Chapter 1

69 7 0
                                    


Suara langkah kaki seorang gadis yang sedang menyusuri koridor sekolah dengan terburu buru. Dia adalah Naura Aracella, gadis remaja yang kini menduduki kelas Xl SMA. Terlambat? Bukan, karena ia belum mengerjakan tugas sekolahnya. Sedangkan tugas tersebut ada pada jam pertama.
Saat sedang melihat jam tangannya, ia tidak sengaja menabrak seseorang yang juga sedang bermain handphone.

"Ma-maaf saya sedang buru-buru." Suara Naura dengan terbata-bata. Lalu mengambil novel yang tadi ada ditangannya jatuh karena menabrak seseorang.

"Ehhh Kak Alvaro, maaf kak tadi saya sedang melihat jam karna terburu-buru." Berdiri lalu menatap Alvaro dengan rasa malunya.

Ya, seseorang yang Naura tabrak ialah Alvaro Pratama. Cowo tampan sekaligus dingin yang terkenal di SMA nya. Tunggu dulu? Kok kak? Memang betul, Alvaro sekarang menduduki kelas Xll yang berarti Alvaro kakak kelas Naura.

"Nggak apa apa gue juga yang salah jalan sambil main handphone." Ucap Alvaro menggelengkan kepalanya dan tersenyum dengan manisnya kepada Naura.

"Kalau gitu saya duluan kak. Permisi." Sambil menundukan kepalanya lalu melangkah pergi meninggalkan Alvaro.

Alvaro hanya tersenyum kecil melihat Naura dengan tinggah malunya.
Kok dia bersikap beda kepada Naura? Sedangkan dengan cewe lain ia selalu bersikap dingin bahkan untuk berbicara pun enggan? Ada apakah?

💮


Sesampainya dikelas Naura menceritakannya drama pagi dengan kakak kelas yang selama ini mereka cerita ceritakan.

"Lo tau, tadi pas jalan mau ke kelas di koridor gue nabrak Kak Alvaro" Kata Naura namun matanya masih menatap buku dan tangannya masih menulis.

"Seriusan lo? Terus terus gimana? Kak Alvaro marah?" Tanya Lia menatap Naura dengan penuh penasaran.

"Enggak dia malah minta maaf padahal gue yang salah." Masih dengan tangannya yang menulis.

"Kok bisa? Ceritain dong sumpah gue kepo. Secara Kak Alvaro itu kan yang gue kagumkan selama ini." Sambung Nalyn dengan membalikan badannya, karna ia duduk didepan Naura.

"Lebay lo ahh, orang nabrak doang kepo dari mananya." Kata Naura. Bel berbunyi dan tugas Naura masih belum selesai juga.

"Mampus tugas gue masih kurang 2 nomer. Kalian sih ajak gue bicara terus!"
Omel Naura dengan nada sedikit ngegas.

"Ehh bambank kan lo duluan yang buka topik, makannya kita kita penasaran." Kata Tiana sambil menutup bukunya.

"Serah lo pada deh." Ucap Naura masih sambil terburu buru mengerjakan tugas.

Ya, Naura memang paling telmi diantara kita kita. Dan juga paling keras kepala jika dinasehati, padahal dirinya melakukan kesalahan.
Apalagi soal cinta, Naura memang tidak main main perihal cinta tetapi Naura lah yang sering tersakiti. Dia seseorang yang tak pandai jatuh cinta karna mungkin baginya itu tak mudah. Tapi sekalinya ia jatuh cinta, ia akan terus berjuang. Sekalinya melepaskan, ia tak mudah melupakan.

Hai!
Jangan lupa comment, share, and vote:))

TENTANG KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang