
"Tolongin Mama masak dirumah ya, soalnya mama agak keteteran. Pelanggan rame hari ini. Mungkin pulang larut"
"Maksud mama?? Bukannya Mama dirumah??"
"Ngga, mama ini lagi ngurusin toko. Emangnya kenapa dek??"
"Truss~? Gawat!!"
"Halo?? Halo?? Dek?? Gawat kenapa??"
Tut..tut..tut..
Alish menutup telepon tanpa sepatah kata apapun. Mengambil sapu dan segera menuju ke ruang tengah.
"Siapa dirumah?? Kok pintu ga kekunci?? Jangan jangan~" batin Alish jalan mengendap endap waspada.
"AAAAAA!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
END WORLD
Teen FictionKalian percaya dimensi lain?? Atau apakah kalian percaya dengan time travel?? Pasti kalian beranggapan itu semua hanyalah mitos Diciptakan oleh orang orang terdahulu sebagai dongeng pengantar tidur Sama halnya dengan Alish... Gadis remaja berusia 15...