Hari ini ditempat baru dan kehidupan baru seorang gadis bernama Catastrophe Maudy berdiri tepat didepan jendela kamarnya sambil menatap senja berwarna jingga hingga berubah menjadi biru tua.
Jika kalian pikir Catas menunggu senja, pikiran kalian itu salah. Karna yang ia tunggu hanyalah sebuah kunang-kunang.
Hingga jam menunjukan pukul sebelas malam. Namun catas masih tetap berdiri menunggu sang kunang-kunang datang.
Dan bermimpi untuk menjadi kunang kunang agar selalu bermanfaat walaupun dengan setitik cahaya yang ia miliki. Namun nyatanya itu hanyalah sebuah ilusi yang ia buat.
Hingga sebuah ketukan menyadarkannya akan ilusi yang ia buat
"Loh ca belum tidur, besok kan udah mulai sekolah" ucap tante Ratna. Sambil berjalan mendekatinya
Catastrophe maudy, sering dipanggil caca. Gadis cantik dengan tinggi 160, tak heran jika banyak yang mengaguminya.
"Iya tan ini juga Caca mau tidur"
"Yaudah kalo gitu tante ke kamar dulu mau tidur, susunya jangan lupa diminum, jangan lupa bersih-bersih dulu baju kamu kotor banget tuh"
"Siap kapten"
----
hari berganti hari tak terasa sudah 2 minggu lebih ia berada dirumah ini dan 2 minggu lebih dia berada disekolah barunya.
"Ca kamu udah bangun belum, ini udah mau jam setengah 7"
"Iya tanteku sayang Caca udah siap kok" ucapnya sambil berjalan ke meja makan.
"Ouh iya Ca nanti malem kayanya tante gak bisa pulang deh"
"Loh kenapa tan"
"Ada sedikit masalah dikantor jadi kayaknya tante gak bisa pulang"
"Ouh siap tante, kalo gitu caca berangkat dulu takut kesiangan"
----------
Mungkin ini adalah hari sialnya. Dimana ia harus jalan kaki kesekolah karna tak ada angkutan yang lewat, dijemur didepan tiang bendera karna telat, bahkan sampai masuk pun ia harus mendengarkan ceramah dari guru sejarahnya karna selalu dapat nilai merah.
Jika kalian pikir dia anak badgirl yang sering datang telat, kalian salah. Dan jika kalian pikir dia anak bego yang selalu dapat nilai merah, kalian juga salah.
Karna walaupun dia baru 2 minggu disekolah ini tapi dia telah ditunjuk mengikuti olimpiade fisika seJawa Barat menggantikan temannyayang sedang sakit. Namun jika kalian beri pilihan hitungan atau hafalan sudah jelas ia lebih memilih hitungan karna itu juga ia ditempatkan dikelas XI IPA 1.
"Yasudah intinya kamu harus tingkatkan nilai sejarah kamu kalau kamu gak mau ada nilai merah di rapot. Silahkan duduk" ucapnya mengakhiri ceramahnya.
"Baik bu, terimakasih" jawabnya lalu berjalan ketempat duduk
"Lo kenapa telat ca gak biasanya?" tanya Mita, sahabatnya yang super cerewet. Cewe yang tingginya hanya 145 membuat ia sering di ejek kurcaci oleh temannya. Memiliki wajah cantik dan rambut pendek, membuatnya terkesan imut.
"Iya tumben biasanya sebelum Nita" ucap Nita. sahabatnya yang kadang lemot, namun siapa sangka bahwa Nita adalah saudara kembar Mita. Wajahnya sih tidak beda jauh dengan Nita, cuman bedanya ia memiliki tinggi 160 dan rambut panjang yang selalu ia ikat satu.
"Ssttttt.... berisik banget sih kalau ketauan sama bu Clara gimana?" ucap Putri. Sahabatnya yang bijak dan cerdas, selalu jadi penengah kalo ada yang berantem atau ribut namun kadang kadang juga sama gilanya dengan mereka. Memiliki wajah mungil rambut panjang dan tinggi 156, dan tak lupa ia termasuk kategori cewe populer dan banyak cowo yang menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CATASTROPHE
Fiksi Remajadia tau dia bukan kunang kunang yang bermanfaat bagi orang lain tapi apa dia terlalu menghayal jika dia ingin seperti kupu kupu yang terbang bebas sesuai yang dia inginkan. ini karya aku yang pertama semoga suka yahh jangan lupa vote dan komen