Aku

76 8 8
                                    

"Halo, perkenalkan nama aku Nata Zalia. Teman-teman disini bisa panggil aku Na-ta. Untuk kedepannya semoga kita bisa berteman dengan baik oke? terimakasih."

"Baiklah anak-anak Nata adalah teman kalian mulai detik ini. Jadi ibu harap kalian bisa membantu dan menerimanya tanpa membedakan dia teman baru atau lama ya.."

"Iya Bu" sahut semua anak sekelas.

"Nata, kamu bisa langsung duduk di kursi kosong itu!"

"Baik, terimakasih bu." jawab Nata dengan senyum manisnya.

"Hari ini adalah hari pertama gue masuk SMA Merdeka. Ya, gue akan belajar mandiri mulai hari ini dan detik ini.
Sekarang waktunya untuk menerima semua yang telah berlalu dan mulai berubah. Sesulit apapun gue harus bisa bertahan. Fighting Nataa! Karena gue cantik gue pasti bisa haha.! "
Seru Nata pada dirinya sendiri dalam hati dengan senyum percaya dirinya.

Setelah dua jam lamanya Nata tak henti-hentinya menguap ketika mendengarkan Pak Kirman, guru sejarah yang menjelaskan materinya dengan rumus volume balok. tetapi tak satu pun dapat berlabuh di otak Nata.

"Huft, Pembukaan yang membosankan." kata Nata lirih. Nata memang sangat membenci sejarah, bagi dia buat apa mengenang hal-hal yang memusingkan seperti ini. Sebagai manusia yang baik, dia lebih suka menatap masa depan agar dapat menoreh sejarah yang tidak membuat pusing bagi anak cucunya besok.

Saat Nata tenggelam dalam kebosanannya, tanpa Nata sadari seseorang di sebelahnya terus memperhatikannya.

"Permisi pak, apa saya boleh minum sebentar? Saya mulai ngantuk." tanya siswa yang ada di sebelah Nata dengan sopan.

"Baik, silahkan nak." jawab Pak Kirman mengizinkan.

Beliau adalah satu-satu nya guru yang mengizinkan muridnya untuk makan atau minum dalam waktu belajar. Bagi beliau kenyamanan siswa adalah prioritas utama.
Jadi, tak heran jika banyak siswi-siswi yang baper dengan perlakuan manis beliau.
Bisa dibilang Pak Karmin ini duda rasa oppa.
Kata teman sebangku ku beliau sudah bercerai dengan istrinya di usianya yang masih terbilang muda bangett dengan alasan yang tidak pasti.
Huhuu kasihan sekali Si Bapak ini.

"Astaga!!" aku terkejut ketika sebagian tubuhku terguyur cairan coklat yang lengket.
Saat itu juga seluruh mata tertuju padaku dan dia.

"Eh sorry banget, gue nggak sengaja."

Walaupun dalam hati gue udah nyumpahin ini bocah.
Tapi gue harus stay calm, "Oh oke-oke no problem." kata Nata dengan memaksakan senyumnya.

"Nata, Bapak izinkan kamu jika ingin pergi ke toilet dulu untuk membersihkan noda itu."

"Oh baik pak terimakasih, saya permisi dulu." Nata segera bergegas pergi ke toilet.

"Pak, apa boleh saya membantu dia? saya merasa nggak enak pak sudah mengotori seragamnya."

"Baik, silahkan."
Anak laki-laki itu pun mengikuti Nata pergi.

Nata keluar dari toilet setelah sekian lama membersihkan noda coklat yang tergambar buruk di seragamnya.

Ketika akan kembali ke kelas, dia terkejut ketika mendapati anak laki-laki itu menunggunya di lorong menuju kelasnya.

"Nih tisu, mungkin lo perlu."

tanpa mengindahkan pemberian cowok tersebut Nata malah mendumel kepada cowok itu.
"Lo tuh sengaja banget ya buat hari pertama gue kayak gini? Gue udah ngerasa banget sih dari awal perkenalan tadi tuh muka lo udah kayak buaya dapat mangsa empuk buat dijadiin santapan. Tapi sorry ya lo salah sasaran. Oke mungkin kali ini gu.."

"Sssttt... Bisa diem nggak sih? nanti ketahuan guru gimana? harusnya lo itu bersyukur bisa keluar dari kelas."

Nata hanya diam dan dalam hati ia berkata, "bener juga ini bocah, seenggaknya sekarang gue bisa menghirup udara segar tanpa sejarah yang mengerikan."

"Nama gue Nando." Kata Nando dengan mengulurkan tangan nya pada Nata.

"Gue Nata lo udah tahu kan." jawab Nata tanpa menjawab uluran tangan Nando

Nando pun menarik tangan nya kembali dan memasukkannya ke saku sambil menyender ke dinding lorong itu.

"Kenapa lo sekolah ke sini?" tanya Nando.

"Karena gue pengen belajar lah" jawab Nata santai.

"Maksut gue, lo kan nggak asli orang sini." Nando menjelaskan maksut bertanya nya.

"Gue mau membuktikan kepada dunia, kalo gue bisa melakukan apapun." kali ini Nata menjawab dengan nada rendah diikuti dengan senyum manisnya

"Manis juga ini cewek ternyata." batin Nando.

"Intinya gitu lah. Gue akan cerita ke lo tentang hidup gue kalau lo mau, tapi yang pasti bukan sekarang karena kita baru kenal. "

"Dihh misterius banget, jadi gemes." batin Nando semakin penasaran.

"Lo nggak suka pelajaran sejarah ya?" tanya Nando

"hmm. Gue benci banget sejarah." jawab Nata malas.

"Kenapa kita bisa sama? jangan.. jangan.." tanya Nando dengan menyeringai pada Nata.

"Apa? kita jodoh gitu? idihh najis."

"Oke-oke fine, kalo lo mau balik ke kelas sekarang udah bisa, jam sejarahnya udah habis." jawab Nando pasrah karena belum mulai merayu harus sudah menyudahi rencananya

"Oh siap, gue balik kelas dulu ya Nan-do. Thanks buat ini tadi, tapi gue masih kesel ya sama lo. Ingat amarah gue!"

"Terserah lo deh."

Nata pun pergi meninggalkan Nando yang masih berdiri tegap di lorong itu.

————*————
Haii! Selamat menikmati karya pertama ku.
Jangan lupa vote dan coment!
Maaf kalo nggak nyambung.

Ini semua sekedar kehaluan belaka yang dibuat oleh diriku.
~Adiknya Park Jihyo💛
mwehehe

Mohon maaf jika ada salah kata.🙏
Bantu beri kritik dan saran untuk dirikuu ya Sobatt!
Gomawoo:*

About Dreams and HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang