Chapter 7

36 3 0
                                    


Naura menjatuhkan tubuhnya diatas kasur. Matanya menatap langit langit kamarnya dengan senyuman yang terus melengkung di bibir nya.

"Anjir anjir parah!" Naura memukul mukul boneka minions nya. "Ini kenapa muka Kak Varo terus terngiang ngiang di kepala gue? Wake up Ra! Jangan kek ABG labil lagi jatuh cinta gini deh!"

Naura berguling guling diatas kasur dengan boneka yang dipeluknya.

"Bentar bentar. Jatuh cinta?" Naura menatap langit langit kamar. "Tapi masa harus secepat ini gue jatuh cinta sama Kak Varo? Jalan bareng baru sekali dan lo udah jatuh cinta? Pliss baperan banget sih lo Ra!" Lirih Naura mengejek dirinya.

💮

Keesokan harinya saat Naura akan berangkat ke sekolah ternyata didapati Alvaro yang sudah berada di ruang tamu.
Sontak Naura membulatkan matanya sempurna.

"Kak Alvaro? Ngapain disini?" Ujar Naura lirih agar tidak ada yang mendengarnya.

Mama nya melihat Naura yang berdiri di tangga menghadap ruang tamu.

"Sayang, itu ada teman kamu kasian nunggu dari tadi." Kata mama nya yang membawa sebotol susu untuk Naura membawanya kesekolah.

Naura menghampiri mama nya.
"Itu siapa Ra? Sopan banget ganteng lagi." Ujar mama nya sambil merangkul Naura.

"Kakak kelas Naura mah, kok dia ada disini?" Jawab Naura tetap menatap Alvaro.

"Kakak kelas atau kakak kelas." Ledek mamanya yang membuat Naura memanyunkan bibirnya. "Ishh mamah!"

Naura pun menghampiri Alvaro yang diikuti mama nya.

"Kak Alvaro." Sapa Naura.

"Hai Ra. Gue mau ajak lo berangkat bareng." Balas Alvaro dan bangkit dari sofa.

Naura malah menatap mama nya yang diangguki dan tersenyum tipis sebagai respon.

"Makasih tante kalo gitu kita berangkat dulu." Pamit Alvaro lalu mengulurkan tangannya.

Diikuti Naura mencium tangan mama nya
"Naura berangkat dulu mah."
Mama nya mengantarkan mereka sampai halaman rumah.

***

Dijalan Naura memberanikan diri untuk membuka topik.
"Kak Varo tadi kaya udah kenal lama sama mama?" Tanya Naura menatap Alvaro yang sedang menyetir.

"Harus lah biar cepet jadi." Jawabnya ngawur.

"Ja-jadi apa?" Balas Naura kikuk.

"Jadi apa prok prok prok." Ledeknya sambil mengusap puncak kepala Naura.

Fix Alvaro membuat Naura seketika tubuhnya menjadi kaku keringat dingin bercucuran rasanya ingin teriak namun Naura hanya bisa terdiam menyembunyikan pipi merahnya.
Mungkin karena Naura sudah lama tidak bertemu dengan gombalan atau semacamnya.

Alvaro memarkirkan mobilnya ditempat seperti biasa. Beberapa pasang mata menyorot dengan penuh ke sinis an saat melihat Naura turun dari mobil Alvaro.

"Nanti lo balik bareng gue lagi ya." Saat Naura akan menjawabnya. "Eits nggak boleh nolak gue harus ngembaliin lo dengan selamat." Sambungnya dengan memaksa.

Tidak menjawab ucapan Alvaro, Naura melihat sahabatnya dan langsung memanggilnya.

"Tianaa." Teriak Naura memanggil Tiana yang sedang berjalan mau menyusuri koridor. "Kak, Naura masuk kelas duluan ya. Makasih." Ucap Naura dengan nada kebingungan.

Alvaro melengkungkan bibirnya melihat Naura dengan tingkah kekanan kanakan nya.

***

Bel istirahat berbunyi siswa siswi bergegas menuju kantin.

"Kantin yuk laper nih." Ajak Nalyn yang berdiri dari bangku nya.

"Mager ah lo aja sendiri sana." Ketus Lia membuka handphone.

"Ishh lo mah nggak setia kawin banget! Temennya lagi laper juga!" Omel Nalyn.

"Kawan ogeb." Jawab Naura membenarkan kalimat Nalyn yang ngawur.

"Bawel elah gue bawa makanan nih!" Sahut Tiana membuka tas nya mengambil roti coklat yang ia bawa dari rumah.

"Dari tadi napa bikin orang nambah dosa aja!" Jawab Nalyn songong.

"BODO. Gue pengen liat lo marah." Kata Tiana menjulurkan lidahnya.


Awal rasa berubah. Tuhan pandai dalam hal membolak balikan hati manusia.


Terima kasih yang sudah pencet bintang:*
Laffyu😍

TENTANG KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang