05.|| BEKAL

164 24 2
                                    

Karna cinta akan datang
Dengan terbiasa nya bersama
🍂
.
____________________________________

Pagi ini, Asyifa bangun lebih cepat. Ia berniat akan membuat bekal lebih. Yang akan ia berikan untuk kakak kelasnya. Ia berniat akan berterima kasih. Karna sudah menolongnya kemarin.

Di terima atau tidaknya itu belakangan. Yang penting niat. Wkwkwk.

Setelah menyiapkan bekal. Gadis itu langsung bergegas membersihkan diri. Dan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.

Setelah selesai dengan semua itu. Gadis tersebut pun berpamitan dengan ibunya. Dengan santai gadis itu mengayuh sepedanya pelan menuju sekolah. Bersenandung ria di sela-sela perjalan ke sekolah.

Ia berniat membawa sepedanya hari ini untuk ke sekolah. Agar tidak merepotkan siapa saja nanti. Lagian ia berpikir sudah lama tak memakai sepedanya lagi.

Sampainya di sekolah gadis itu langsung memperkirakan sepedanya di deretan sepeda. Dan melangkahkan kakinya memasuki area sekolah.

"Ah,, aku akan beri ini saat istirahat nanti, semoga dia gak galak, dan akan terima ini."gumam gadis itu pelan dan langsung memasuki kelasnya.

"Apaan tuh, Syi?"tanya Axcel saat melihat paper bag di tangan Asyifa.

"Owh ini?"tunjuk Asyifa ke arah paper bag yang ia pegang. Yang langsung di angguki oleh Axcel. "Ini bekal yang aku bawa buat kak Adam".sahut Asyifa dengan muka polosnya.

"Serius lo, Syi?"

"Mau masuk kandang singa lo? Astaga Asyifa Abimanyu, udah deh lo jangan cari gara-gara lagi sama yg namanya Kak Adam, apalagi fans gilanya."seru Michi dengan raut kesalnya.

"Aku cuma mau berterima kasih aja kok, kan kemarin dia udah nolongin aku, Chi."jelas Asyifa dengan senyum manis seperti biasanya.

"Yaudah, ntar kalo ada apa-apa, lo bilangin aja sama kita berdua ya, Syi."ujar Michi sedikit khawatir, yang di setujui oleh Axcel. "Pokoknya laporin sama kita berdua Syi, bisa gila kita cariin lo."balas Axcel.

"Ahsiap bos, maaf ya aku udah ngerepotin kalian kemarin."jawab Asyifa dengan raut sedihnya. "Enggak kok, Syi, kami cuma takut aja kalo lo kenapa-kenapa, lo kan anak baru di sekolah ini, dan sekarang kami sahabat lo, Syi."jelas Michi dengan cepat yang lagi-lagi di balas anggukan oleh Axcel.

Asyifa tersenyum haru mendengar penjelasan dari kedua teman baru nya. "Terimakasih ya kalian udah mau berteman sama aku."ucap Asyifa dengan senyum tulusnya.

"Sae lo siput, dah lah jangan pada drama lagi, mending lo duduk Syi, bentar lagi bu Intan masuk."ujar Axcel dengan tampang bodoh.

"Lo ngerusak suasana banget tau gak Cel."sungut Michi dengan raut kesalnya. Yang malah di angguki oleh Asyifa. "Salah mulu dah gue, dah lah gue mau tidur aja, penjelasan bu Intan bakal panjang."setelahnya Axcel langsung merebahkan kepalanya di mejanya yang sudah ia tindih dengan tas sekolahnya.

Melihat itu Asyifa juga Michi hanya menggelengkan kepalanya. Lalu mereka pun ikut duduk di bangku masing-masing.

"Selamat pagi anak-anak."sapa seorang guru yang sudah memasuki kelas mereka.

"Pagi juga bu."balas murid dengan serempak.

"Buka buku paketnya."

Setelahnya semuanya pun mulai sibuk dengan urusan masing-masing. Begitu juga dengan Asyifa dan juga Michi.

"Eh serius deh Syi, apa yang di bilang sama Axcel bener deh."tiba-tiba Michi bersuara membuat kegiatan menulis Asyifa terhenti.

"Udah ah Chi, mending kamu catet itu buruan."

"Astaga Asyifa, gue udah pegel, gamau lagi ah."balas Michi lalu mengeluarkan novel dari dalam tas nya dan mulai membacanya. Asyifa hanya menggeleng kepala nya. Lucu ternyata memiliki sahabat seperti mereka.

____ADAM____

Bel istirahat pun berbunyi. Dengan cepat Asyifa langsung mengeluarkan bekal yang akan dia berikan kepada Adam.

"Chi, aku mau kasih ini ke kak Adam dulu ya, kalian duluan aja."ujar Asyifa seraya tersenyum seperti biasanya.

"Eum,, mau gue temenin gak, Syi?"tanya Michi.

"Gak usah Chi, cuma kasih ini aja kok, habis itu aku langsung balik."

"Kalo ada apa-apa langsung chat kita ya, Syi."peringat Axcel yang langsung di angguk oleh Asyifa. "Yaudah, aku pergi dulu."ucap Asyifa dan berlalu dari hadapan kedua sahabat nya.

Dia melewati Koridor sekolah yang kelihatan ramai. Mungkin karna sudah waktu istirahat. Banyak yang melihat kearahnya dengan tatapan yang aneh. Namun Asyifa menghiraukannya. Dan lebih memilih mencari keberadaan Adam.

"Kak Adam dimana ya?"gumamnya.

"Permisi kak, kakak tau kak Adam dimana?"tanya Asyifa kepada murid lelaki yang berdiri tak jauh darinya.

"Hm, dia ada di kelas."sahut lelaki itu.

"Terimakasih kak."balas Asyifa yang hanya di angguki oleh lelaki itu. Asyifa pun melangkahkan kakinya menuju kelasnya Adam.

Sampainya di depan kelas Adam. Asyifa langsung mengetuk pintu kelasnya.

"Assalamualaikum."salam Asyifa yang membuat penghuni kelas melihat ke arah nya.Asyifa menatap lega, karna isi kelas tidak terlalu ramai. Mungkin sebagiannya sudah ke kantin.

"Mm,, ak-aku mau ngasih ini."ujarnya menatap Adam. Tau akan apa tujuan gadis itu Adam pun bersuara.

"Kalian semua keluar."ucap Adam datar dengan satu tarikan nafas. Mendengar itu, semua yang ada di dalam kelas pun keluar. Menyisakan hanya Adam dan juga Asyifa di dalamnya.

"Mm,, ak-aku mau ngasih ini kak."ulang Asyifa seraya menyerahkan kotak bekal yang dia bawa ke arah Adam.

"Itu apa?"

"Ini bekal kak."sahut Asyifa menatap Adam aneh. "Maksud gue, kenapa lo kasih itu ke gue."balas Adam datar.

"Kata ibu aku, kalo ada yang menolong kita saat kesusahan, kita harus balas budi, walau dengan hal sederhana, jadi aku kasih ini sebagai permintaan terimakasih aku."jelas Asyifa, masih menyodorkan bekal yang ia bawa di hadapan Adam.

"Gue ga butuh, anggap aja kemarin gue nolongin lo karna kasian."

"Ak-aku tau kak."
"Ini, terserah mau dimakan atau enggak, setidaknya aku udah kasih ke kakak."lanjut Asyifa seraya menaruh bekalnya di meja Adam. Setelahnya ia pun berlalu keluar kelas dengan perasaan yang gugup dan juga takut.

"Berani sekali kamu Asyifa, berhadapan dengan singa sekolah ini."batinnya

Dia pun langsung berlalu menemui kedua sahabatnya, masih dengan perasaan yang gugup juga takut tentunya. Ia berjanji ini terakhir kalinya ia bertemu dengan lelaki yang bernama Adam. Dan tidak akan mengulangi nya lagi. Melihat Adam saja sudah membuat gadis itu takut. Apalagi seperti tadi. Hanya mereka berdua.

Mengingat pertemuan pertama mereka sangat tidak mengenakkan. Dimana dia yang sok jadi pahlawan. Dan Adam dengan emosinya lalu mencekik dirinya. Mengingat itu sudah membuat Asyifa menggeleng kepala.

----ADAM----

TBC

Hallo guys
Ini cerita pertama saya
Sangat membutuhkan vote dan komen dari kalian
Supaya saya semangat nulis nya

Salam penulis amatir ✌
.
.
.
.
Follow juga IG autor :
_raramira_

ADAM (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang