Chapter 9

20 1 0
                                    


Pagi hari saat akan bersiap siap untuk pergi ke sekolah Naura berniat membuka kotak yang semalam Alvaro beri untuk nya.
Kotak kecil berwarna pink dengan pita di atas nya yang membuat kotak itu semakin mungil.
Naura terkejut dengan isi di dalam nya. Sebuah kalung berinisial N yang dimana itu nama depan Naura.
Banyak pertanyaan yang dikutip Naura tapi Naura tidak ingin berlama lama menatap kalung itu karena ia harus pergi ke sekolah.

***

Naura menyusuri koridor dengan langkah santai dan telinga nya yang ia sumpal dengan earphone nya. Tiba-tiba ia berpapasan dengan Alvaro. Entah mengapa hati nya masih saja deg deg an padahal mereka sudah sering bareng. Apa ada hubungan nya sama kado yang semalem Alvaro beri?

"Pagi Ra." Sapa hangat Alvaro dengan senyuman khas nya.

"Pagi Kak Varo."

"Balik sekolah temenin gue ke gramedia yuk. Ada buku yang harus gue beli untuk mendalami materi ujian."

Tanpa basa basi Alvaro langsung mengajak Naura.

"Boleh Kak, Naura juga lagi cari cari novel."

"Baiklah. Tapi nanti gue ada rapat organisasi sebentar. Gak apa apa ya?"

"Kalo gitu nanti Naura tunggu di kantin aja."

"Oke kalo gitu sampai ketemu nanti Ra. Gue duluan ya." Alvaro meninggalkan Naura dan dibalas anggukan tidak lupa senyuman manis nya.


Sampai di kelas Naura sudah di suguhi dengan kelakuan Nalyn dan Lia yang tiada hari tanpa berantem. Tapi tenang berantem dalam artian pikiran mereka tidak sejalan, itu yang menyebabkan kedua nya tidak mau ngalah.
Naura dan Tiana sudah biasa bersikap bodoamat ketika Nalyn dan Lia sedang debat, entah apa yang mereka debatkan.

"Woi gue mau cerita!" Ucap Naura namun tidak ada yang merespon nya. Mereka bertiga sibuk dengan kegiatan nya sendiri.
"Kalian tau kan semalem Kak Varo ngajak gue nonton, pas dia anter gue pulang di mobil dia kasih gue kotak kecil. Tadi pagi gue buka dan lo tau isi nya apa? Kalung." Lanjut Naura dengan kata KALUNG sedikit ngegas dan seketika mereka bertiga sontak membulatkan mata nya ke arah Naura.

"Biasa aja dong liat nya gue colok baru tau rasa kalian! Iya tau gue emang cantik." Sombong Naura sambil menaik turunkan alis nya.

"Yee gue sleding baru tau rasa lo!" Balas Nalyn tidak kalah sinis.

"Demi apa Kak Varo kasih lo kalung."

"Ra, lo sadar nggak sih kalo Kak Varo semakin berusaha ndeketin lo?"

"Bagus dong kalo gitu, biar Naura bisa BUKA HATI. Biar nggak terus terus an dihantui masa lalu!"

"Lebay lo! Perasaan gue juga udah berubah, gue ngerasa nyaman kalo ada di deket Kak Varo."

"Kayak nya sebentar lagi ada yang melepas status jomblo nya nih.", Sindir Lia yang membuat Naura menonyor kepala Lia.
Nalyn dan Tiana tertawa melihat ulah Lia dan Naura.

Mereka memang suka bercanda tapi tidak ada yang di masukan hati karena mereka tau itu hanya lah topik sebagai bahan kesenangan mereka. Karena semakin kita dewasa semakin ngerti dan paham betapa penting nya quality not quantity.

💮

Bel pulang sekolah berdering. Naura berpamitan pada ketiga sahabat nya karena ia akan menemani Alvaro ke gramedia.
"Gue ke kantin duluan ya, soal nya udah janji ke Kak Varo buat nunggu dia di kantin selesai rapat organisasi."

"Sukses Ra."

"Gue dukung lo."

"Pepet terus jangan kasih kendor."

Ucap ketiga sahabat nya ngawur namun Naura tidak menggubris nya.

20 menit berlalu Naura masih menunggu Alvaro dengan memainkan handphone untuk melepas keboringan nya.
Tiba tiba seorang wanita datang menghampiri nya.

"Lo Naura?" Tanya wanita berbadan tinggi berkulit putih dengan wajah yang judes.

"Iya kak." Balas Naura santai karena ia tau wanita itu kakak kelas Naura.

"Ada hubungan apa lo sama Alvaro?". Tanya nya benar benar sinis.

"Harus banget dijawab kak? Bukan kah itu privasi saya dan Kak Alvaro?"

"Inget yah gue tuh senior disini!"

"Terus kalo kakak senior itu jadi hak kakak buat seenak nya sama saya?"

Naura memang terkesan friendly tapi ketika ada yang mengusik nya sekalipun ia senior Naura tidak bisa diam. Naura sudah berusaha santai tetapi wanita itu berbicara dengan nada yang tidak mengenakan.

"Gue mau lo jauhin Alll...." Ucapan wanita itu menggantung. "Sya lo ngapain disini? Bukan nya kelas lo ada jam tambahan?" Ariq berhasil memotong pembicaraan mereka.

Ya wanita itu bernama Sasya satu angkatan dengan Alvaro ia duduk di kelas Xll IPS 3.

"Lo juga ngapain disini!" Sinis Sasya pada Ariq.

"Sante dong gue juga nanya nya baik baik!"

Sasya pergi meninggalkan Naura dan Ariq tanpa mengucapkan satu kata pun.

"Ra, lo juga ngapain masih disini? Kelas Xl kan udah balik daritadi."

"Ini mau balik Kak. Tolong sampein Kak Alvaro kalo Naura balik duluan ada urusan mendadak. Terima kasih." Perintah Naura.
"Permisi Kak, Naura pamit dulu." Naura melangkah pergi meninggalkan Ariq.

"Ini orang orang pada kenapa dah aneh bener. Pikir amat ah." Bisik Ariq berbicara sendiri.


Hallo semwa🥰
Masih pantau cerita TENTANG KAMU kan. Gimana? Kira kira siapa sosok Sasya?

Maaf banyak typo:v

Btw lama baru update karena harus ngejar deadline kelas online hehe.

Lanjut terus ya bacanya:)
Luv u❤

TENTANG KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang